Cara Membbuat Website Menggunakan PHP dan Laravel: Panduan Lengkap untuk Pemula
Pengembangan website saat ini tidak hanya membutuhkan kemampuan desain, tetapi juga keterampilan dalam mengelola server dan backend aplikasi. Di antara berbagai teknologi pengembangan web, PHP dan Laravel adalah pilihan yang sangat populer. PHP adalah bahasa pemrograman server-side yang telah digunakan selama bertahun-tahun, sementara Laravel adalah framework PHP yang memungkinkan pengembang membuat aplikasi web dengan lebih mudah, cepat, dan efisien. Lantas, bagaimana cara membuat website menggunakan PHP dan Laravel? Mari kita bahas bersama!
Apa Itu PHP dan Mengapa Itu Digunakan?
PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk pengembangan aplikasi web sisi server. PHP sangat populer karena kemampuannya untuk berintegrasi dengan berbagai jenis database dan menghasilkan halaman web dinamis. PHP banyak digunakan dalam berbagai jenis aplikasi, dari website sederhana hingga aplikasi web kompleks seperti platform e-commerce dan sistem manajemen konten (CMS).
Berikut adalah beberapa alasan mengapa PHP sangat populer:
- Open Source: PHP adalah bahasa pemrograman gratis yang bisa digunakan oleh siapa saja.
- Kompatibilitas yang Luas: PHP dapat berjalan di berbagai sistem operasi dan berfungsi dengan banyak server web seperti Apache dan Nginx.
- Kemudahan Penggunaan: PHP memiliki sintaks yang relatif mudah dipahami, cocok untuk pemula.
Apa Itu Laravel dan Mengapa Itu Populer?
Laravel adalah framework PHP yang dirancang untuk memudahkan proses pengembangan aplikasi web. Laravel menyediakan berbagai fitur dan tools yang memungkinkan pengembang bekerja lebih cepat dan lebih efisien. Dengan Laravel, pengembang tidak perlu menulis kode dari awal untuk setiap fungsi dasar aplikasi, karena Laravel sudah menyediakan solusi siap pakai.
Beberapa keunggulan Laravel adalah:
- Artisan CLI: Laravel memiliki Command Line Interface (CLI) yang disebut Artisan, yang memungkinkan Anda melakukan berbagai tugas, seperti migrasi basis data dan menjalankan server lokal.
- Eloquent ORM: Laravel menggunakan Object-Relational Mapping (ORM) yang memungkinkan Anda berinteraksi dengan basis data menggunakan model objek.
- Routing dan Middleware: Laravel mempermudah penanganan rute aplikasi dan pengaturan kontrol akses menggunakan middleware.
- Keamanan: Laravel memiliki sistem keamanan yang kuat, termasuk perlindungan terhadap serangan CSRF dan SQL injection.
Langkah-langkah Membuat Website dengan PHP dan Laravel
1. Persiapkan Lingkungan Pengembangan
Sebelum memulai, pastikan Anda memiliki beberapa perangkat lunak yang diperlukan:
- PHP: Laravel membutuhkan PHP versi 7.3 atau yang lebih baru. Anda bisa mengunduh PHP dari situs resmi.
- Composer: Composer adalah dependency manager untuk PHP yang memungkinkan Anda mengelola pustaka-pustaka yang digunakan dalam proyek Laravel.
- MySQL atau Database Lain: Laravel mendukung berbagai jenis basis data seperti MySQL, SQLite, dan PostgreSQL. Pastikan Anda memiliki database yang sudah terpasang di komputer atau server.
- Editor Kode: Gunakan editor teks seperti Visual Studio Code atau PHPStorm untuk menulis kode.
2. Install Laravel dengan Composer
Langkah pertama dalam membuat website menggunakan Laravel adalah menginstal framework Laravel itu sendiri. Laravel dapat diinstal dengan Composer, yang akan mengelola pustaka yang diperlukan oleh proyek.
- Jalankan perintah berikut untuk menginstal Laravel:
composer create-project --prefer-dist laravel/laravel nama-proyek
- Setelah proyek terinstal, pindah ke direktori proyek dan jalankan server pengembangan lokal:
cd nama-proyek php artisan serve
- Buka browser dan akses aplikasi di
http://127.0.0.1:8000
untuk memastikan semuanya berjalan dengan baik.
3. Membuat dan Mengonfigurasi Database
Sebelum mulai mengembangkan aplikasi web, Anda perlu menyiapkan database. Laravel menggunakan Eloquent ORM untuk berinteraksi dengan database, yang membuatnya lebih mudah untuk melakukan operasi basis data tanpa menulis SQL yang rumit.
- Buka file
.env
di root proyek dan sesuaikan pengaturan basis data:DB_CONNECTION=mysql DB_HOST=127.0.0.1 DB_PORT=3306 DB_DATABASE=nama_database DB_USERNAME=root DB_PASSWORD=
Setelah konfigurasi database, Anda bisa membuat migrasi basis data untuk mendefinisikan tabel yang diperlukan oleh aplikasi Anda.
4. Membuat Routes dan Controllers
Laravel menggunakan routing untuk menentukan URL yang akan diakses oleh pengguna dan menghubungkannya dengan fungsi yang tepat dalam aplikasi. Anda perlu membuat controller untuk menangani logika aplikasi dan menampilkan tampilan kepada pengguna.
- Misalnya, buat controller untuk menangani tampilan utama aplikasi:
php artisan make:controller HomeController
- Di dalam
HomeController
, tambahkan fungsi untuk menangani rute:<?php namespace App\Http\Controllers; use Illuminate\Http\Request; class HomeController extends Controller { public function index() { return view('welcome'); } }
Kemudian, di dalam file routes/web.php
, tentukan rute untuk halaman utama:
Route::get('/', [HomeController::class, 'index']);
5. Membuat Tampilan dengan Blade
Laravel menggunakan Blade sebagai template engine untuk membuat tampilan (views). Blade memungkinkan Anda untuk menyisipkan logika PHP dalam tampilan HTML dengan cara yang sangat sederhana.
- Buat tampilan di
resources/views
dengan namawelcome.blade.php
. Misalnya, tampilan halaman utama yang sederhana:<!DOCTYPE html> <html lang="en"> <head> <meta charset="UTF-8"> <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0"> <title>My Laravel App</title> </head> <body> <h1>Selamat datang di Laravel!</h1> </body> </html>
6. Menambahkan Fitur dan Fungsionalitas Lain
Setelah mengatur rute dan tampilan dasar, Anda bisa menambahkan berbagai fitur lain ke dalam aplikasi, seperti autentikasi pengguna, manajemen produk untuk toko online, atau fitur pengiriman email. Laravel menyediakan banyak pustaka dan paket yang bisa diintegrasikan untuk berbagai kebutuhan.
7. Menjalankan Aplikasi di Server
Setelah aplikasi selesai dikembangkan, Anda bisa meng-hostingnya di server web seperti Apache atau Nginx. Anda perlu mengonfigurasi server agar mengarahkan permintaan ke folder public
di proyek Laravel, yang merupakan folder utama untuk file yang dapat diakses publik.
baca juga Revolusi Teknologi Modern Perpustakaan: Akses Lebih Cepat dan Mudah
Keuntungan Menggunakan Laravel dalam Pengembangan Website
Laravel memiliki banyak keunggulan yang menjadikannya pilihan utama para pengembang web, seperti:
- Pengembangan Cepat: Fitur-fitur built-in seperti autentikasi, routing, dan ORM Eloquent memungkinkan pengembang untuk bekerja lebih cepat.
- Keamanan: Laravel secara otomatis melindungi aplikasi dari serangan umum seperti CSRF dan SQL injection.
- Dokumentasi yang Lengkap: Laravel memiliki dokumentasi yang sangat baik, yang memudahkan pengembang untuk memahami dan menggunakan fitur-fitur Laravel.
- Komunitas yang Aktif: Laravel memiliki komunitas pengembang yang sangat besar, yang berarti banyak pustaka tambahan dan tutorial yang bisa ditemukan di berbagai platform.
Kesimpulan: Laravel Membuat Pengembangan Website Lebih Mudah
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda bisa mulai membuat website menggunakan PHP dan Laravel. Framework Laravel mempermudah pengembangan website, baik untuk pemula maupun pengembang berpengalaman. Dengan berbagai fitur yang disediakan, Anda dapat membangun aplikasi web yang aman, cepat, dan mudah dipelihara.
Penulis : Tanjali Mulia Nafisa