Trichoderma adalah salah satu jamur baik yang sering digunakan dalam dunia pertanian sebagai agen hayati untuk melawan patogen tanaman. Selain dalam bentuk padat, Trichoderma juga dapat dibuat dalam bentuk cair, yang lebih mudah diaplikasikan ke tanaman. Trichoderma cair memiliki berbagai manfaat, seperti mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh jamur patogen, meningkatkan pertumbuhan tanaman, dan membantu penyerapan nutrisi. Artikel ini akan memberikan panduan lengkap tentang cara membuat Trichoderma cair secara mandiri dan cara aplikasinya untuk pertanian.
Contents
- 1 Mengapa Memilih Trichoderma Cair?
- 2 Persiapan Membuat Trichoderma Cair
- 3 Langkah-Langkah Membuat Trichoderma Cair
- 4 Cara Menggunakan Trichoderma Cair
- 5 Frekuensi dan Dosis Penggunaan Trichoderma Cair
- 6 Tips Menggunakan dan Menyimpan Trichoderma Cair
- 7 Manfaat Trichoderma Cair untuk Pertanian
- 8 Kesimpulan
Mengapa Memilih Trichoderma Cair?
Trichoderma cair lebih mudah diaplikasikan, terutama pada lahan pertanian yang luas atau untuk jenis tanaman yang membutuhkan penyemprotan langsung pada daun atau batang. Manfaat Trichoderma cair meliputi:
- Mengontrol Patogen Tanaman: Trichoderma bekerja dengan menghambat dan melawan jamur patogen yang menyerang tanaman.
- Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman: Trichoderma membantu tanaman dalam menyerap nutrisi lebih baik dan mendorong pertumbuhan akar yang kuat.
- Memperbaiki Kesuburan Tanah: Menggunakan Trichoderma cair secara rutin dapat memperbaiki struktur tanah, meningkatkan aktivitas mikroba bermanfaat, dan menyediakan nutrisi bagi tanaman.
Persiapan Membuat Trichoderma Cair
Sebelum memulai proses pembuatan, siapkan bahan dan alat yang diperlukan. Kualitas bahan dan kebersihan alat sangat penting untuk menghasilkan Trichoderma cair yang efektif.
Bahan-bahan:
- Bibit Trichoderma: Bibit bisa dibeli di toko pertanian atau didapatkan dari Trichoderma padat yang sudah ada.
- Air Bersih: Air bebas klorin, seperti air sumur atau air yang sudah diendapkan.
- Molase atau Gula Merah: Berfungsi sebagai sumber nutrisi untuk pertumbuhan Trichoderma.
- Dedak atau Ampas Kelapa: Bahan ini akan memberikan nutrisi tambahan untuk mempercepat proses fermentasi.
Alat-alat:
- Wadah atau Ember: Wadah dengan penutup yang dapat digunakan untuk proses fermentasi.
- Saringan: Digunakan untuk memisahkan ampas setelah proses fermentasi selesai.
- Botol Penyemprot atau Wadah Penyimpanan: Untuk menyimpan Trichoderma cair yang sudah jadi.
Baca Juga : Review Film: My Punch-Drunk Boxer (2019) – Drama Olahraga Korea Selatan yang Menginspirasi
Langkah-Langkah Membuat Trichoderma Cair
Ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk membuat Trichoderma cair sendiri dengan cara yang mudah:
1. Persiapan Media Cair
Siapkan air bersih sekitar 10 liter dalam ember atau wadah fermentasi. Pastikan air yang digunakan bebas dari bahan kimia, seperti klorin, karena klorin bisa membunuh jamur Trichoderma. Jika menggunakan air PAM, endapkan terlebih dahulu selama 1-2 hari agar klorin menguap.
2. Campurkan Molase atau Gula Merah
Tambahkan 200 gram molase atau gula merah ke dalam air. Molase atau gula merah berfungsi sebagai sumber makanan untuk Trichoderma. Aduk hingga larut sepenuhnya dalam air, sehingga cairan menjadi berwarna coklat muda.
3. Tambahkan Dedak atau Ampas Kelapa
Tambahkan dedak atau ampas kelapa sebanyak 500 gram ke dalam larutan molase. Dedak atau ampas kelapa akan membantu menyediakan nutrisi yang dibutuhkan oleh Trichoderma untuk berkembang. Aduk campuran ini sampai tercampur rata.
4. Inokulasi Bibit Trichoderma
Setelah media cair siap, tambahkan bibit Trichoderma ke dalamnya. Untuk takaran bibit, Anda bisa menggunakan 100 gram Trichoderma padat atau 100 ml Trichoderma cair yang sudah ada. Campurkan bibit ke dalam larutan dan aduk secara perlahan agar bibit tersebar merata di dalam media.
5. Proses Fermentasi
Tutup ember atau wadah dengan rapat, tetapi pastikan masih ada sedikit celah untuk ventilasi agar udara bisa masuk. Simpan wadah di tempat yang sejuk, tidak terkena sinar matahari langsung, dan biarkan selama 5-7 hari untuk fermentasi.
6. Pemantauan
Selama proses fermentasi, periksa larutan Trichoderma setiap 1-2 hari. Aduk pelan-pelan untuk membantu penyebaran nutrisi di dalam larutan. Pastikan tidak ada bau busuk yang menyengat, karena itu menandakan adanya kontaminasi. Trichoderma yang baik memiliki aroma khas fermentasi, tetapi tidak menyengat.
7. Penyaringan
Setelah proses fermentasi selesai, saring larutan menggunakan saringan untuk memisahkan ampas dedak atau ampas kelapa. Cairan yang tersisa adalah Trichoderma cair yang siap untuk diaplikasikan.
8. Penyimpanan
Simpan Trichoderma cair dalam botol atau wadah tertutup. Simpan di tempat yang sejuk dan jauh dari sinar matahari. Trichoderma cair bisa bertahan selama beberapa minggu, tetapi sebaiknya digunakan sesegera mungkin untuk hasil terbaik.
Cara Menggunakan Trichoderma Cair
Trichoderma cair dapat diaplikasikan langsung ke tanaman atau tanah. Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengaplikasikannya:
- Penyiraman ke Akar Tanaman: Trichoderma cair dapat disiramkan langsung di sekitar akar tanaman. Pengaplikasian ini akan membantu memperkuat sistem akar dan melindungi tanaman dari patogen di dalam tanah.
- Penyemprotan ke Daun dan Batang: Anda juga bisa menggunakan botol semprot untuk menyemprotkan Trichoderma cair pada daun atau batang tanaman. Penyemprotan ini efektif untuk tanaman yang rawan terkena penyakit pada bagian atas tanaman.
- Campuran dengan Pupuk Organik: Trichoderma cair dapat dicampurkan dengan pupuk organik sebelum diaplikasikan ke tanah. Ini akan memperkaya tanah dengan mikroorganisme bermanfaat.
- Perendaman Benih: Sebelum menanam, rendam benih dalam larutan Trichoderma cair selama beberapa jam. Perendaman ini dapat melindungi benih dari serangan patogen sejak dini.
Frekuensi dan Dosis Penggunaan Trichoderma Cair
Penggunaan Trichoderma cair dapat dilakukan setiap 2 minggu sekali atau sesuai dengan kebutuhan tanaman. Untuk dosisnya, larutan Trichoderma dapat diencerkan terlebih dahulu sebelum diaplikasikan. Berikut adalah panduan dosis yang dapat Anda gunakan:
- Penyiraman Tanah: Larutkan 100 ml Trichoderma cair dengan 1 liter air, kemudian siramkan ke tanah di sekitar tanaman.
- Penyemprotan Daun: Larutkan 50 ml Trichoderma cair dengan 1 liter air dan semprotkan ke daun atau batang tanaman.
- Perendaman Benih: Gunakan larutan Trichoderma cair murni atau dengan pengenceran 1:1 untuk merendam benih selama 2-4 jam sebelum penanaman.
Tips Menggunakan dan Menyimpan Trichoderma Cair
- Hindari Penggunaan Bersamaan dengan Fungisida Kimia: Penggunaan fungisida kimia dapat membunuh Trichoderma. Jika menggunakan fungisida, berikan jeda waktu sekitar 1-2 minggu sebelum atau setelah penggunaan Trichoderma.
- Aplikasikan pada Pagi atau Sore Hari: Hindari aplikasi pada siang hari, terutama saat cuaca panas, karena sinar matahari dapat mempengaruhi efektivitas Trichoderma.
- Simpan dalam Suhu yang Tepat: Simpan Trichoderma cair pada suhu ruangan yang sejuk dan jauhkan dari sinar matahari langsung.
Manfaat Trichoderma Cair untuk Pertanian
Menggunakan Trichoderma cair secara rutin memberikan berbagai manfaat untuk tanaman, antara lain:
- Pengendalian Penyakit Tanaman: Trichoderma bekerja efektif dalam melawan patogen seperti Fusarium, Sclerotium, dan Phytophthora.
- Meningkatkan Daya Serap Nutrisi: Trichoderma membantu tanaman menyerap nutrisi lebih baik, terutama fosfor, yang berperan penting dalam pertumbuhan.
- Meningkatkan Pertumbuhan Akar: Trichoderma mempercepat pertumbuhan akar sehingga tanaman menjadi lebih kuat dan tahan terhadap tekanan lingkungan.
- Meningkatkan Kesehatan Tanaman secara Keseluruhan: Tanaman yang sehat dengan pertumbuhan akar dan penyerapan nutrisi yang baik cenderung memiliki hasil yang lebih optimal.
Kesimpulan
Trichoderma cair adalah solusi alami dan ramah lingkungan untuk meningkatkan kesehatan tanaman dan mengendalikan patogen. Dengan mengikuti langkah-langkah pembuatan yang telah dijelaskan di atas, Anda dapat membuat Trichoderma cair sendiri di rumah. Selain mudah, pembuatan Trichoderma cair juga lebih ekonomis dan efektif untuk diaplikasikan pada berbagai jenis tanaman. Penggunaan Trichoderma secara teratur tidak hanya meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tanaman, tetapi juga membantu menjaga
Penulis : Mutiara Bunga