Cara Mengelola Gaji Pertama dengan Bijak
Apa yang Harus Dilakukan Setelah Menerima Gaji Pertama?
Begitu gaji pertama cair, langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah membuat perencanaan keuangan bulanan. Jangan langsung dihamburkan semuanya. Duduk sebentar, catat semua pengeluaran wajib seperti transportasi, makan, kos, pulsa, dan tagihan lain. Lalu tentukan berapa yang mau kamu tabung dan berapa untuk kebutuhan pribadi. Ingat, gaji pertama adalah kesempatan emas buat membangun kebiasaan finansial yang cerdas.
Berapa Persentase Gaji yang Ideal untuk Ditabung?
Ada banyak metode pembagian gaji, tapi salah satu yang populer dan mudah dipraktikkan adalah metode 50-30-20, yaitu:
- 50% untuk kebutuhan pokok (makan, transportasi, sewa, dll)
- 30% untuk keinginan (nongkrong, nonton, belanja)
- 20% untuk tabungan atau investasi
Kalau kamu belum punya tanggungan besar, kamu bisa lebih fleksibel dengan menabung hingga 30–40%. Intinya, prioritaskan tabungan dan jangan menabung dari “sisa” belanja, tapi belanjalah dari sisa setelah menabung.
Baca Juga: Cara Mengatur Keuangan Keluarga dengan Bijak
Haruskah Gaji Pertama Dipakai untuk Traktir Orang Tua?
Ini pertanyaan klasik yang sering muncul. Jawabannya: tentu saja boleh, bahkan sangat baik jika kamu ingin berbagi rezeki. Tapi tetap bijak, ya. Kamu bisa mengatur anggaran khusus untuk ini tanpa harus mengorbankan pengeluaran penting lainnya. Misalnya, alokasikan maksimal 10% dari gaji pertama untuk berbagi dengan keluarga atau teman. Yang penting, jangan sampai niat baik justru bikin keuanganmu megap-megap di akhir bulan.
Apa Pentingnya Punya Dana Darurat Sejak Awal?
Meski masih baru bekerja, membangun dana darurat sejak gaji pertama adalah langkah cerdas. Dana darurat akan menyelamatkan kamu dari kondisi tak terduga seperti jatuh sakit, kehilangan dompet, atau keperluan mendadak lainnya. Target awal bisa dimulai dari Rp1–2 juta dulu, lalu ditingkatkan secara bertahap hingga mencapai 3–6 kali pengeluaran bulananmu. Simpan di rekening terpisah agar tidak tergoda untuk digunakan.
Bagaimana Cara Menghindari Gaji ‘Numpang Lewat’?
Gaji numpang lewat itu artinya uang datang dan langsung habis tanpa tahu ke mana perginya. Untuk menghindarinya:
- Buat catatan pengeluaran harian, sekecil apa pun
- Gunakan aplikasi keuangan yang bisa bantu tracking uang masuk dan keluar
- Pisahkan uang belanja mingguan, agar lebih mudah dikontrol
- Hindari gaya hidup konsumtif, apalagi hanya demi tampil “keren” di media sosial
- Prioritaskan kebutuhan daripada keinginan
Dengan kebiasaan ini, kamu akan punya kontrol lebih atas keuanganmu dan nggak lagi bingung di akhir bulan.
Baca Juga: Cara Mengamankan Transaksi Keuangan Online dari Peretas
Apa Saja Investasi yang Cocok untuk Pemula?
Setelah punya dana darurat dan tabungan yang cukup, kamu bisa mulai belajar berinvestasi. Nggak harus langsung besar, mulailah dari nominal kecil. Beberapa pilihan investasi ramah pemula antara lain:
- Reksadana (bisa dimulai dari Rp10.000)
- Emas digital
- Deposito berjangka
- Saham (jika sudah belajar risikonya)
Ingat, investasi bukan cara cepat kaya, tapi alat untuk membangun kekayaan secara bertahap.
Kapan Harus Evaluasi Keuangan?
Evaluasi keuangan idealnya dilakukan setiap akhir bulan. Lihat apakah kamu berhasil menabung sesuai target, mana pengeluaran yang bisa dikurangi, dan apakah ada utang yang perlu dilunasi. Evaluasi rutin ini akan membantumu jadi lebih disiplin dan memahami pola pengeluaran sendiri. Dari situ, kamu bisa terus memperbaiki strategi finansial di bulan-bulan berikutnya.
Penulis: Afira farida fitriani