Cara Menyusun Anggaran Bulanan yang Efektif

Apa Itu Anggaran Bulanan dan Kenapa Penting?
Anggaran bulanan adalah rencana keuangan yang mencatat pemasukan dan pengeluaran dalam satu bulan. Dengan anggaran, kamu bisa tahu ke mana aja uangmu pergi, dan pastinya bisa bantu kamu buat lebih bijak dalam belanja. Banyak orang merasa uangnya “hilang entah ke mana” padahal itu cuma karena nggak pernah dicatat. Tanpa anggaran, kebiasaan boros jadi lebih susah dilacak, dan bisa-bisa kamu kehabisan uang di tengah bulan sebelum gajian datang lagi.
Bagaimana Langkah Pertama Membuat Anggaran?
Langkah pertama dalam menyusun anggaran adalah mencatat semua sumber pemasukan. Misalnya: gaji, uang saku, hasil jualan online, hingga bonus bulanan. Setelah itu, pisahkan pengeluaran dalam dua kategori: pengeluaran tetap (seperti sewa, listrik, cicilan) dan pengeluaran variabel (seperti belanja, nongkrong, hiburan). Gunakan aplikasi keuangan atau tabel sederhana di buku catatan untuk memudahkan proses ini. Jangan lupa untuk selalu jujur saat mencatat, ya.
Baca Juga: Rekomendasi Aplikasi Keuangan Terbaik
Apa Saja Komponen Penting Dalam Anggaran Bulanan?
Biar anggaran makin efektif, kamu bisa membaginya ke dalam beberapa komponen utama:
- Kebutuhan pokok – makanan, transportasi, tempat tinggal.
- Tagihan rutin – listrik, air, pulsa, cicilan.
- Tabungan dan dana darurat – minimal 10% dari penghasilan.
- Gaya hidup – hiburan, nongkrong, belanja.
- Investasi atau pengembangan diri – kursus, buku, seminar.
Dengan membagi seperti ini, kamu bisa melihat bagian mana yang bisa dikurangi kalau kondisi keuangan lagi mepet.
Bagaimana Menentukan Prioritas Pengeluaran?
Kadang kita tergoda beli barang yang lagi diskon padahal nggak benar-benar dibutuhkan. Nah, di sinilah pentingnya menentukan skala prioritas. Gunakan sistem 50-30-20: 50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan atau investasi. Kalau pemasukanmu kecil, tetap utamakan kebutuhan pokok dan dana darurat. Biar nggak kalap, sebelum belanja coba tanya dulu ke diri sendiri: “Ini butuh atau cuma pengen?”
Apakah Perlu Mengatur Dana Darurat dan Tabungan?
Jawabannya: wajib! Dana darurat berfungsi untuk mengantisipasi kejadian tak terduga seperti jatuh sakit atau kehilangan pekerjaan. Idealnya, dana darurat disiapkan sebesar 3–6 kali pengeluaran bulanan. Tabungan juga nggak kalah penting, bisa digunakan untuk liburan, beli gadget baru, atau rencana masa depan lainnya. Sisihkan dari awal bulan, jangan tunggu sisa—karena biasanya, nggak akan ada sisanya kalau menunggu.
Baca Juga: Mengapa Keamanan Siber Menjadi Prioritas dalam Industri Keuangan?
Bagaimana Menghindari Kebocoran Keuangan?
Kebocoran keuangan itu halus tapi nyata. Biasanya datang dari pengeluaran kecil tapi sering, seperti jajan kopi, ongkir, atau langganan streaming yang jarang dipakai. Untuk mengatasinya, coba buat daftar pengeluaran harian dan evaluasi setiap akhir pekan. Kalau merasa terlalu boros di satu pos, pertimbangkan buat memangkasnya atau cari alternatif lebih hemat. Tips lainnya: belanja dengan daftar, hindari impulsif, dan pakai uang tunai untuk kontrol yang lebih ketat.
Bagaimana Cara Menjaga Konsistensi Menjalankan Anggaran?
Menyusun anggaran itu mudah, tapi konsisten menjalaninya yang jadi tantangan. Kuncinya adalah disiplin dan fleksibilitas. Disiplin berarti kamu tetap patuh pada anggaran yang sudah dibuat, sementara fleksibel artinya kamu tetap realistis jika ada perubahan kebutuhan mendesak. Cek dan evaluasi anggaran tiap akhir bulan. Lihat mana yang berhasil, mana yang harus diperbaiki. Kalau perlu, beri reward kecil ke diri sendiri saat berhasil hemat.
Penulis: Afira farida fitriani