51,185 total views, 2 views today

Halo Sobat Teknokrat – Saat Anda menggunakan gadget elektronik, pernahkah terpikir oleh Anda bagaimana simbol tombol power muncul? Aman untuk mengatakan bahwa kita terbiasa dengan simbol ‘lingkaran putus dan goresan vertikal’ yang sudah dikenal dan kita akan memaafkan diri kita sendiri karena menerima begitu saja. Namun, seperti kebanyakan hal dalam hidup, simbol sederhana ini memiliki cerita yang singkat namun tidak kalah menarik. Jika Anda perhatikan lebih dekat, simbol “lingkaran putus dan goresan vertikal” sebenarnya adalah kombinasi dari ‘0’ dan ‘1’, sistem bilangan biner yang mewakili keadaan mati dan hidup. Sebelum menggunakan 0 dan 1, sekitar Perang Dunia II, sakelar kontrol daya diberi label ‘Aktif’ dan ‘Mati’, tetapi seiring berjalannya waktu, para insinyur mulai merancang pelabelan yang lebih sederhana yang akan melampaui hambatan bahasa dan karenanya, diakui secara universal. 0 dan 1 dipilih untuk mewakili ‘on’ dan ‘off’,
Baca Juga : 5 Aplikasi Mobile Free Untuk Editing Photo
Sepanjang jalan, seiring kemajuan teknologi dan tombol on/off tunggal menjadi digunakan di mana-mana, simbol yang melapiskan “0” dan “1” dibuat untuk menunjukkan bahwa tombol tersebut adalah tombol ‘on’ dan ‘off’. Dan kemudian sekitar tahun 1973, International Electrotechnical Commission atau IEC secara resmi memberikan stempel persetujuan untuk simbol ini sebagai tombol daya universal. Tapi itu bukan akhir dari cerita pendek tapi menarik ini. Simbol tombol power ini bukan power, tombol power seperti yang Anda tahu. Faktanya, ini lebih merupakan simbol siaga, artinya, penonaktifan hanya membuat perangkat ke mode tidur atau ke kondisi daya rendah, dan catu daya tidak sepenuhnya terputus. Dengan kata lain, listrik masih ada di seluruh perangkat, meskipun pada tingkat daya yang jauh lebih rendah.
Ini juga mengapa peralatan elektronik tertentu, terutama yang memiliki catu daya tinggi, memiliki ‘tombol siaga’ ini dan sakelar sakelar lainnya untuk memutuskan sambungan perangkat sepenuhnya dari daya. Ini juga menjelaskan mengapa ketika apa yang disebut perangkat mati dapat dihidupkan dengan remote cos ‘pada kenyataannya, jika “dimatikan” tidak akan ada catu daya untuk memungkinkan tindakan menyalakan berlangsung. Nah, begitulah kisah asal mula simbol tombol Power.