Buah kecubung, yang berasal dari tanaman yang dikenal dengan nama ilmiah “Datura spp.”, juga sering disebut “Jimsonweed” atau “Thornapple”, merupakan bagian dari keluarga Solanaceae. Ciri khas dari buah kecubung adalah bentuknya yang menyerupai kapsul berduri.
Baca Juga : Apa yang Diharapkan dari Gelar Administrasi Perkantoran: Kelebihan dan Kekurangannya
Kandungan Kimia dalam Buah Kecubung
Tanaman kecubung (Datura spp.) mengandung sejumlah senyawa kimia yang sangat beracun serta memiliki efek psikotropika. Berikut adalah beberapa senyawa utama yang terkandung dalam kecubung:
- Atropin: Senyawa ini merupakan salah satu komponen utama dalam kecubung. Atropin memiliki efek antikolinergik yang mempengaruhi sistem saraf pusat serta otot-otot, yang dapat menyebabkan halusinasi, peningkatan denyut jantung, dilatasi pupil, mulut kering, serta gangguan pencernaan.
- Skopolamin: Sebagai senyawa antikolinergik lainnya, skopolamin dapat menimbulkan efek psikotropika seperti halusinasi, gangguan keseimbangan, dan delirium.
- Hiosiamin: Hiosiamin adalah senyawa antikolinergik lain yang terdapat dalam kecubung. Mirip dengan atropin dan skopolamin, hiosiamin dapat menyebabkan gangguan saraf dan efek psikotropika.
- Alkaloid Lain: Selain ketiga senyawa utama tersebut, kecubung juga mengandung berbagai alkaloid lain dengan efek toksik yang bervariasi pada sistem saraf dan organ tubuh.
- Glikosida: Kecubung mengandung beberapa glikosida yang dapat memberikan efek beracun pada jantung serta sistem saraf.
- Senyawa Lain: Selain senyawa-senyawa utama, kecubung mungkin juga mengandung berbagai senyawa tambahan yang berkontribusi pada efek toksik dan psikotropika tanaman ini.
Dampak Kesehatan dari Buah Kecubung
Tanaman kecubung (Datura spp.) dikenal sangat beracun dan dapat menimbulkan dampak serius pada kesehatan manusia dan hewan jika dikonsumsi atau kontak dengan kulit. Berikut adalah beberapa dampak berbahaya dari interaksi dengan tanaman kecubung:
- Kerusakan Saraf dan Efek Psikotropika: Senyawa kimia seperti atropin, skopolamin, dan hiosiamin dalam kecubung dapat mempengaruhi sistem saraf pusat, menyebabkan halusinasi, delirium, kebingungan, serta gangguan keseimbangan.
- Efek Samping Kesehatan: Paparan atau konsumsi kecubung dapat menimbulkan gejala seperti pupil yang melebar (midriasis), kulit kering dan panas, mulut kering, kesulitan berkemih, peningkatan denyut jantung, peningkatan suhu tubuh, serta gangguan penglihatan.
- Efek Beracun: Mengonsumsi bahkan sebagian kecil dari tanaman kecubung dapat mengakibatkan keracunan yang parah, dengan potensi fatal. Dampak beracun ini dapat lebih parah pada anak-anak atau individu dengan kondisi kesehatan yang lebih rentan.
- Gangguan Pernapasan: Asap dari pembakaran tanaman kecubung dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan mata, yang mengarah pada batuk, sesak napas, serta iritasi pada mata.
Baca Juga : Apa yang Diharapkan dari Gelar Konstruksi: Kelebihan dan Kekurangannya
Efek Jangka Panjang
Paparan berulang terhadap tanaman kecubung dapat menyebabkan kerusakan organ internal seperti hati, ginjal, dan sistem saraf. Dalam kasus-kasus ekstrem, paparan atau konsumsi tanaman kecubung dapat berakibat fatal.
Penulis : Diyo