Pada 11 Februari 2025, Deddy Corbuzier resmi dilantik sebagai Staf Khusus Menteri Pertahanan (Menhan) Bidang Komunikasi Sosial dan Publik oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin. Pelantikan ini, yang berlangsung di Aula Bhineka Tunggal Ika, Kementerian Pertahanan (Kemhan) Jakarta, ternyata menuai kritikan. Salah satu pengkritik utama adalah Gulfino Guevarrato, Peneliti Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Seknas Fitra), yang menyatakan bahwa langkah tersebut dianggap tidak etis, terutama karena terjadi saat Presiden Prabowo Subianto memberikan instruksi untuk efisiensi anggaran di kementerian.

Kritikan Terhadap Pelantikan Deddy Corbuzier sebagai Staf Khusus Menhan

Gulfino Guevarrato mengungkapkan keprihatinannya atas pelantikan sejumlah staf khusus di Kemhan, terutama Deddy Corbuzier, saat banyak pegawai honorer yang tidak diperpanjang kontraknya, atau staf ahli yang tidak diteruskan karena minimnya pekerjaan. Ia menilai bahwa langkah Kemenhan dalam melantik staf khusus justru berpotensi membebani anggaran negara yang tengah terpangkas. Selain itu, Gulfino juga mempertanyakan urgensi pelantikan pejabat baru ini, mengingat saat ini banyak kementerian yang mengalami kesulitan anggaran dan sedang berfokus pada pengelolaan anggaran untuk mendukung program prioritas nasional.

Anggaran Negara dan Efisiensi Menjadi Sorotan

Sementara itu, pengamat menilai bahwa pengangkatan staf khusus yang tidak melibatkan pejabat dengan kompetensi yang relevan bisa memboroskan anggaran negara. Negara saat ini, kata Gulfino, sedang membutuhkan anggaran untuk membiayai berbagai program prioritas, dan langkah Kemenhan tersebut dinilai tidak tepat jika dilihat dari perspektif penghematan anggaran yang menjadi instruksi Presiden Prabowo.

Rangkaian Pelantikan Staf Khusus Kemhan

Selain Deddy Corbuzier, sejumlah pejabat lain juga dilantik dalam acara yang sama. Mereka adalah Mayjen (Purn) Sudrajat sebagai Staf Khusus Menhan Bidang Diplomasi Pertahanan, Kris Wijoyo Soepandji sebagai Staf Khusus Menhan Bidang Tata Negara, Lenis Kogoya sebagai Staf Khusus Menhan Bidang Kedaulatan NKRI, Indra Irawan sebagai Staf Khusus Menhan Bidang Ekonomi Pertahanan, serta Sylvia Efi Widyantari Sumarlin sebagai Asisten Khusus Menhan Bidang Cyber Security.

Apresiasi dari Menteri Pertahanan

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan bahwa pelantikan ini menekankan pentingnya kolaborasi peran strategis dalam menjaga kedaulatan negara. Selain itu, penghargaan Dharma Pertahanan juga diberikan kepada beberapa individu yang dianggap telah berkontribusi besar dalam bidang pertahanan, sebagai bentuk apresiasi atas jasa dan pengabdian mereka.

Dengan adanya pelantikan ini, Kemenhan berharap dapat meningkatkan kolaborasi dan memperkuat peran mereka dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara. Namun, meskipun demikian, kritik terhadap kebijakan ini mengingatkan pentingnya efisiensi anggaran di tengah kebutuhan dana untuk mendukung program-program nasional yang lebih besar.

Peenulis:Gilang Ramadhan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *