Public Article

Definisi dan Pengukuran Besaran Pokok serta Turunan dalam Fisika

Definisi dan Pengukuran dalam Ilmu Fisika

Fisika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang berfokus pada kajian mengenai fenomena alam melalui pengamatan, eksperimen, serta analisis matematis. Dalam bidang fisika, terdapat berbagai macam besaran yang digunakan untuk menggambarkan dan mengukur fenomena alam tersebut. Besaran-besaran ini dikelompokkan menjadi dua kategori utama, yaitu besaran pokok dan besaran turunan.

Baca Juga : Wahyu Syah Putra, Mahasiswa S1 Teknik Elektro Wakili Lampung dalam Kejuaraan PON Ke-21 Cabor Pramotor tahun 2024 di Aceh

Besaran Pokok

Besaran pokok dalam fisika merujuk pada besaran dasar yang tidak dapat diuraikan lebih lanjut menjadi besaran lainnya. Besaran ini menjadi dasar utama dalam penentuan dan pengukuran besaran lain dalam fisika. Terdapat tujuh besaran pokok yang diakui dalam sistem pengukuran internasional (SI), antara lain:

  • Panjang (Meter): Panjang mengukur jarak antara dua titik dalam ruang. Satuan pengukuran untuk panjang adalah meter (m).
  • Massa (Kilogram): Massa mengukur jumlah materi yang terdapat dalam suatu benda. Satuan dasar untuk massa adalah kilogram (kg).
  • Waktu (Detik): Waktu mengukur durasi atau interval antara dua peristiwa. Satuan dasar untuk waktu adalah detik (s).
  • Arus Listrik (Ampere): Arus listrik mengukur jumlah muatan yang melewati suatu area dalam jangka waktu tertentu. Satuan dasar untuk arus listrik adalah ampere (A).
  • Suhu (Kelvin): Suhu mengukur intensitas panas atau dingin suatu benda. Satuan dasar untuk suhu adalah kelvin (K).
  • Jumlah Zat (Mol): Jumlah zat mengukur jumlah partikel dalam suatu benda. Satuan dasar untuk jumlah zat adalah mol (mol).
  • Intensitas Cahaya (Kandela): Intensitas cahaya mengukur jumlah cahaya yang dipancarkan oleh sumber cahaya. Satuan dasar untuk intensitas cahaya adalah kandela (cd).

Besaran Turunan

Besaran turunan adalah besaran yang terbentuk dari kombinasi besaran pokok melalui operasi matematika atau konsep fisika lainnya. Besaran turunan digunakan untuk menggambarkan hubungan yang lebih kompleks dibandingkan dengan besaran pokok. Beberapa contoh besaran turunan dalam fisika meliputi:

  • Kecepatan (Meter per Detik, m/s): Kecepatan mengukur perubahan posisi suatu objek dalam satuan waktu tertentu, yang merupakan turunan dari besaran panjang dan waktu.
  • Percepatan (Meter per Detik Kuadrat, m/s²): Percepatan mengukur perubahan kecepatan suatu objek dalam satuan waktu tertentu, merupakan besaran turunan dari panjang dan waktu.
  • Gaya (Newton, N): Gaya mengukur dorongan atau tarikan yang menyebabkan perubahan gerak pada suatu objek, dan merupakan turunan dari besaran massa, panjang, dan waktu.
  • Energi (Joule, J): Energi mengukur kapasitas suatu sistem untuk melakukan kerja, yang merupakan turunan dari besaran massa, panjang, dan waktu.
  • Daya (Watt, W): Daya mengukur laju energi yang digunakan atau dihasilkan dalam satuan waktu tertentu, yang merupakan turunan dari energi dan waktu.
  • Tekanan (Pascal, Pa): Tekanan mengukur gaya yang diberikan oleh suatu benda pada luas permukaan tertentu, yang merupakan turunan dari gaya dan luas.

Pengukuran Besaran Pokok dan Besaran Turunan

Pengukuran besaran pokok dan besaran turunan dalam fisika dilakukan dengan menggunakan alat-alat ukur yang sesuai dan presisi tinggi. Setiap besaran memiliki satuan pengukuran yang telah ditetapkan dalam sistem SI untuk menjamin konsistensi dan keseragaman dalam komunikasi ilmiah.

Sebagai contoh, untuk mengukur panjang digunakan alat seperti penggaris atau mistar dengan satuan meter (m). Massa diukur menggunakan timbangan dalam satuan kilogram (kg), sedangkan waktu diukur dengan menggunakan jam atau alat pengukur waktu lainnya dengan satuan detik (s).

Besaran turunan diukur dengan menggunakan persamaan matematis yang mengombinasikan besaran pokok. Sebagai contoh, kecepatan diukur dengan membagi perubahan panjang (jarak) dengan perubahan waktu, dan hasilnya dinyatakan dalam satuan meter per detik (m/s). Gaya dapat diukur menggunakan alat seperti dinamometer dan dinyatakan dalam satuan Newton (N).

Pengukuran besaran dalam fisika memiliki peran yang sangat penting dalam memahami fenomena alam serta menjelaskan hubungan antar aspek alam semesta. Keakuratan dalam pengukuran ini sangat krusial untuk mendapatkan hasil yang dapat diandalkan dan berguna dalam pengembangan ilmu pengetahuan serta teknologi modern.

Baca Juga : Mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia Menjadi Satu-Satunya Perwakilan dari Lampung Tampil Paduan Suara Gita Bahana Nusantara di Istana Merdeka 2024

Dalam konteks ilmu fisika, baik besaran pokok maupun besaran turunan memainkan peran fundamental dalam mendeskripsikan dan mengukur fenomena alam. Besaran pokok merupakan besaran dasar yang tidak dapat dipecah lebih lanjut, sedangkan besaran turunan terbentuk dari kombinasi besaran pokok melalui operasi matematika atau konsep fisika. Pengukuran besaran-besaran ini dilakukan dengan alat ukur yang sesuai dan satuan pengukuran yang telah ditetapkan dalam sistem SI. Melalui pemahaman dan pengukuran yang tepat, ilmu fisika terus berkembang, memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai alam semesta dan fenomena yang terjadi di dalamnya.

Penulis : Diyo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *