Disdukcapil OKU Rekam e-KTP 6.500 Pelajar Sekolah dengan Program Jemput Bola
Baturaja, Sumatera Selatan – Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) terus menggenjot perekaman Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) bagi pelajar di wilayahnya. Sejak awal tahun 2025, program jemput bola telah berhasil menjangkau 6.500 pelajar di OKU untuk dicetak e-KTP secara gratis. Program ini ditargetkan menyasar hingga 9.000 pelajar pada tahun ini.
Upaya Maksimal Disdukcapil OKU dalam Perekaman e-KTP
Kepala Disdukcapil OKU, Suryadi, bersama Kabid Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan (PIAK), Rahmat, menyatakan bahwa program jemput bola ini terus dilakukan selama bulan Ramadhan 2025 untuk memastikan seluruh pelajar yang telah memenuhi syarat dapat memiliki kartu identitas diri.
“Kami ingin memastikan bahwa seluruh pelajar yang sudah memasuki usia 17 tahun memiliki e-KTP sebagai identitas resmi yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan administratif,” kata Suryadi di Baturaja, Jumat (Maret 2025).
Perekaman ini menyasar ribuan pelajar sekolah jenjang SMA dan SMK sederajat di Kabupaten OKU. Program ini juga mencakup sekolah-sekolah di pelosok desa agar semua pelajar memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan e-KTP tanpa harus datang ke kantor Disdukcapil.
Manfaat e-KTP bagi Pelajar
Perekaman e-KTP bagi pelajar memiliki berbagai manfaat, antara lain:
- Memudahkan Urusan Administrasi
- Dengan memiliki e-KTP, pelajar dapat lebih mudah dalam mengurus berbagai dokumen administrasi seperti pendaftaran perguruan tinggi, pembuatan rekening bank, dan berbagai keperluan lainnya.
- Identitas Resmi sebagai Warga Negara
- e-KTP berfungsi sebagai tanda pengenal resmi yang wajib dimiliki oleh setiap warga negara Indonesia yang telah berusia 17 tahun.
- Persiapan Menghadapi Pemilihan Umum
- Bagi pelajar yang telah berusia 17 tahun, kepemilikan e-KTP menjadi syarat utama agar dapat menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan umum atau pemilihan kepala daerah.
- Kemudahan Akses terhadap Layanan Publik
- Dengan memiliki e-KTP, pelajar dapat mengakses berbagai layanan publik yang mensyaratkan identitas resmi, seperti layanan kesehatan, bantuan sosial, dan lainnya.
Pelaksanaan Program Jemput Bola
Untuk mencapai target 9.000 pelajar, Disdukcapil OKU membentuk tim khusus yang bertugas mengunjungi sekolah-sekolah secara langsung guna melakukan perekaman data siswa. Tim ini juga memberikan sosialisasi kepada pelajar mengenai pentingnya memiliki identitas resmi.
“Kami juga melakukan koordinasi dengan pihak sekolah agar program ini dapat berjalan lancar. Masih ada beberapa sekolah yang belum terjangkau, tetapi setelah Idul Fitri kami akan terus melanjutkan program ini agar seluruh pelajar bisa mendapatkan e-KTP,” ujar Rahmat.
Selain itu, pelayanan yang diberikan dalam program ini tidak hanya sebatas perekaman e-KTP, tetapi juga aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD). Hal ini bertujuan untuk mempercepat proses transformasi menuju sistem administrasi kependudukan berbasis digital.
Tantangan dan Solusi dalam Perekaman e-KTP
Meskipun program ini berjalan dengan baik, masih terdapat beberapa tantangan yang dihadapi Disdukcapil OKU, antara lain:
- Aksesibilitas ke Sekolah di Daerah Terpencil
- Tidak semua sekolah memiliki akses transportasi yang mudah, sehingga tim Disdukcapil harus mengatur strategi khusus dalam menjangkau wilayah pelosok.
- Kurangnya Kesadaran akan Pentingnya e-KTP
- Sebagian pelajar dan orang tua masih menganggap bahwa memiliki e-KTP belum terlalu mendesak. Oleh karena itu, diperlukan sosialisasi lebih lanjut agar mereka menyadari pentingnya dokumen ini.
- Keterbatasan Sumber Daya dan Peralatan
- Dalam proses perekaman e-KTP, diperlukan alat khusus yang terkadang mengalami kendala teknis. Untuk mengatasinya, Disdukcapil telah menyiapkan peralatan cadangan agar proses perekaman tetap berjalan lancar.
Harapan ke Depan
Dengan adanya program jemput bola ini, diharapkan seluruh pelajar di OKU yang memenuhi syarat dapat segera memiliki e-KTP sebelum menyelesaikan jenjang pendidikan menengah. Selain itu, program ini juga menjadi langkah awal dalam mendukung transformasi digital administrasi kependudukan di Indonesia.
Disdukcapil OKU juga mengajak seluruh sekolah untuk terus berkoordinasi guna memastikan setiap siswa yang telah memenuhi syarat dapat terdata dan memperoleh e-KTP secara gratis.
“Kami berharap semua pelajar yang sudah berusia 17 tahun segera memiliki e-KTP, sehingga mereka tidak mengalami kendala dalam berbagai urusan administratif,” pungkas Suryadi.
Dengan semakin banyaknya pelajar yang memiliki e-KTP, maka semakin mudah pula akses mereka terhadap berbagai layanan publik yang memerlukan identitas resmi. Ke depan, program ini diharapkan dapat terus berjalan secara berkelanjutan demi meningkatkan layanan administrasi kependudukan di Kabupaten OKU.
Penulis: RESTUU