Pembalap Red Bull KTM Tech 3, Enea Bastianini, masih dalam proses adaptasi dengan motor RC16 setelah bertahun-tahun membela Ducati. Dalam sesi tes pramusim MotoGP Sepang 2025 yang berlangsung pada 5-7 Februari, ia menyadari adanya perbedaan signifikan dalam sistem pengereman antara kedua motor. Menurutnya, rem KTM jauh lebih kuat dibandingkan dengan motor sebelumnya.

Adaptasi Sulit dengan KTM RC16

Pada hari pertama tes, Bastianini hanya mampu menempati posisi ke-19, tertinggal 2,402 detik dari Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha). Sementara pada hari kedua, ia sedikit meningkat ke posisi ke-17, tertinggal 1,322 detik dari Franco Morbidelli (Pertamina Enduro VR46). Hasil ini jauh dari pencapaiannya saat masih bersama Ducati.

Sebagai salah satu pembalap dengan gaya pengereman paling agresif di MotoGP, Bastianini terkejut dengan performa rem KTM RC16 yang bahkan lebih kuat dari yang biasa ia gunakan. Meski begitu, ia masih kesulitan untuk menerjemahkan keunggulan tersebut ke dalam catatan waktu yang lebih cepat.

Rem KTM Lebih Kuat, tapi Masih Terasa Aneh

Dalam wawancara dengan Crash.net, Bastianini mengungkapkan bahwa sistem pengereman KTM sangat mendukung gaya balapnya.

“Hal yang paling saya suka? Saya bisa menekan rem dengan sangat kuat. Dengan motor sebelumnya, saya kadang kehilangan grip di bagian depan. Namun, dengan motor ini, semakin agresif saya mengerem, semakin mendukung motor saya. Ini sesuatu yang baru dan terasa sedikit aneh,” ujar Bastianini.

Meskipun merasa lebih nyaman dengan sistem pengereman, ia mengakui masih membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dan memahami bagaimana cara memaksimalkan keunggulan motor ini. Selain itu, ia masih tertinggal dari rekan setimnya, Maverick Vinales, yang lebih cepat dalam sesi uji coba.

Masih Banyak Pekerjaan yang Harus Dilakukan

Tes pramusim ini tidak berjalan mulus bagi Bastianini. Ia mengalami kesulitan dengan berbagai perubahan setelan motor yang belum memberikan hasil optimal.

“Pada pagi hari, saya benar-benar kesulitan. Saya mencoba banyak perubahan, tapi tidak ada yang bekerja dengan baik. Namun, pada sore hari, kami melakukan beberapa modifikasi dan mencoba solusi baru yang akhirnya membuat saya mendapatkan sedikit rasa percaya diri,” tambahnya.

Dengan balapan perdana musim 2025 semakin dekat, Bastianini berencana untuk lebih fokus pada simulasi balapan dan time attack dalam sesi tes berikutnya. Hal ini penting karena ia masih mengalami kendala dalam aspek tersebut.

Fokus di Tes MotoGP Buriram, Thailand

Meski masih tertinggal, Bastianini optimis dengan progresnya. Ia bertekad memanfaatkan satu hari tersisa di Sepang, sebelum melanjutkan uji coba di Buriram, Thailand, pada 12-13 Februari 2025.

“Kadang saya membuat beberapa kesalahan. Tapi saya bisa berkembang, dan saya masih punya waktu. Tes di Thailand akan sangat penting karena saya masih harus banyak belajar,” tutupnya.

Dengan proses adaptasi yang masih berlangsung, menarik untuk melihat bagaimana Enea Bastianini akan meningkatkan performanya bersama KTM RC16 di musim MotoGP 2025.

PENNULIS MUHAMMAD FITRAH RAJASA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *