Film A Business Proposal versi Indonesia terancam diboikot usai pemeran utamanya Abidzar Al Ghifari menyampaikan pernyataan kontroversial. Akibat pernyataannya itu, netizen Indonesia menyerukan boikot terhadap film tersebut.

Diketahui, film ini merupakan adaptasi dari webtoon The Office Blind Date. Webtoon tersebut juga pernah diadopsi menjadi sebuah drama Korea dengan judul A Business Proposal. Kesuksesan drama itu kemudian membawa Falcon Pictures untuk membuat versi Indonesianya dalam format film.

Akan tetapi, saat masa promosi salah satu pemerannya melayangkan pernyataan yang dinilai tidak profesional dan angkuh. Karena itu, film A Business Proposal Indonesia panen kritik bahkan sebelum waktu penayangannya.

Baca Juga:3 Siswa Tewas di Pantai Drini: Kecelakaan Laut di Gunungkidul, Tanpa Unsur Pemaksaan dari Sekolah

Penasaran dengan film A Business Proposal Indonesia?

Sinopsis Film A Business Proposal Indonesia

Film ini mengisahkan Sari (Ariel Tatum) sebagai seorang perempuan yang berasal dari keluarga sederhana. Dia berprofesi sebagai juru masak yang dikenal ulet di sebuah perusahaan.

Suatu hari, temannya bernama Yasmin (Caitlin Halderman) meminta Sari untuk pergi ke kencan buta menggantikan dirinya. Sesampainya di sana, Sari bertemu dengan partner kencannya bernama Utama (Abidzar Al Ghifari).

Di sana, Sari berusaha menggagalkan kencan dengan bertingkah aneh. Tingkahnya itu membuat Utama ilfeel dan meninggalkan kesan buruk.

Baca Juga:Isu Penghapusan Gaji ke-13 dan ke-14 ASN, Begini Klarifikasi dari Kemenkeu

Sampai pada suatu hari, tidak disangka Utama ternyata merupakan bos baru pewaris Bowo Foods yakni perusahaan tempat Sari bekerja. Utama diceritakan sebagai sosok dingin dan menyeramkan yang dipaksa mengikuti kencan buta oleh kakeknya.

Mengetahui hal itu, Sari pun berusaha menutupi identitasnya sebagai karyawan Utama, meskipun pada akhirnya tetap ketahuan. Setelah kebohongan Sari terungkap, Utama justru mengajaknya untuk meneruskan hubungan mereka.

Lantas, bagaimana kelanjutan kisahnya? Akankah Sari dan Utama berakhir menjadi pasangan kekasih?

Baca Juga:Aleix Espargaro Puas dengan Hasil Shakedown MotoGP di Sepang

Mengutip laman IMDb, berikut daftar pemain A Business Proposal Indonesia:

Ariel Tatum sebagai Sari

Caitlin Halderman sebagai Yasmin

Abidzar Al Ghifari sebagai Utama

Ardhito Pramono sebagai Satrio

Slamet Rahardjo sebagai Bowo

Yono Bakrie sebagai Arif

Astry Ovie sebagai Wulan

Kawai Labiba sebagai Fitri

Jordan Omar sebagai Utama muda

Keanu Azka sebagai Satrio muda

Yusuf Mahardika sebagai Adi

Tyas Callista sebagai Yuna

Indi Barends sebagai Septi

Indro Warkop sebagai Jarwo

Fatih Unru sebagai Reza

Willem Bevers sebagai ayah Yasmin

Satrya Ghozali sebagai Yuda

Semakin memanas, pemeran utamanya Abidzar dan Falcon Pictures sebagai perusahaan produksinya mengunggah permintaan maaf. Agar lebih jelas, berikut rentetan kontroversi film A Business Proposal Indonesia hingga permintaan maafnya:

Baca Juga:Thunder vs. Raptors Betting Odds, Picks, and Predictions – February 7, 2025

1. Tidak Tonton Versi Drama Korea A Business Proposal

Abidzar pertama kali menuai hujatan saat mengaku memilih untuk tidak menonton drama Korea A Business Proposal. Dia hanya menonton satu episode kemudian memutuskan untuk membuat karakternya sendiri.

“Gua sempat nonton di episode 1, cuma memutuskan untuk berhenti karena pada akhirnya ini adalah karakter yang gua buat sendiri bersama sutradara. Gua gak pengen dibuat plek-ketiplek juga. Kami punya karakter masing-masing dan ini hasil adaptasi juga,” kata Abidzar di salah satu acara dikutip dari Wollipop, Kamis (23/1/2025).

Pernyataan Abidzar itu dinilai tidak profesional. Hal ini lantaran film yang ia bintangi tersebut merupakan remake atau hasil adaptasi, namun dinilai enggan riset karakter “Kang Tae Moo” sebelum memerankannya.

Meski begitu, Abidzar tidak sendiri sebab pemeran lainnya yaitu Ardhito Pramono dan Caitlin Halderman juga mengaku tidak menonton keseluruhan episode atau hanya menonton cuplikan drama A Business Proposal.

2. Sebut Penggemar Drama Korea Fanatik

Kontroversi selanjutnya muncul dari pernyataan Abidzar di podcast ONOFF YouTube Pabrik Jaya Media yang diunggah pada 23 Januari 2025. Saat itu, Abidzar ditanyai tentang beban memerankan karakter di film A Business Proposal yang sebelumnya sudah ada.

Abidzar mengatakan memerankan karakter Kang Tae Moo cukup memberikan beban terlebih karena fans fanatiknya. Sebutan “fans fanatik” itu dianggap menyerang target pasar film A Business Proposal sendiri.

“Cukup beban menurut gua. Ditambah juga tau lah yah fans fanatiknya seperti apa,” ujar Abidzar di YouTube Pabrik Jaya Media, dikutip pada Rabu (6/2).

Meski begitu, Abidzar mengaku menghargai fans yang dinilai fanatik tersebut. Jika sesuai dengan ekspektasi fans, Abidzar yakin mereka akan lebih menghargai.

“Kita pun menghargai itu. Kita kayak cukup berterima kasih karena mungkin kalau kita sesuai dan melampaui ekspektasi itu mereka juga bisa akhirnya menghargai kita banget,” tambahnya.

3. Merasa Jadi Korban Rasisme

Setelah kedua kontroversi di atas, kecaman dari warganet semakin membludak. Karena itu, Abidzar merespon melalui postingan story Instagram-nya bahwa dia ingin menjelaskan namun terkesan akan sia-sia.

Di dalam unggahan tersebut, Abidzar merasa menjadi korban rasisme karena kritik pedas netizen. Warganet yang sudah terlanjur tidak suka dengan Abidzar di film ini mengomentari fisiknya yang jauh berbeda dengan pemeran Kang Tae Moo versi Korea.

“Pengen ngejelasin tapi pasti tetap bakal enggak suka. Memang dasarnya udah enggak setuju, mau dijelasin kayak apaan tahu sepertinya akan tetap begitu. Rasisme di Indonesia ternyata masih ada,” tulis Abidzar di unggahan Story Instagram, Kamis (30/1).

4. Tidak Peduli Komentar Netizen karena Tak akan Diundang di Premiere

Ketika ditanyai tentang komentar-komentar negatif yang menyerang dirinya, Abidzar mengatakan dia tidak mengingat komentar tersebut karena tidak mau ambil pusing.

Lagi pula, menurutnya para netizen yang berkomentar negatif tersebut tidak akan diundang di premiere film ini.

“Enggak ada yang gue ingat sih, ngapain juga diingat, mereka juga enggak bakal diundang nanti premiere,” kata Abidzar dalam sebuah acara yang diunggah di YouTube, Selasa (28/1).

Pernyataan Abidzar itu dinilai oleh warganet angkuh. Seolah-olah dia tidak membutuhkan fans untuk menyukseskan film A Business Proposal Indonesia.

5. Menyuruh Fans Tidak Usah Tonton

Kontroversi selanjutnya karena Abidzar terkesan menyuruh fans untuk tidak perlu menonton film A Business Proposal Indonesia. Namun, pernyataan ini muncul dari pernyataan yang beranggapan bahwa dirinya tidak cocok disandingkan dengan Ariel Tatum karena terlalu muda.

Awalnya, Ariel Tatum menanggapi dengan menyuruh fans untuk tidak perlu menonton jika tidak mau. Kemudian, ditimpali Abidzar dengan pernyataan bahwa banyak orang lain yang ingin menonton.

“Kalau kamu enggak mau nonton, enggak apa-apa, it’s okay, enggak usah ditonton,” ucap Ariel Tatum di YouTube Folkative, Kamis (30/1).

“Masih banyak orang lain selain kamu,” tambah Abidzar.

6. Permintaan Maaf Cast dan Falcon Pictures

Menjelang waktu penayangannya, netizen semakin gencar memberikan komentar negatif pada remake A Business Proposal ini. Karena itu, cast hingga PH film tersebut memberikan permintaan maaf.

Permintaan Maaf Abidzar

Usai diancam akan diboikot, Abidzar akhirnya menyampaikan permintaan maafnya. Permintaan maaf itu ditulis dalam Instagram pribadinya.

“Saya memohon maaf untuk semua yang telah tersakiti atas sikap, perbuatan, dan ucapan saya yang salah,” kata Abidzar melalui unggahan Instagram miliknya @abidzar73, dikutip Selasa (4/2/2025).

Abidzar berterima kasih dan mengaku kejadian ini akan menjadi pembelajaran berharga untuknya. Terutama dalam berproses menjadi seseorang yang dewasa dan bijaksana.

Baca Juga:Cristiano Ronaldo Sebut Rivalitas dengan Messi Sehat seperti Senna vs Prost di F1

Permintaan Maaf Falcon Pictures

Selain permintaan maaf Abidzar, Falcon Pictures selaku PH yang memproduksi film ini juga membuat surat terbuka. Di dalam surat tersebut, Falcon Pictures meminta maaf atas perkataan dan perbuatan yang tidak tepat.

“Kami meminta maaf atas perkataan dan perbuatan yang tidak tepat. Kami pastikan tidak pernah ada niat buruk terkandung dalam hati. Juga kami pastikan lebih dari 100 orang kru dan 20 seniman yang terlibat dalam film ini bekerja dengan niat yang baik, dan memberikan usaha terbaik mereka,” tulis surat tersebut yang diunggah di Instagram @falconpictures pada Selasa (4/2).

Falcon Pictures juga menanggapi tentang keangkuhan pemeran utama yang enggan menyaksikan keseluruhan drama. Di dalam surat tersebut dituliskan, pemeran yang enggan menyaksikan drama sebelumnya bukan berakar dari kesombongan.

“Tapi berakar dari pemilihan pendekatan akting. Seniman memiliki banyak cara (dan semua cara valid) dalam melakukan pendekatan terhadap cerita. Ada yang ingin memiliki referensi, ada yang memilih berpegang pada skrip dan memberikan interpretasi sendiri. Semua cara sama-sama diawali dengan niat memberikan yang terbaik untuk hasilnya,” terangnya.

Penulis: Sila Ariani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *