Seorang pengusaha pakaian asal Aceh Tengah, Nazwin Putra, beserta istrinya, Sasmita Style, terpaksa gagal terbang menuju Jakarta pada Senin, 10 Februari 2025. Kejadian ini terjadi karena aplikasi Byond dari Bank Syariah Indonesia (BSI) mengalami gangguan atau error yang menghalangi mereka untuk melakukan pembayaran tiket pesawat.
Keterlambatan Akibat Gangguan Aplikasi Byond
Nazwin Putra menjelaskan bahwa mereka seharusnya berangkat pada pukul 13.00 WIB, namun karena masalah pada aplikasi Byond, mereka tidak bisa menyelesaikan pembayaran untuk tiket pesawat mereka. Akibatnya, mereka terpaksa mencari pinjaman uang dari keluarga mereka di Aceh Tengah agar bisa membeli tiket pesawat dengan maskapai yang sama, meski menggunakan bank lain.
Pengusaha Terpaksa Beralih ke Bank Lain untuk Pembayaran
Putra menceritakan bahwa pinjaman uang tersebut langsung ditransfer ke pihak maskapai agar mereka tetap bisa terbang pada pukul 16.00 WIB. Namun, ia mengungkapkan kesulitan besar yang mereka hadapi akibat gangguan ini, karena seluruh dana mereka ada di BSI dan mereka hanya mengandalkan aplikasi Byond untuk melakukan transaksi.
Khawatir Gangguan Berlanjut, Rencana Belanja Terhambat
Putra juga menyampaikan kekhawatirannya jika gangguan aplikasi Byond berlanjut hingga Selasa, 11 Februari 2025, karena ia dan istrinya harus melakukan belanja pakaian di Jakarta dalam waktu dua hari. Mereka sangat bergantung pada aplikasi BSI, dan jika masalah ini berlanjut, mereka akan kesulitan menjalankan bisnis mereka di ibu kota.
Harapan Agar Gangguan Cepat Teratasi
Meski merasa kesal, Putra berharap manajemen BSI segera memperbaiki masalah yang terjadi pada aplikasi Byond dan ATM BSI, mengingat betapa sulitnya situasi ini bagi pengusaha seperti mereka. Ia juga menyesali ketergantungan mereka pada BSI dan menyebut bahwa jika mereka tahu masalah ini bisa terjadi, mereka mungkin akan membuka tabungan di bank lain sebagai alternatif.
Kesulitan Pengusaha Akibat Gangguan Layanan BSI
Kasus gangguan aplikasi Byond ini menyoroti kesulitan yang dihadapi pengusaha yang sangat bergantung pada layanan bank digital untuk menjalankan bisnis mereka. Putra dan istrinya berharap bahwa permasalahan ini segera teratasi agar mereka dapat kembali bertransaksi dengan lancar tanpa hambatan.
Penulis : Alif Nur Tauhidin