Jakarta – Dmitry Bivol, petinju kelas berat ringan yang baru saja menyandang status sebagai juara tak terbantahkan, kini dihadapkan pada pilihan sulit. Jika ia tidak memenuhi kewajiban bertarung melawan David Benavidez, gelar juara dunia WBC yang kini ia pegang bisa dicopot.
Ancaman WBC: Duel Wajib atau Gelar Dicabut
Presiden WBC, Mauricio Sulaiman, menegaskan bahwa Bivol (24-1-0, 12 KO) harus menghadapi David Benavidez (30-0-0, 24 KO) dalam laga wajib. Jika negosiasi antara kedua kubu tidak mencapai kesepakatan sebelum tanggal 8 April 2025, maka WBC akan melelang pertarungan tersebut kepada promotor tertinggi.
“WBC telah memerintahkan pertarungan wajib antara Dmitry Bivol dan David Benavidez. Kami berharap kedua belah pihak bisa mencapai kesepakatan sebelum batas waktu yang telah ditentukan,” ujar Sulaiman kepada BoxingScene.
Perintah ini datang tak lama setelah kemenangan Bivol atas Artur Beterbiev dalam pertandingan sengit di ANB Arena, Riyadh, Arab Saudi, pada 22 Februari 2025. Dengan kemenangan tersebut, Bivol sukses menyatukan gelar WBC, WBA, IBF, dan WBO kelas berat ringan.
Keinginan Turki Alalshikh: Mewujudkan Trilogi Bivol vs Beterbiev
Sementara WBC mendesak duel wajib Bivol vs Benavidez, ada pihak lain yang ingin melihat trilogi antara Bivol dan Beterbiev. Turki Alalshikh, seorang pengusaha yang berperan besar dalam dunia tinju profesional, tampaknya memiliki rencana besar untuk menyelenggarakan duel ketiga antara dua petarung elit tersebut.
Dalam pertandingan terakhir, ketika hasil diumumkan, Alalshikh sempat mengacungkan tiga jari sebagai isyarat keinginannya untuk menggelar pertarungan ketiga antara Bivol dan Beterbiev. Jika skenario ini terjadi, Bivol mungkin akan lebih memilih trilogi tersebut dibandingkan melawan Benavidez.
Namun, konsekuensinya cukup berat. WBC kemungkinan akan mencabut gelar juara dunia milik Bivol jika ia memilih untuk tidak mengikuti duel wajib melawan Benavidez. Jika itu terjadi, maka Benavidez otomatis akan menjadi juara penuh WBC tanpa perlu bertarung.
David Benavidez: Tak Ingin Gelar Gratis, Inginkan Duel Nyata
David Benavidez tentu tidak ingin mendapatkan gelar WBC dengan cara mudah. Sebagai petinju yang memiliki rekor sempurna dengan 30 kemenangan tanpa kekalahan, Benavidez ingin meraih gelar dengan mengalahkan sang juara di atas ring, bukan hanya sekadar di atas kertas.
Benavidez sendiri sudah lama mengincar pertarungan dengan Bivol. Jika pertarungan ini terjadi, Benavidez akan memiliki kesempatan emas untuk membuktikan dirinya sebagai salah satu petinju terbaik di kelas berat ringan.
“Jika saya bisa bertarung dengan Bivol, itu akan menjadi pertarungan besar. Saya ingin mendapatkan gelar dengan cara yang benar, bukan karena lawan saya memilih untuk tidak bertarung,” ujar Benavidez dalam sebuah wawancara.
Dari sisi ekonomi, duel antara Bivol dan Benavidez juga sangat menjanjikan. Dengan reputasi besar yang dimiliki keduanya, pertarungan ini diprediksi bisa menghasilkan keuntungan besar, baik dari sisi penjualan tiket maupun hak siar televisi.
Apa Langkah Berikutnya?
Saat ini, semua mata tertuju pada negosiasi yang harus diselesaikan sebelum 8 April 2025. Ada beberapa kemungkinan skenario yang bisa terjadi:
- Bivol Setuju Bertarung dengan Benavidez
Jika Bivol dan timnya menerima tawaran pertarungan ini, maka duel ini bisa berlangsung dalam beberapa bulan ke depan. Ini akan menjadi salah satu pertarungan terbesar tahun 2025. - Bivol Menolak dan Memilih Trilogi dengan Beterbiev
Jika Bivol memilih bertarung ulang dengan Beterbiev, maka WBC akan mencabut gelarnya dan memberikan status juara penuh kepada Benavidez. - Negosiasi Gagal dan WBC Menggelar Lelang Pertarungan
Jika kedua kubu gagal mencapai kesepakatan sebelum tenggat waktu, maka WBC akan melelang hak promosi pertarungan kepada pihak tertinggi.
Kesimpulan
Dmitry Bivol saat ini berada dalam situasi yang sulit. Di satu sisi, ia ingin mempertahankan gelar WBC, tetapi di sisi lain, ada peluang besar untuk menggelar trilogi dengan Artur Beterbiev. Keputusan yang akan diambilnya dalam beberapa minggu ke depan akan sangat menentukan masa depan kariernya di dunia tinju.
David Benavidez, sebagai penantang resmi, siap menghadapi tantangan dan membuktikan dirinya layak menjadi juara. Jika duel ini benar-benar terjadi, maka para penggemar tinju di seluruh dunia akan disuguhkan pertarungan yang sangat menarik.
Kini, kita hanya bisa menunggu bagaimana negosiasi ini berkembang. Apakah Bivol akan mempertahankan gelarnya dan melawan Benavidez, atau justru memilih jalur lain yang berisiko kehilangan status juaranya? Kita tunggu saja tanggal 8 April untuk mengetahui hasilnya!
Penulis: M. Rizki