Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan terjadinya rangkaian gempa bumi kembar (doublet earthquake) yang melanda Tapanuli Utara, Sumatra Utara pagi tadi, Selasa (18/3/2025).
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi tektonik ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,5 dan 5,6. Waktu kejadian gempa bumi pertama 05.22.38 WIB dengan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,91° LU ; 99,10° BT, atau tepatnya berlokasi di darat 19 km tenggara Tapanuli Utara, Sumatra Utara pada kedalaman 10 km.

Baca Juga:Jengkol: Manfaat, Nutrisi, dan Cara Konsumsi yang Sehat

Waktu kejadian gempa bumi kedua 05.23.34 WIB dengan episenter gempa bumi kedua terletak pada koordinat 1,90° LU ; 99,02° BT, atau tepatnya berlokasi di darat 14 km tenggara Tapanuli Utara, Sumatra Utara pada kedalaman 10 km. Kedua gempa bumi ini memiliki selisih waktu kejadian 56 detik dan selisih jarak episenter 9 km.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Besar Sumatra Segmen Toru. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa kedua gempa bumi tersebut memiliki mekanisme mendatar (strike slip),” kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan resmi, Selasa (18/3/2025).

Baca juga :Mengenal Jurusan Ilmu Komunikasi:Kurikulum, Peluang Kerja, dan Tantangannya

“Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Tarutung dengan skala intensitas IV – V MMI ( Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang, dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti ), daerah Sibolga, Padang Sidempuan, Pinang Sori dengan skala intensitas III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ),” jelasnya.
Menurut Daryono, rangkaian kedua gempa bumi ini menimbulkan kerusakan beberapa rumah di Desa Lobupining Kecamatan Adiankoting, Kab.Tapanuli Utara dan memicu tanah longsor yang menimpa 2 rumah warga di Desa Hutabarat, Kecamatan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara.

Baca Juga:Penjelasan C++

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” tegas Daryono.

Hingga pukul 07.10 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 4 aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar M3,4 dan magnitudo terkecil M2,1.
“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” ucap Daryono.

Penulis : Zuhaira Hilal Nayyara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *