Graham Potter memulai debutnya sebagai pelatih West Ham dengan hasil kurang memuaskan setelah timnya kalah 1-2 dari Aston Villa di putaran ketiga Piala FA, Jumat lalu. Potter, yang baru diangkat sebagai pengganti Julen Lopetegui pada Kamis, harus menerima kenyataan pahit di laga perdananya. West Ham sempat unggul lebih dulu melalui gol Lucas Paqueta, namun Aston Villa bangkit di babak kedua dan mengamankan kemenangan.

Aston Villa Ekspos Kelemahan Pertahanan West Ham

Bertanding di Villa Park yang dingin, anak asuh Unai Emery menunjukkan kekuatan mereka di babak kedua. Gol penyeimbang dicetak oleh Amadou Onana sebelum Morgan Rogers mencetak gol kemenangan. Kekalahan ini menyoroti tantangan besar yang dihadapi Potter, terutama dalam memperbaiki lini pertahanan West Ham.

Perjalanan Baru Graham Potter Setelah Chelsea

Kembalinya Potter ke dunia manajerial menjadi sorotan. Sebelumnya, ia diberhentikan oleh Chelsea pada April 2023 setelah hanya tujuh bulan melatih. Selama masa itu, Potter mencatatkan 11 kekalahan dari 31 pertandingan, meski klub menghabiskan £288 juta untuk transfer pemain. Kekalahan ini memengaruhi reputasinya, termasuk peluangnya untuk melatih tim nasional Inggris.

Potter berkomitmen untuk belajar dari pengalaman buruknya di Chelsea. Ia mengungkapkan tekadnya untuk “kembali lebih kuat” setelah masa sulit tersebut.

Penampilan West Ham di Bawah Asuhan Potter

Dalam pertandingan melawan Aston Villa, Potter hanya memiliki satu sesi latihan bersama para pemain. Selain itu, West Ham juga kehilangan dua penyerang andalannya, Jarrod Bowen dan Michail Antonio. Meski begitu, Potter bisa sedikit puas dengan performa lini serang timnya, terutama di babak pertama.

Gol pembuka West Ham dicetak oleh Lucas Paqueta di menit kesembilan. Berawal dari aksi Crysencio Summerville yang menyodorkan umpan matang, Paqueta sukses menuntaskannya dengan tembakan ke sudut gawang Robin Olsen. Sayangnya, momentum tersebut terganggu ketika Niclas Fullkrug harus keluar lapangan akibat cedera.

Aston Villa Bangkit di Babak Kedua

Di babak kedua, Aston Villa tampil lebih agresif. Gol pertama mereka terjadi pada menit ke-71 melalui Amadou Onana. Bermula dari umpan Tyrone Mings, tembakan Ian Maatsen sempat ditepis Fabianski sebelum Onana mencetak gol dari jarak dekat.

West Ham sempat memprotes gol tersebut, mengklaim bahwa tendangan sudut yang menjadi awal serangan tidak seharusnya diberikan. Namun, protes tersebut diabaikan.

Hanya lima menit berselang, Villa memastikan kemenangan melalui gol Morgan Rogers. Bermula dari aksi Ollie Watkins yang menerobos area pertahanan West Ham, Rogers menuntaskan peluang dengan tembakan akurat ke pojok gawang.

Tugas Berat Menanti Graham Potter

Potter mengakui kekalahan ini menjadi pelajaran berharga. Ia menyebut timnya tampil baik di babak pertama, tetapi harus memperbaiki kelemahan yang terlihat di babak kedua. Fokus utama Potter ke depan adalah memperkuat lini pertahanan sekaligus mempertahankan agresivitas serangan tim.

Kekalahan ini menjadi tantangan awal bagi Potter untuk membawa West Ham bangkit di sisa musim. Dengan kerja keras dan perbaikan strategi, West Ham diharapkan bisa tampil lebih konsisten di bawah kepemimpinannya.

penulis: Zanuar Farel Cristian

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *