bencana alam

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, Warga Diminta Menjauh

Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur mengalami peningkatan aktivitas vulkanik sejak Kamis, 13 Februari 2025. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengeluarkan peringatan Level IV atau Awas, menandakan kondisi kritis yang memerlukan evakuasi warga dalam radius tertentu.

Masyarakat yang berada dalam radius 6 km dari pusat erupsi, serta 7 km pada sektor barat daya hingga timur laut, diminta untuk segera menjauh guna menghindari risiko letusan, hujan abu, dan potensi lahar hujan.


Status dan Aktivitas Terbaru Gunung Lewotobi Laki-Laki

Berdasarkan data dari PVMBG, aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki terus meningkat dengan beberapa indikator kegempaan yang signifikan:

📍 43 kali gempa letusan/erupsi
📍 987 kali gempa hembusan
📍 388 kali gempa harmonik
📍 Peningkatan gempa vulkanik dangkal
📍 Terjadi pergerakan lava ke permukaan

Selain itu, cahaya pijar yang terlihat samar di sekitar puncak gunung menunjukkan adanya suplai magma yang terus berlangsung. Ini mengindikasikan kemungkinan erupsi yang lebih besar dalam waktu dekat.


Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Dampak dari erupsi gunung ini sangat beragam dan dapat memengaruhi masyarakat sekitar secara langsung maupun tidak langsung. Berikut beberapa dampak yang sudah terdeteksi:

1. Hujan Abu Vulkanik

Hujan abu dapat menyebabkan gangguan pernapasan, menurunkan kualitas udara, serta merusak tanaman dan infrastruktur. Warga yang terdampak disarankan untuk menggunakan masker atau penutup hidung-mulut untuk mengurangi risiko gangguan kesehatan.

2. Potensi Banjir Lahar Hujan

Material vulkanik dari erupsi dapat terbawa oleh air hujan, menyebabkan banjir lahar yang berbahaya. Daerah yang paling berisiko terkena dampak lahar hujan meliputi:

📍 Dulipali
📍 Padang Pasir
📍 Nobo
📍 Klatanlo
📍 Hokeng Jaya
📍 Boru
📍 Nawakote

Penduduk di sekitar daerah aliran sungai yang berhulu di puncak gunung diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan aliran lahar yang dapat datang sewaktu-waktu.

3. Kemungkinan Letusan Susulan

Peningkatan gempa vulkanik dangkal dan terbentuknya rekahan di sisi barat laut puncak gunung menandakan bahwa tekanan dalam gunung masih tinggi. Hal ini berpotensi mempercepat terjadinya letusan susulan yang lebih besar.


Langkah-Langkah Mitigasi dan Evakuasi

Mengingat status Level IV (Awas), masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki harus segera mengambil langkah-langkah mitigasi berikut:

Menjauh dari zona berbahaya dalam radius 7 km dari pusat erupsi.
Menggunakan masker dan kacamata pelindung untuk menghindari gangguan pernapasan akibat abu vulkanik.
Menghindari aliran sungai yang berpotensi terjadi banjir lahar hujan.
Mengikuti arahan dari BNPB, PVMBG, dan pemerintah daerah terkait evakuasi.
Mempersiapkan perlengkapan darurat seperti obat-obatan, makanan, dan pakaian untuk kebutuhan selama mengungsi.
Memantau informasi terbaru melalui media resmi dan tidak menyebarkan berita hoaks.

Pemerintah daerah dan BNPB juga telah menyiapkan beberapa titik pengungsian untuk warga terdampak guna memastikan keselamatan mereka.


Penyebab Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Gunung Lewotobi Laki-Laki adalah salah satu gunung berapi aktif di Indonesia yang telah mengalami beberapa kali letusan dalam sejarahnya. Beberapa faktor yang menyebabkan erupsi ini meliputi:

🔺 Tekanan Magma yang Meningkat – Adanya suplai magma dari dalam bumi menyebabkan tekanan di kantung magma semakin tinggi.
🔺 Gempa Vulkanik yang Sering Terjadi – Aktivitas gempa menunjukkan adanya pergerakan fluida yang mendorong magma naik ke permukaan.
🔺 Rekahan di Sisi Barat Laut Puncak Gunung – Rekahan ini mempercepat keluarnya magma dan gas dari dalam gunung.

Meskipun jumlah gempa tektonik lokal masih stabil, fenomena ini tetap perlu diwaspadai karena dapat memicu aktivitas vulkanik yang lebih besar.


FAQ: Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah warga sekitar harus mengungsi?
Ya, warga dalam radius 7 km dari pusat erupsi telah diimbau untuk mengungsi guna menghindari dampak erupsi.

Apa yang harus dilakukan jika terkena hujan abu?
Gunakan masker, penutup hidung-mulut, serta kacamata pelindung. Hindari aktivitas di luar ruangan jika tidak mendesak.

Apakah ada potensi tsunami akibat letusan ini?
Saat ini, belum ada indikasi aktivitas seismik yang berpotensi memicu tsunami. Namun, BNPB tetap memantau situasi secara intensif.

Bagaimana cara mengetahui informasi resmi terkait erupsi?
Pantau situs resmi:
🔗 PVMBG: https://vsi.esdm.go.id
🔗 BNPB: https://bnpb.go.id

Penulis : Milan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *