Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Empat Kali, 6.108 Warga Masih Mengungsi
Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Empat Kali Sore Ini
Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami empat kali letusan pada sore hari ini, Kamis, 16 Januari 2025. Kejadian tersebut terjadi dalam rentang waktu antara pukul 12.00 hingga 18.00 WITA. Erupsi ini membuat 6.108 warga masih berada di tempat pengungsian karena desa mereka berada dalam zona bahaya yang telah ditetapkan oleh pihak berwenang.

Letusan Disertai Gemuruh dan Dampak Lava
Menurut Herman Yosef S Mboro, petugas Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-laki, keempat letusan yang tercatat memiliki amplitudo antara 7,4 hingga 14,8 milimeter, dengan durasi erupsi yang berkisar antara 167 hingga 952 detik. Letusan ini disertai dengan gemuruh lemah yang terdengar dari Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-laki. Endapan lava dari erupsi ini mengarah ke timur laut sejauh 4.340 meter dan ke arah barat-barat laut sejauh 3.800 meter dari pusat erupsi.
Imbauan Untuk Warga di Sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki
Mengantisipasi dampak dari erupsi, pihak berwenang mengimbau agar warga tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 5 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dan dalam sektoral barat daya-utara-timur laut sejauh 6 kilometer. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk mewaspadai potensi terjadinya banjir lahar, terutama pada sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Desa-desa yang berpotensi terdampak adalah Desa Dulipali, Desa Padang Pasir, Desa Nobo, Desa Klatanlo, Desa Hokeng Jaya, Desa Boru, dan Desa Nawokote.
Pengungsi Diberi Masker Untuk Lindungi Diri dari Abu Vulkanik
Selain itu, warga yang terdampak hujan abu vulkanik diminta untuk mengenakan masker atau penutup hidung dan mulut guna menghindari bahaya dari abu vulkanik yang dapat mempengaruhi sistem pernapasan.
Kehidupan di Pengungsian Terganggu oleh Letusan
Ale BB, salah seorang warga Desa Klatanlo yang kini berada di pengungsian di Desa Bokang, menceritakan pengalaman detik-detik erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Meskipun mereka berada jauh dari radius berbahaya, warga di pengungsian tetap panik. Mereka keluar dari tenda dan berkumpul di dekat gereja sambil menyaksikan letusan gunung yang berlangsung.
Dengan erupsi yang terus berlanjut, para pengungsi dan pihak berwenang terus memantau perkembangan situasi untuk memastikan keselamatan warga yang terdampak.
penulis:michael