Gunung Semeru Kembali Erupsi: Lima Kali Letusan dalam Sehari, Warga Diminta Waspada
Aktivitas Vulkanik Gunung Semeru Meningkat
Gunung Semeru, yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali mengalami peningkatan aktivitas vulkanik. Pada Rabu pagi (12 Maret 2025), gunung tertinggi di Pulau Jawa ini tercatat mengalami lima kali erupsi. Letusan terbesar terjadi pada pukul 05.49 WIB, dengan kolom abu setinggi 1.000 meter di atas puncak gunung.
Menurut laporan dari Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Ghufron Alwi, kolom abu yang dikeluarkan berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal. Seismograf mencatat amplitudo maksimum letusan mencapai 22 mm dengan durasi 126 detik. Aktivitas ini menunjukkan bahwa Gunung Semeru masih dalam fase aktif dan perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut.
Karakteristik Erupsi Gunung Semeru
Erupsi yang terjadi pada 12 Maret 2025 tidak hanya terdiri dari satu kali letusan, melainkan terjadi sebanyak lima kali dalam periode pemantauan sejak dini hari. Ketinggian letusan bervariasi antara 500 hingga 1.000 meter di atas puncak. Abu vulkanik yang dikeluarkan bergerak ke arah timur laut dan timur, berpotensi mempengaruhi wilayah sekitar dengan hujan abu tipis.
Meski aktivitas vulkanik meningkat, masyarakat yang tinggal di sekitar lereng Gunung Semeru masih dapat menjalankan aktivitas sehari-hari. Namun, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tetap mengeluarkan sejumlah rekomendasi keselamatan bagi warga dan wisatawan.
Imbauan PVMBG dan Tindakan Pencegahan
PVMBG mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas dalam radius delapan kilometer dari puncak erupsi, khususnya di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan. Warga juga dilarang mendekati kawah dalam radius tiga kilometer karena potensi lontaran batu pijar yang dapat mengancam keselamatan.
Selain itu, masyarakat diminta untuk menghindari aktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan. Hal ini disebabkan oleh potensi aliran lahar dan awan panas yang bisa menjalar hingga 13 kilometer dari puncak gunung. Pihak berwenang juga terus melakukan pemantauan intensif terhadap aktivitas gunung ini guna memberikan peringatan dini jika terjadi peningkatan lebih lanjut.
Dampak Erupsi Terhadap Masyarakat
Meskipun erupsi yang terjadi pada 12 Maret 2025 tidak berdampak langsung terhadap kehidupan warga di sekitar Gunung Semeru, tetap ada risiko yang harus diwaspadai. Hujan abu yang terbawa angin ke arah timur laut dan timur berpotensi mengganggu aktivitas masyarakat serta menyebabkan masalah pernapasan.
Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang telah menyiapkan masker bagi warga yang terdampak hujan abu. Selain itu, tim tanggap darurat juga telah disiagakan untuk menghadapi kemungkinan skenario terburuk, seperti peningkatan aktivitas vulkanik yang lebih besar.
Sejarah Erupsi Gunung Semeru
Gunung Semeru dikenal sebagai salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia. Sejarah mencatat bahwa gunung ini telah mengalami berbagai letusan besar dalam beberapa dekade terakhir. Pada Desember 2021, erupsi besar Semeru menyebabkan aliran awan panas yang menelan banyak korban jiwa serta menghancurkan pemukiman di sekitarnya.
Erupsi terbaru ini mengingatkan kembali akan potensi bahaya dari aktivitas vulkanik Semeru. Oleh karena itu, masyarakat di sekitar gunung ini diimbau untuk selalu waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang guna menghindari risiko yang lebih besar.
Kesimpulan
Gunung Semeru kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik dengan lima kali letusan dalam sehari. Meski belum berdampak langsung terhadap kehidupan masyarakat, PVMBG telah mengeluarkan imbauan keselamatan yang perlu dipatuhi oleh warga dan wisatawan. Mengingat sejarah panjang aktivitas vulkanik Gunung Semeru, kewaspadaan dan kesiapsiagaan tetap menjadi kunci utama dalam menghadapi potensi ancaman bencana di masa mendatang.
Untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai aktivitas Gunung Semeru, masyarakat disarankan untuk selalu mengikuti pembaruan dari PVMBG dan BPBD setempat. Tetap waspada, siapkan masker jika hujan abu terjadi, dan hindari zona berbahaya yang telah ditetapkan oleh otoritas setempat.
Penulis : Milan