KH. Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang lebih akrab dikenal sebagai Gus Baha, adalah salah satu ulama muda Indonesia yang memiliki wawasan luas dalam ilmu agama Islam. Beliau tidak hanya dikenal karena kedalaman ilmunya, tetapi juga gaya penyampaiannya yang sederhana, mudah dipahami, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Salah satu tema penting yang sering disampaikan oleh Gus Baha adalah pendidikan. Dalam pandangannya, pendidikan bukan hanya soal mentransfer ilmu, tetapi juga membentuk akhlak dan karakter manusia. Artikel ini akan membahas pemikiran Gus Baha tentang pendidikan, pengaruhnya terhadap umat, dan pelajaran yang bisa diambil oleh masyarakat luas.

Baca juga : Pendidikan yang Dinamis: Menjawab Tantangan Perkembangan Zaman


Mengenal Gus Baha: Ulama dengan Ilmu yang Mendalam

Gus Baha lahir di Narukan, Kragan, Rembang, Jawa Tengah, pada 29 Maret 1970. Ia merupakan putra dari KH. Nursalim Al-Hafidz, seorang ulama ahli Al-Qur’an yang juga dikenal luas di kalangan pesantren. Didikan dari sang ayah membuat Gus Baha memiliki dasar keilmuan Islam yang kuat sejak kecil, terutama dalam bidang Al-Qur’an dan tafsir.

Gus Baha melanjutkan pendidikannya di berbagai pesantren ternama, termasuk Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, yang diasuh oleh KH. Maimoen Zubair (Mbah Moen). Dari sana, Gus Baha semakin mendalami ilmu agama, khususnya dalam bidang tafsir Al-Qur’an, fiqih, dan ilmu hadits.


Pandangan Gus Baha tentang Pendidikan

Menurut Gus Baha, pendidikan adalah proses membentuk manusia yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak mulia. Dalam berbagai ceramahnya, beliau sering menekankan pentingnya pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai Islam dan berorientasi pada pembentukan karakter. Berikut adalah beberapa pandangan penting Gus Baha tentang pendidikan:

1. Pendidikan Berbasis Akhlak

Gus Baha sering menekankan bahwa tujuan utama pendidikan adalah membentuk akhlak yang baik. Dalam Islam, ilmu tanpa akhlak akan menjadi tidak berarti. Beliau sering mengutip hadits Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad).

Menurut Gus Baha, pendidikan harus mampu menanamkan nilai-nilai seperti kejujuran, kasih sayang, dan tanggung jawab. Dalam kehidupan sehari-hari, akhlak yang baik adalah cerminan dari keberhasilan pendidikan.

2. Pendidikan Harus Menjaga Tradisi Islam

Gus Baha dikenal sebagai ulama yang sangat menghargai tradisi Islam, khususnya tradisi pesantren. Beliau berpendapat bahwa pendidikan modern tidak boleh melupakan akar tradisionalnya. Tradisi keilmuan pesantren, seperti pengajaran kitab kuning dan hafalan Al-Qur’an, tetap relevan untuk membentuk generasi yang memahami esensi Islam secara mendalam.

Beliau juga menekankan pentingnya menjaga sanad keilmuan, yaitu hubungan guru-murid yang tersambung hingga Rasulullah SAW. Dalam pandangan Gus Baha, sanad keilmuan adalah jaminan keaslian dan keberkahan ilmu.

3. Pendidikan Harus Humanis dan Membumi

Gus Baha sering mengkritik pendekatan pendidikan yang terlalu kaku dan teoritis. Menurutnya, pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan mampu memberikan solusi praktis terhadap masalah kehidupan.

Dalam ceramahnya, Gus Baha sering menggunakan bahasa yang sederhana dan analogi kehidupan sehari-hari untuk menjelaskan konsep-konsep agama. Hal ini mencerminkan pandangan beliau bahwa pendidikan harus bisa dimengerti dan relevan bagi semua kalangan, bukan hanya bagi akademisi atau cendekiawan.

4. Pentingnya Pendidikan Al-Qur’an

Sebagai seorang ahli tafsir, Gus Baha selalu menekankan pentingnya pendidikan Al-Qur’an dalam kehidupan umat Islam. Menurutnya, Al-Qur’an adalah sumber utama ilmu dan solusi bagi setiap masalah manusia.

Namun, Gus Baha juga mengingatkan bahwa pembelajaran Al-Qur’an tidak boleh hanya berhenti pada hafalan. Pemahaman makna, penghayatan, dan pengamalan nilai-nilai Al-Qur’an jauh lebih penting. Pendidikan Al-Qur’an harus mampu membentuk manusia yang berakhlak mulia dan bermanfaat bagi sesama.


Pengaruh Pemikiran Gus Baha terhadap Pendidikan di Indonesia

Pandangan Gus Baha tentang pendidikan memiliki pengaruh besar, terutama di kalangan umat Islam. Berikut adalah beberapa dampak pemikiran beliau:

  1. Mendorong Kebangkitan Pendidikan Pesantren
    Gus Baha menjadi inspirasi bagi banyak pesantren untuk terus melestarikan tradisi keilmuan Islam. Beliau menunjukkan bahwa pendidikan berbasis pesantren tetap relevan di era modern dan mampu menghasilkan generasi yang unggul.
  2. Menginspirasi Pendidikan Karakter di Sekolah
    Nilai-nilai akhlak yang sering disampaikan oleh Gus Baha menjadi acuan bagi pengembangan pendidikan karakter di berbagai sekolah. Banyak pendidik yang mengadaptasi pesan-pesan beliau dalam pengajaran nilai-nilai moral dan agama.
  3. Meningkatkan Minat terhadap Studi Al-Qur’an
    Dengan gaya ceramahnya yang menarik, Gus Baha berhasil meningkatkan minat masyarakat terhadap studi Al-Qur’an. Banyak orang yang mulai mendalami tafsir Al-Qur’an dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pelajaran dari Gus Baha untuk Generasi Muda

Bagi generasi muda, Gus Baha adalah teladan dalam mencintai ilmu dan menjaga akhlak. Berikut adalah beberapa pelajaran yang bisa diambil:

  1. Belajar dengan Niat yang Lurus
    Dalam pandangan Gus Baha, menuntut ilmu adalah ibadah. Oleh karena itu, niat yang lurus sangat penting. Generasi muda harus belajar untuk mencari keberkahan dan manfaat bagi orang lain, bukan sekadar mengejar gelar atau status.
  2. Menghormati Guru
    Salah satu nilai penting dalam pendidikan Islam adalah menghormati guru. Gus Baha selalu menekankan pentingnya adab dalam belajar, termasuk sikap hormat kepada guru sebagai pembimbing ilmu.
  3. Memadukan Tradisi dan Inovasi
    Gus Baha menunjukkan bahwa pendidikan tradisional dan modern tidak perlu saling bertentangan. Generasi muda harus mampu memadukan keduanya untuk mencapai kemajuan tanpa melupakan akar budaya dan agama.

Baca juga : Apa Itu Format JPG? Panduan Lengkap dan Manfaatnya dalam Dunia Digital

Kesimpulan

Gus Baha adalah sosok ulama yang memberikan pandangan segar tentang pendidikan. Dalam ceramah-ceramahnya, beliau menekankan pentingnya pendidikan berbasis akhlak, tradisi Islam, dan relevansi kehidupan sehari-hari. Pandangan Gus Baha tidak hanya relevan bagi umat Islam, tetapi juga memberikan pelajaran universal tentang pentingnya karakter, integritas, dan cinta ilmu.

Bagi masyarakat Indonesia, pemikiran Gus Baha adalah inspirasi untuk terus mengembangkan sistem pendidikan yang mencetak generasi berakhlak mulia, cerdas, dan bermanfaat bagi sesama. Semangat beliau dalam menyebarkan ilmu dan nilai-nilai Islam adalah warisan yang patut dijaga dan dilanjutkan oleh setiap generasi.

Penulis : Tri juni nabila sari

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *