Pengamat kebijakan publik, Trubus Rahadiansyah, menyarankan agar sistem perbankan Bank DKI yang mengalami gangguan serius, termasuk peniadaan sementara fitur transfer antarbank dan QRIS, tidak langsung disimpulkan sebagai serangan siber. Trubus menegaskan perlunya penyelidikan lebih lanjut untuk memahami akar masalah tersebut.
Pentingnya Investigasi Masalah Sistem IT Bank DKI
Trubus menyoroti bahwa masalah ini sangat serius karena Bank DKI, sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jakarta, memiliki tanggung jawab besar terhadap nasabahnya yang banyak. Oleh karena itu, penting untuk segera melakukan investigasi untuk memastikan apakah gangguan ini disebabkan oleh kesengajaan atau bukan.
Apresiasi Terhadap Langkah Gubernur DKI Jakarta
Trubus mengapresiasi langkah cepat yang diambil oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, yang memberikan perhatian serius pada masalah ini dan memastikan bahwa dana nasabah Bank DKI tetap aman. Gubernur Pramono juga telah memutuskan untuk membebastugaskan Direktur IT Bank DKI untuk mencegah masalah serupa terjadi lagi.
Penyelidikan Hukum yang Diperlukan
Trubus mengingatkan bahwa hanya aparat penegak hukum yang dapat menyimpulkan apakah ada unsur kesengajaan di balik gangguan sistem ini. Jika ditemukan adanya tindakan melawan hukum, maka hal tersebut dapat diproses secara hukum.
Fokus pada Pemulihan Sistem dan Layanan Bank DKI
Trubus juga mengingatkan agar semua pihak fokus pada pemulihan sistem yang terganggu, bukan saling menyalahkan. Penyelesaian masalah ini menjadi prioritas utama untuk menghilangkan keresahan masyarakat dan memastikan layanan Bank DKI kembali berjalan lancar.
Baca Juga : Teknologi parkir air
Dengan investigasi yang tepat, diharapkan masalah sistem ini dapat segera teratasi dan Bank DKI dapat memperbaiki layanannya demi kenyamanan nasabah.
Penulis : Alif Nur Tauhidin