PBB

Israel Keluar dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB (UNHRC): Apa Dampaknya?

Pada awal Februari 2025, dunia dihebohkan dengan keputusan Israel yang menarik diri dari Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHRC). Keputusan ini juga mengikuti langkah Amerika Serikat yang sebelumnya memutuskan untuk keluar dari badan yang berpusat di Jenewa tersebut. Apa yang mendorong Israel untuk mengambil langkah ini dan apa dampaknya bagi hubungan internasional serta isu-isu hak asasi manusia? Mari kita ulas lebih dalam dalam artikel ini.

Keputusan Israel Bergabung dengan Amerika Serikat

Pada tanggal 5 Februari 2025, Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa’ar, mengumumkan bahwa Israel akan mengikuti jejak Amerika Serikat dengan keluar dari UNHRC. Keputusan ini bukanlah hal yang mengejutkan, mengingat sebelumnya, Amerika Serikat telah menarik diri dari organisasi ini pada tahun 2018, di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, dengan alasan yang sama, yakni ketidakpuasan terhadap ketidakberpihakan UNHRC terhadap Israel.

Dalam pengumumannya, Sa’ar mengungkapkan bahwa Israel menyambut baik keputusan AS untuk menarik diri dari UNHRC dan mereka juga akan mengikuti langkah tersebut. Keputusan ini menunjukkan adanya hubungan yang erat antara kebijakan luar negeri Israel dan Amerika Serikat, yang saling mendukung dalam hal menanggapi kritik internasional terhadap kebijakan Israel, terutama terkait dengan Palestina.

Alasan Dibalik Penarikan Diri

Penarikan diri dari UNHRC oleh Israel dan Amerika Serikat dilatarbelakangi oleh sejumlah alasan. Salah satunya adalah klaim bahwa UNHRC menunjukkan bias terhadap Israel, terutama terkait dengan resolusi yang dikeluarkan untuk mengutuk kebijakan-kebijakan Israel dalam konflik Palestina. Menurut beberapa laporan, pada tahun 2018, ketika AS menarik diri, UNHRC mengeluarkan lebih banyak resolusi yang mengutuk Israel daripada yang mengutuk negara-negara dengan catatan hak asasi manusia yang lebih buruk, seperti Suriah, Iran, dan Korea Utara.

Selain itu, Israel juga merasa bahwa UNHRC terlalu fokus pada kritik terhadap kebijakan mereka, sementara mengabaikan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di negara-negara lain. Israel, yang sejak awal merasa disudutkan oleh resolusi dan laporan dari badan internasional ini, merasa bahwa tidak ada ruang yang adil bagi negara tersebut untuk menjelaskan kebijakan dan tindakannya.

Dampak Keputusan Israel dan Amerika Serikat

  1. Peningkatan Ketegangan Internasional

Keputusan Israel untuk menarik diri dari UNHRC berpotensi meningkatkan ketegangan internasional, terutama dengan negara-negara yang mendukung hak-hak Palestina. UNHRC sendiri selama ini menjadi platform bagi negara-negara untuk membahas isu-isu hak asasi manusia, termasuk konflik yang terjadi di Timur Tengah, terutama Palestina. Penarikan diri ini menunjukkan semakin dalamnya perpecahan antara negara-negara Barat, yang lebih mendukung Israel, dan negara-negara Muslim serta negara-negara yang lebih condong kepada Palestina.

  1. Kehilangan Platform untuk Diplomasi

Bagi Israel, keluar dari UNHRC berarti kehilangan platform internasional untuk melakukan diplomasi di bidang hak asasi manusia. Meskipun banyak kritik yang diarahkan kepada Israel dalam tubuh UNHRC, menarik diri dari organisasi ini bisa mengurangi kesempatan negara tersebut untuk membela diri dan memperbaiki citranya di hadapan dunia internasional. Sebaliknya, hal ini juga mengurangi tekanan internasional terhadap Israel untuk melakukan perubahan kebijakan, terutama terkait dengan konflik Palestina.

  1. Peningkatan Ketidakpercayaan Terhadap PBB

Keputusan ini berpotensi memperburuk citra PBB sebagai organisasi internasional yang netral dan adil dalam menangani masalah hak asasi manusia. Penarikan diri Israel dan Amerika Serikat dari UNHRC mengindikasikan ketidakpercayaan terhadap badan PBB ini, dan semakin menggarisbawahi bahwa badan tersebut tidak mampu menyelesaikan masalah hak asasi manusia secara adil dan tidak memihak.

Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Setelah pengumuman penarikan diri dari UNHRC, banyak pertanyaan yang muncul tentang apa langkah selanjutnya bagi Israel dan Amerika Serikat dalam menjaga posisi mereka di arena diplomasi internasional. Berikut adalah beberapa prediksi tentang apa yang mungkin terjadi ke depannya:

  1. Penguatan Aliansi Barat

Keputusan ini dapat semakin memperkuat hubungan antara Israel dan negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat. Dengan menarik diri dari UNHRC, kedua negara ini menunjukkan sikap yang lebih tegas terhadap tekanan internasional dan lebih fokus pada kebijakan dalam negeri mereka. Hal ini dapat memperdalam kolaborasi mereka dalam isu-isu politik dan militer.

  1. Tantangan Baru bagi Diplomasi PBB

Meskipun UNHRC mungkin tidak kehilangan pengaruhnya, keputusan Israel dan AS untuk keluar menunjukkan semakin besar ketidakpercayaan terhadap mekanisme internasional yang ada. PBB mungkin perlu mengevaluasi kembali bagaimana badan-badan seperti UNHRC dapat berfungsi lebih adil dan lebih transparan agar dapat menghindari langkah-langkah serupa dari negara-negara besar lainnya.

  1. Tantangan untuk Pengungsi Palestina

Isu pengungsi Palestina menjadi sorotan utama dalam keputusan Israel dan Amerika Serikat. Salah satu alasan utama mengapa Israel menolak UNHRC adalah karena badan ini memiliki mandat untuk mengurus masalah pengungsi Palestina melalui UNRWA (United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East). Israel telah lama menginginkan penutupan UNRWA, mengingat badan ini dianggap memperpanjang masalah pengungsi Palestina. Namun, keputusan ini bisa membuat pengungsi Palestina semakin terpinggirkan, karena kehilangan sumber bantuan yang disalurkan melalui UNRWA.

Apa yang Bisa Dipelajari dari Keputusan Ini?

Keputusan Israel untuk menarik diri dari UNHRC memberikan gambaran tentang bagaimana negara-negara besar menghadapi kritik internasional dan bagaimana kebijakan luar negeri dapat dipengaruhi oleh faktor domestik. Di sisi lain, hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran diplomasi internasional dalam menyelesaikan konflik global. Meski demikian, langkah ini juga mengingatkan kita bahwa keberpihakan dan ketidakberpihakan dalam masalah internasional sangat krusial dalam membentuk kebijakan dunia yang lebih adil dan menyeluruh.

Sebagai penutup, meskipun banyak yang memandang keputusan ini sebagai langkah mundur dalam upaya mempromosikan hak asasi manusia secara global, keputusan Israel dan Amerika Serikat untuk menarik diri dari UNHRC adalah cerminan dari realitas politik yang sangat kompleks di tingkat internasional. Kini, perhatian dunia akan tertuju pada langkah selanjutnya yang akan diambil oleh badan internasional dan negara-negara anggota PBB dalam menangani isu-isu hak asasi manusia di masa depan.

Kesimpulan

Keputusan Israel dan Amerika Serikat untuk keluar dari UNHRC membawa dampak besar bagi dinamika politik internasional, terutama terkait dengan isu-isu hak asasi manusia dan konflik Palestina. Pengaruh jangka panjang dari langkah ini akan tergantung pada bagaimana negara-negara dunia merespons ketegangan ini, dan bagaimana PBB serta lembaga-lembaga internasional lainnya merumuskan solusi untuk mengatasi ketidakpuasan yang semakin meluas terhadap mekanisme internasional yang ada.

Penulis : Rizki

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *