saham

JP Morgan Naikkan Rekomendasi Saham BBRI Jadi Overweight, Ini Faktor Pendorongnya

Dalam dunia investasi, pergerakan rekomendasi dari lembaga keuangan global seperti JP Morgan dapat memberikan dampak signifikan terhadap harga saham suatu emiten. Baru-baru ini, JP Morgan mengubah pandangannya terhadap saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), menaikkan rating dari “neutral” menjadi “overweight.” Peningkatan ini mencerminkan optimisme analis terhadap prospek saham BBRI di tengah tantangan yang dihadapi sektor perbankan Indonesia.

Alasan Kenaikan Rekomendasi Saham BBRI oleh JP Morgan

Analis JP Morgan, Harsh Wardhan Modi, menargetkan harga saham BBRI di level Rp 4.200 per lembar berdasarkan price/book (P/B) ratio sebesar 1,64 kali yang dihitung dengan metode dividend discount model (DDM). Rasio ini mencerminkan proyeksi return on equity (RoE) yang dinormalisasi sebesar 19,8%. Selain itu, beberapa faktor lain yang mendukung kenaikan rekomendasi ini adalah:

  1. Fundamental Kuat dalam Bisnis Pendanaan UMKM
    BBRI memiliki posisi yang kuat dalam sektor pendanaan UMKM yang menjadi tulang punggung profitabilitasnya. Bank ini telah menunjukkan kinerja yang stabil dan tahan terhadap siklus ekonomi.
  2. Tingkat Bebas Rasio dan Biaya Modal yang Kompetitif
    JP Morgan mencatat bahwa BBRI memiliki tingkat bebas rasio sebesar 7% dengan biaya modal sebesar 14,8%. Faktor ini menjadikan BBRI lebih efisien dalam operasionalnya dibandingkan beberapa bank lain.
  3. Potensi Pemulihan Teknis Jangka Pendek
    Aksi jual yang terjadi di sektor perbankan BUMN menyebabkan penurunan harga saham BBRI sebesar 17% secara year to date (YtD), lebih besar dibandingkan penurunan IHSG sebesar 13%. Namun, kondisi ini justru membuka peluang pemulihan teknis dalam waktu dekat.

Tantangan yang Dihadapi BBRI

Meskipun memiliki prospek yang baik, BBRI juga menghadapi beberapa tantangan yang perlu diperhatikan investor:

  • Penurunan Kualitas Aset
    Pada tahun 2023, terjadi penurunan kualitas aset akibat perubahan makroekonomi dan lemahnya penjaminan di segmen Kupedes. Meskipun demikian, manajemen BBRI telah menyiapkan strategi untuk mengatasi tantangan ini.
  • Pengelolaan Non-Performing Loan (NPL)
    Saat ini, BBRI sedang fokus pada upaya penurunan rasio kredit bermasalah (NPL). Langkah ini diharapkan dapat memperkuat fundamental keuangan bank dalam jangka panjang.

Dampak Terhadap Sektor Perbankan Indonesia

Selain BBRI, JP Morgan juga mengubah rekomendasi pada beberapa bank besar lainnya, yaitu:

  • PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI): Dari “underweight” menjadi “neutral”
  • PT Bank Central Asia Tbk (BBCA): Tetap pada posisi “neutral”

Keputusan ini mencerminkan pandangan JP Morgan bahwa sektor perbankan Indonesia masih memiliki potensi pemulihan, meskipun tantangan global seperti kenaikan suku bunga dan volatilitas pasar masih membayangi.

Kesimpulan

Kenaikan rekomendasi saham BBRI menjadi “overweight” oleh JP Morgan memberikan sinyal positif bagi investor yang mencari saham dengan prospek pertumbuhan jangka panjang. Dengan fundamental yang kuat, prospek pemulihan teknis, serta strategi mitigasi risiko yang diterapkan manajemen, BBRI tetap menjadi salah satu pilihan utama dalam sektor perbankan Indonesia. Namun, investor tetap perlu mempertimbangkan tantangan yang ada sebelum mengambil keputusan investasi.

Penulis: M. Rizki

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *