Abdul Gani Kasuba, mantan Gubernur Maluku Utara, kini menjadi sorotan publik setelah berbagai tuduhan dan kasus hukum menimpanya. Kasuba dikabarkan telah menghabiskan hingga Rp3 miliar untuk memesan wanita. Kasus ini juga melibatkan anaknya, MTK, yang dipanggil sebagai saksi dalam penyelidikan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang menjerat ayahnya.

Kronologi Kasus

Menurut juru bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, MTK, yang merupakan seorang swasta dan komisaris PT Fajar Gemilang, telah dipanggil sebagai saksi pada 22 Juli 2024. MTK sudah beberapa kali diperiksa terkait kasus suap dan TPPU yang melibatkan Abdul Gani Kasuba. Beberapa waktu lalu, penyidik telah menyita tiga unit properti milik MTK di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

Selain MTK, KPK juga memanggil seorang saksi lain bernama EBB alias Ucok dari pihak swasta. Kasus TPPU yang sedang diusut KPK merupakan pengembangan dari kasus suap yang melibatkan Abdul Gani Kasuba. Abdul Gani didakwa menerima suap dan gratifikasi sebesar Rp109,7 miliar, termasuk Rp99,8 miliar dan 30 ribu dolar AS yang diterima melalui transfer bank dan tunai. Uang tersebut terkait dengan proyek infrastruktur dan suap jual beli jabatan.

Pengakuan Eliya Gabrina Bachmid

Dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Negeri Ternate pada 18 Juli 2024, seorang perempuan bernama Eliya Gabrina Bachmid mengungkapkan bahwa Abdul Gani Kasuba sering memesan wanita untuk kepuasan pribadi. Eliya, yang juga seorang kontraktor dan politikus, mengklaim telah menyediakan wanita-wanita cantik untuk Abdul Gani dan membayar mereka menggunakan uang yang dikirim Abdul Gani melalui beberapa rekening bank.

Menurut Eliya, ia sering menggunakan uang pribadinya terlebih dahulu untuk membayar wanita-wanita tersebut sebelum diganti oleh Abdul Gani. Eliya mengaku mengantar dan menemani puluhan wanita untuk bertemu Abdul Gani di hotel-hotel seperti Hotel Bidakara dan Swiss-Belhotel di Jakarta, serta Hotel Bela di Ternate. Wanita-wanita pesanan tersebut dijemput Eliya dan setelah bertemu Abdul Gani, ia meninggalkan mereka di kamar hotel selama satu hingga dua jam.

Tarif dan Pengeluaran

Eliya mengungkapkan bahwa tarif untuk wanita pesanan berkisar antara Rp10 juta hingga Rp50 juta per orang. Ia menyebutkan bahwa total pengeluaran Abdul Gani untuk wanita-wanita tersebut mencapai Rp3 miliar.

Eliya juga menjelaskan bahwa dalam sehari, Abdul Gani bisa bertemu dengan tiga wanita cantik, dan ia menggunakan kode “Ayu” atau “Cinta” saat menghubungi ajudan Abdul Gani untuk mengatur pert
Eliya mengaku bahwa motivasinya mengantarkan wanita-wanita tersebut adalah untuk mempermudah pencairan proyek di lingkungan Pemerintah Provinsi Maluku Utara. Eliya juga merupakan anggota DPRD Halmahera Selatan.

Baca juga:Ibnu Wardani: Sukses sebagai Konten Kreator dan Aktivitasnya di Dunia Digital

Profil dan Karier Abdul Gani Kasuba

Abdul Gani Kasuba lahir pada 21 Desember 1951 di Bibinoi, Halmahera Selatan. Ia berasal dari suku Tobelo dan menghabiskan masa kecilnya di Palu, Sulawesi Tengah. Pendidikan awalnya dimulai di Madrasah Diniyah Awaliyah (M.D.A) Alkhairat Palu, kemudian melanjutkan ke Madrasah Mualimin yang setara dengan SMA. Ia kemudian melanjutkan studi ke Universitas Islam Madinah di Arab Saudi, menjadikannya sebagai penganut Islam pertama dari suku Tobelo yang belajar ke luar negeri.

Setelah kembali dari Arab Saudi, Abdul Gani bekerja sebagai Kepala Inspeksi di Yayasan Al-Khaairat dan aktif dalam dakwah. Karier politiknya dimulai ketika Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengajaknya untuk maju sebagai calon legislatif pada pemilu 2004. Abdul Gani terpilih sebagai anggota DPR-RI dari PKS dan kemudian menjabat sebagai Wakil Gubernur Maluku Utara dari 2008 hingga 2013, sebelum akhirnya menjadi Gubernur Maluku Utara pada periode 2014-2019 dan kembali menjabat pada periode ke-2 hingga saat ini.

Kesimpulan

Kasus yang melibatkan Abdul Gani Kasuba dan anaknya, MTK, merupakan salah satu contoh kompleksitas kasus korupsi dan pencucian uang di Indonesia. Dengan berbagai tuduhan dan pengakuan yang mengarah pada tindakan suap dan pemanfaatan kekuasaan, kasus ini menjadi sorotan publik dan penegak hukum. Seluruh proses hukum akan terus berlanjut untuk mengungkap fakta-fakta lebih lanjut dan menentukan tanggung jawab hukum para pihak yang terlibat.

Artikel ini diharapkan memberikan gambaran yang jelas tentang perkembangan terbaru dalam kasus Abdul Gani Kasuba, serta implikasinya terhadap politik dan hukum di Indonesia.

Penulis: Novitta ayu amelia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *