Kasus Codeblu Viral, Boikot Bermunculan dan Respons dari Pebisnis Kuliner

Viral Kontroversi Codeblu dan Seruan Boikot
Kasus dugaan pemerasan oleh Codeblu terhadap sebuah bakery kini menjadi perbincangan hangat di media sosial. Konten yang dibuat Codeblu menuduh bakery tersebut mengirimkan kue kedaluwarsa ke panti asuhan. Namun, pihak bakery membantah tuduhan tersebut dan menghubungi Codeblu untuk meminta penghapusan video. Permintaan ini ditolak, dan Codeblu justru menyarankan kerja sama dengan nilai ratusan juta rupiah, yang oleh netizen dinilai sebagai bentuk pemerasan.
Seruan Boikot oleh Pebisnis Kuliner
Kasus ini memicu reaksi dari berbagai pihak, termasuk akun Instagram @gastronusa yang menyerukan boikot terhadap Codeblu. Poster boikot tersebut menyerukan agar pebisnis kuliner tidak menjadi objek bagi food reviewer yang hanya mencari engagement, menekan usaha, atau bertindak seperti konsultan kebersihan tanpa kredibilitas.
Reaksi dari Ci Mehong dan Pebisnis Lain
Pebisnis kuliner Ci Mehong turut merespons kasus ini dengan menyindir Codeblu melalui unggahan di media sosial. Dalam sebuah video, ia tampak bersorak dan menyinggung kemungkinan Codeblu akan menghadapi konsekuensi hukum. Sebelumnya, Ci Mehong pernah mendapatkan ulasan negatif dari Codeblu mengenai lapis legit buatannya, yang menurutnya berpotensi merusak bisnisnya.
Di sisi lain, pemilik Bakmi Kofei justru menyampaikan dukungan kepada Codeblu. Ia mengungkapkan bahwa Codeblu pernah membantunya secara sukarela dalam mengklarifikasi tuduhan penemuan benda asing di makanannya, tanpa meminta bayaran sepeser pun.
Reaksi dari Konten Kreator Kuliner dan Publik Figur
Banyak konten kreator kuliner ikut merespons, termasuk food vlogger @ericekos dan @beruangrakusofficial yang mendukung seruan boikot. Bahkan, sejumlah figur publik seperti Chef Nicky Tirta, Rinrin Marinka, dan artis Indy Barends turut mengomentari situasi ini. Mereka menyoroti bagaimana seorang food reviewer seharusnya bersikap objektif dan tidak mencari keuntungan dengan cara yang tidak etis.
Kesimpulan
Kasus Codeblu menunjukkan bagaimana pengaruh food reviewer di media sosial dapat berdampak besar pada bisnis kuliner. Reaksi beragam dari pebisnis dan netizen membuktikan bahwa praktik review makanan harus dilakukan dengan transparansi dan tanggung jawab.
PENULIS MUHAMMAD FITRAH RAJASA