Insiden tragis ini terjadi pada Selasa sore (23/7/2024) dan membutuhkan upaya keras selama enam jam untuk memadamkan api. Diduga, kebakaran dipicu oleh korsleting listrik yang berasal dari dalam toko.

Menurut Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, pemilik toko yang terkena dampak adalah H. Moh Nur Basri (76), seorang warga dari Jalan Seludang Kolor. Respons cepat dari tiga mobil pemadam dengan bantuan personel kepolisian dan TNI mencegah api merambat lebih luas ke dalam toko.

“Pada pukul 21.45 WIB, api yang mengamuk di Toko Sembako Puger berhasil dipadamkan secara total oleh petugas pemadam kebakaran,” ungkap Widiarti pada Kamis (24/7/2024).

Baca juga :Mengenal Jurusan Ilmu Komunikasi:Kurikulum, Peluang Kerja, dan Tantangannya

Meskipun penyebab pasti kebakaran masih belum dapat dipastikan, dugaan sementara mengarah pada korsleting listrik di dalam toko. Kerugian materil yang ditaksir mencapai Rp 500 juta meliputi berbagai barang sembako, kosmetik, pakaian anak-anak, serta barang pecah belah lainnya.

Kejadian naas ini pertama kali dilaporkan sekitar pukul 16.30 WIB oleh warga setempat yang melihat asap tebal dan suara ledakan kecil berasal dari dalam toko. Beruntungnya, kebakaran terjadi setelah jam operasional toko berakhir, sehingga tidak ada orang di dalam saat kejadian. Warga segera menghubungi petugas pemadam dan pemilik toko untuk merespons kejadian tersebut.

Kecelakaan ini menandai kehilangan besar bagi pemilik toko dan komunitas setempat. Bukan hanya barang dagangan yang terbakar, tetapi juga kenangan dan usaha keras yang telah dibangun selama bertahun-tahun. Toko Sembako Puger bukan sekadar tempat berbelanja, tetapi juga menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari warga sekitar.

“Kami sangat terpukul dengan kejadian ini. Toko ini sudah menjadi bagian dari kami, dan kami berharap agar pemulihan dapat dilakukan dengan cepat,” ujar salah satu warga setempat, menggambarkan rasa keprihatinan yang dirasakan oleh banyak orang di Sumenep.

Sementara itu, upaya investigasi untuk menentukan penyebab pasti kebakaran sedang dilakukan oleh pihak berwenang. Polisi berharap untuk segera menyelesaikan penyelidikan agar dapat menghindari kejadian serupa di masa depan. Korsleting listrik, sebagai salah satu kemungkinan utama, menyoroti pentingnya perawatan dan pengawasan terhadap instalasi listrik di setiap bangunan.

Para pemilik usaha di sekitar wilayah ini juga diberi peringatan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya sistem proteksi kebakaran yang efektif. Hal ini tidak hanya untuk melindungi harta benda mereka, tetapi juga untuk mengamankan nyawa dan keselamatan masyarakat secara umum.

Di tengah keprihatinan akan kehilangan besar ini, solidaritas dan dukungan dari berbagai pihak terhadap pemilik toko dan warga Sumenep terus mengalir. Bantuan moril dan materiil dari tetangga, teman, dan lembaga sosial setempat diharapkan dapat membantu proses pemulihan yang panjang.

Sebagai respon langsung terhadap kejadian ini, pemerintah setempat juga diminta untuk mempertimbangkan peningkatan pengawasan terhadap instalasi listrik di bangunan-bangunan komersial. Langkah ini diharapkan dapat mencegah risiko kebakaran yang serupa terjadi di masa mendatang.

Keseluruhan, kebakaran Toko Sembako Puger di Sumenep bukan hanya mengguncang pemiliknya, tetapi juga menyentuh seluruh komunitas. Dalam situasi sulit seperti ini, solidaritas dan kerjasama antarwarga menjadi kunci untuk memulihkan dan membangun kembali apa yang telah hilang.

Penulis : Novita ayu amelia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *