Halo Sobat Campuspedia! Siapa nih yang baru nemu passion-nya setelah lulus kuliah? Trus suka galau antara passion dan karier? Atau galau karena dapat kerja yang tidak sesuai jurusan kuliah? Pas banget nih! 9 Desember 2020 kemarin telah diadakan online career class edisi “Passion and Career 101” pukul 19.15-21.00 WIB lohh! Kelas online kemarin berjalan lancar diawali dengan pembukaan oleh moderator, dilanjutkan pembacaan peraturan, sesi presentasi selama 60 menit secara interaktif, dan sesi tanya jawab selama 30 menit.
Baca Juga:
Materi kelas kemarin dibawakan oleh kak Fadilla Putri Irintika atau bisa dipanggil kak Iput. Kak Iput merupakan seorang start up and partnership enthusiast. Saat ini, kak Iput sedang menjadi Key Account Manager di Meesho dan Team Lead Partnership and Platform Development di komunitas Kita Progresif. Kerja kamu tidak sesuai dengan jurusan pas kuliah? Gausah takut! Kak Iput memiliki latar belakang pendidikan teknik elektro, tetapi kak Iput berani untuk banting setir ke dunia start up dan partnership. Kak Iput menceritakan bahwa ia menemukan passion-nya di bidang start up dan partnership. So, kamu dapat kerja tidak sesuai jurusan kuliah? Mau mencoba mengikuti passion saat kerja dan banting setir? It’s ok!
KUPAS TUNTAS PASSION
Sebagai pembuka, kak Iput ingin membahas beberapa hal yang berhubungan dengan passion nih. Yuk simak sampai habis!
Apa Itu Passion?
Menurut Vallerand dan Houlfont, passion adalah kecenderungan kuat terhadap suatu kegiatan yang disukai oleh individu dimana mereka akan rela mengorbankan waktu dan energinya untuk melakukan hal tersebut.
Apakah Passion = Hobi?
Hmm, bisa jadi iya, bisa jadi tidak!
Hobi merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan atas dasar kesenangan dan dilakukan di waktu senggang. Hobi lebih mengarah kepada aktivitas untuk melepas stres. Di samping itu, passion adalah sebuah gairah dalam melakukan kegiatan yang dibarengi dengan keinginan untuk melakukan yang lebih baik dari sebelumnya.
Tapi jangan salah, passion ternyata bisa bermula dari hobi loh! Kamu bisa mencoba menekuni hobi kamu dan pada akhirnya hobi tersebut bisa jadi passion kamu.
“Passion is not about what you’re good at but what you enjoy the most.”
Apa Pentingnya Passion?
- Mengurangi stres
- Meningkatkan kebahagiaan
- Mencapai tujuan
Prinsip dalam Passion
- Memiliki tujuan
- Produk hati bukan pikiran (didasarkan dari hati bukan karena ada unsur paksaan)
Formula Passion
Kak Iput memperkenalkan istilah 3D sebagai formula untuk menemukan dan mengasah passion kamu.
- Discovery. Menemukan apa itu passion kamu
- Development. Mulai memahami lebih lanjut mengenai passion kamu dan berusaha mengembangkannya menjadi lebih baik.
- Deepening. Memperdalam passion kamu. Mencoba mengasah passion menjadi lebih profesional supaya bisa diintegrasikan menjadi karier.
Langkah Menemukan Passion
- Identifikasi dan analisa strength dan weakness
- Identifikasi aktivitas yang berhubungan dengan strength
- List berbagai profesi yang berhubungan dengan strength
- Cari role model atau public figure sebagai acuan belajar
- Memiliki support system
Mengenal GRIT
Grit menunjukkan seberapa intens kita menginginkan sesuatu. Grit menggabungkan passion dan ketekunan. Terdapat 4 aspek yang dibahas dalam Grit, antara lain
- Interest. Cari tau apa yang kamu sukai, senangi, dan selalu kamu pikirkan.
- Practice. Pilih hal yang akan kamu fokuskan dari passion tersebut lalu terus berlatih hingga menjadi ahli dalam hal tersebut. Berlatihlah secara konsisten.
- Purpose. Menetapkan tujuan dari apa yang sedang kamu kerjakan supaya kamu dapat fokus dan memberikan value di dalamnya sehingga apa yang kita kerjakan menjadi lebih berarti.
- Hope. Hope akan memperkuat setiap aspek dalam Grit. Kamu perlu menanam harapan dan menemukan bagaimana cara untuk bertahan walaupun kamu berada dalam keadaan sulit ataupun ragu dalam mencapai goals kamu.
PASSION VS CAREER
Dalam hal ini, tentu ada orang yang lebih memprioritaskan passion dan ada yang lebih memprioritaskan karier mereka. Kalau kamu tim yang mana nih? Namun, perlu ditekankan bahwa tidak ada yang benar dan yang salah ya, friends! Semua disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi. Bekerja karena passion memang lebih passionate, tetapi bekerja karena yang juga lebih realistis kok!
1. Prioritize Your Passion
Kelebihan:
- Menjadi lebih enjoy dalam menjalani kehidupan.
- Memiliki banyak rekan se-passion yg akan menjadi support system.
- Tidak ada pressure.
Kelemahan:
- Invest waktu dan effort semakin besar untuk mengubah passion menjadi sesuatu yang profesional dan mengarah menjadi karier.
2. Prioritize Your Career
Kelebihan:
- Income lebih stabil.
- Bekerja untuk achieve posisi yang lebih tinggi.
Kelemahan:
- Terkesan hidup demi uang.
Turn Your Passion Into Profit
- Choose Your Market
Ketika kamu ingin passion kamu dituangkan menjadi awal karier, kamu perlu memilih target market yang ingin kamu tuju dan deskripsikan dengan detail. Tetapkan tujuan dengan jelas.
- Research
Perhatikan, pelajari, dan praktik. Research merupakan kunci untuk mendalami skill passion yang bisa menambah experience dan menjadikan kamu profesional
“ The more you learn, the more you will earn.”
- Planning
Pasang goals dalam membuat passion kamu menjadi karier. Bisa goals setiap tahunnya, setiap 3 tahun, atau atur sesuai keputusan kamu.
- Personal Branding
Bangun karakter diri dan konsep diri sebaik mungkin yang menjadi ciri khas dirimu.
- Be Flexible
Miliki plan alternatif dan open minded dalam menerima saran dan kritik dari orang lain sebagai bentuk improvement untuk diri sendiri
Hal yang Bisa Kamu Lakukan Jika Pekerjaan Tidak Sesuai Passion
- Pilih pekerjaan yang membuat kamu nyaman
- Jadikan pekerjaan sebagai ilmu baru
- Beradaptasi
- Memaksimalkan opportunity yang ada
- Luangkan passion-mu ke tempat lain, seperti ikut komunitas dan menjadi freelancer
Kamu tertarik menambah ilmu dan ikut keseruan online career class? Yuk daftarkan dirimu di Online Career Class by Campuspedia Academy segera