Latihan Tembak Langsung Angkatan Laut China di Laut Tasman Kejutkan Australia
China Gelar Latihan Militer di Dekat Australia, Puluhan Penerbangan Terpaksa Dialihkan
Latihan tembak langsung yang dilakukan oleh Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA Navy) di Laut Tasman telah mengejutkan Australia dan Selandia Baru. Latihan yang dilakukan tanpa pemberitahuan resmi ini menyebabkan puluhan penerbangan komersial harus mengubah jalur mereka untuk menghindari wilayah latihan militer China. Insiden ini menimbulkan pertanyaan tentang transparansi China dalam operasi militer internasional dan bagaimana negara-negara lain merespons tindakan tersebut.
Latihan Militer China di Laut Tasman: Apa yang Terjadi?
Latihan tembak langsung yang dilakukan oleh tiga kapal perang China, termasuk fregat kelas Jiangkai dan kapal pengisian bahan bakar kelas Fuchi, pertama kali terdeteksi oleh seorang pilot komersial Virgin Australia. Pilot tersebut menerima transmisi radio di frekuensi darurat yang memperingatkan tentang latihan yang sedang berlangsung. Informasi ini kemudian disampaikan kepada otoritas penerbangan Australia, yang segera mengeluarkan peringatan bahaya kepada maskapai penerbangan lainnya.
Menurut data dari Airservices Australia, setidaknya 49 pesawat mengalihkan jalurnya untuk menghindari area latihan pada hari pertama. Meskipun latihan ini dilakukan di perairan internasional, kurangnya pemberitahuan resmi dari Beijing membuat banyak pihak merasa tidak nyaman, termasuk Australia dan Selandia Baru.
Kurangnya Pemberitahuan dari China: Pelanggaran atau Strategi?
Biasanya, negara-negara yang melakukan latihan militer skala besar akan mengeluarkan Pemberitahuan kepada Penerbang (NOTAM) beberapa hari sebelumnya. NOTAM bertujuan untuk memberi tahu maskapai dan operator penerbangan mengenai potensi bahaya di jalur udara tertentu. Namun, dalam kasus ini, China tidak memberikan NOTAM, hanya mengandalkan peringatan radio mendadak.
Menurut analis pertahanan Jennifer Parker, mantan perwira Angkatan Laut Australia, tindakan China ini secara teknis tidak melanggar hukum internasional. Namun, dari sudut pandang keselamatan penerbangan, hal ini tidak mencerminkan praktik terbaik yang biasa dilakukan oleh negara-negara besar.
“China memiliki hak untuk melakukan latihan tembak langsung di perairan internasional. Namun, ketidaksiapan mereka dalam memberi peringatan sebelumnya menunjukkan kurangnya kepedulian terhadap lalu lintas udara sipil,” tulis Parker dalam blognya.
Dampak Terhadap Hubungan Australia-China
Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, menyampaikan kekhawatiran terhadap cara China menangani latihan militer ini. Meskipun tidak melanggar hukum, Australia menganggap bahwa seharusnya ada pemberitahuan lebih awal agar penerbangan sipil tidak terganggu.
Judith Collins, Menteri Pertahanan Selandia Baru, juga mengungkapkan hal yang sama. Menurutnya, peringatan yang diberikan China hanya dalam hitungan jam sebelum latihan dimulai tidak sesuai dengan standar internasional yang biasa diterapkan.
“Biasanya, pemberitahuan akan diberikan 12 hingga 24 jam sebelumnya untuk menghindari gangguan besar bagi penerbangan sipil,” kata Collins dalam wawancaranya dengan Radio New Zealand (RNZ).
Reaksi Global dan Implikasi Keamanan
China berdalih bahwa latihan ini sepenuhnya sah dan sesuai dengan hukum internasional. Kementerian Pertahanan China bahkan menuduh Australia “menggembar-gemborkan” latihan ini sebagai sesuatu yang lebih besar dari kenyataannya.
Namun, analis pertahanan Carl Schuster, mantan kapten Angkatan Laut AS, menilai tindakan China sebagai langkah yang tidak bertanggung jawab.
“Memaksa pesawat mengalihkan jalur penerbangan yang sudah diakui secara internasional adalah tindakan yang tidak profesional dan berpotensi membahayakan keselamatan penerbangan sipil,” kata Schuster.
Selain itu, kehadiran kapal-kapal perang China di dekat Australia menambah ketegangan di kawasan Indo-Pasifik. Banyak pihak melihat ini sebagai bentuk unjuk kekuatan China untuk mengirimkan pesan ke negara-negara Barat yang kerap mengkritik kebijakan militer dan ekspansinya di Laut China Selatan.
Kesimpulan: Apakah Ini Pertanda Ketegangan Baru?
Latihan tembak langsung oleh Angkatan Laut China di Laut Tasman telah menimbulkan berbagai reaksi, mulai dari kekhawatiran atas keselamatan penerbangan hingga spekulasi mengenai tujuan strategis Beijing. Meskipun tindakan tersebut tidak melanggar hukum internasional, kurangnya transparansi dan pemberitahuan resmi membuat banyak pihak mempertanyakan niat China di wilayah tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, Australia dan sekutunya semakin waspada terhadap ekspansi militer China di kawasan Indo-Pasifik. Insiden ini hanya memperkuat urgensi bagi negara-negara di kawasan untuk meningkatkan koordinasi dalam menghadapi dinamika geopolitik yang semakin kompleks.
Ke depan, penting bagi negara-negara di kawasan ini untuk berdialog lebih lanjut mengenai standar komunikasi militer di perairan internasional guna mencegah gangguan yang tidak perlu terhadap penerbangan sipil dan menjaga stabilitas regional.
Penulis : M.Rizki