Dalam dua pekan terakhir, ancaman dari Houthi terhadap Israel dan Amerika Serikat (AS) semakin meningkat setelah serangan Israel di pelabuhan Hodeidah, Yaman, dan kematian Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran. Houthi menunjukkan kemampuannya dalam menjaga semi-blokade Laut Merah, dan mungkin hanya membutuhkan satu serangan untuk menenggelamkan kapal perang AS yang besar. Media AS telah memperingatkan mengenai ancaman terhadap kapal induk kelas Nimitz yang sangat mahal, yang secara teknis bisa terancam oleh Houthi yang dianggap kurang canggih.

Baca Juga : Mengenal Jurusan Ilmu Komunikasi:Kurikulum, Peluang Kerja, dan Tantangannya

Artikel oleh Harrison Kass di National Interest menggarisbawahi bahwa meskipun kapal induk memiliki pertahanan canggih, gangguan yang terus-menerus dari Houthi memicu kekhawatiran tentang kerentanannya di medan tempur modern, terutama terhadap ancaman tidak konvensional dari aktor non-negara seperti Houthi. Kapal induk adalah alat politik negara adidaya yang mampu memproyeksikan kekuatan udara ke seluruh dunia. Houthi, meskipun tidak memiliki kemampuan konvensional yang sama dengan negara besar seperti Rusia atau China, tampaknya berusaha untuk mengganggu kapal induk AS.

Menurut Kass, meskipun rudal dan drone Houthi mungkin tidak akan menimbulkan ancaman besar bagi kapal induk seperti Eisenhower, keraguan tentang kerentanannya sudah mulai muncul di media Barat.

Penulis : Evita Sari

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *