Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali meletus pada Kamis, 16 Januari 2025. Dalam rentang waktu antara pukul 12.00 hingga 18.00 WITA, gunung berstatus Level III Siaga ini mengalami empat letusan yang signifikan.

Peningkatan Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki

Letusan gunung tersebut tercatat dengan amplitudo antara 7,4 hingga 14,8 milimeter, dan durasi erupsi antara 167 hingga 952 detik. Selain itu, gemuruh lemah terdengar di Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki. Endapan lava mengarah ke timur laut sejauh 4.340 meter dan ke arah barat-barat laut sejauh 3.800 meter.

Warga yang Terdampak dan Waspadai Bahaya

Sebanyak 6.108 warga terpaksa mengungsi karena tinggal di daerah yang termasuk dalam zona bahaya sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki. Petugas Pos Pengamatan mengimbau warga untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari pusat erupsi dan area sektoral barat daya-utara-timur laut hingga 6 kilometer.

Selain itu, potensi banjir lahar hujan juga menjadi ancaman, terutama pada sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung. Warga di beberapa desa seperti Desa Dulipali, Desa Padang Pasir, Desa Nobo, dan beberapa desa lainnya diminta untuk tetap waspada terhadap bahaya tersebut.

Peringatan Terhadap Hujan Abu Vulkanik

Selain potensi banjir lahar, masyarakat yang terkena hujan abu vulkanik juga diimbau untuk mengenakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk melindungi sistem pernapasan mereka dari bahaya abu vulkanik.

Pengalaman Warga Saat Erupsi

Ale BB, salah satu warga Desa Klatanlo yang kini berada di pengungsian di Desa Bokang, menceritakan kepanikan yang terjadi di pengungsian saat letusan Gunung Lewotobi Laki-laki. Meski berada jauh dari radius berbahaya, warga panik dan berlarian keluar dari tenda untuk menyaksikan letusan gunung tersebut.

Pemerintah dan pihak berwenang terus memantau perkembangan situasi di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan memastikan bantuan serta evakuasi bagi warga yang terdampak tetap berjalan dengan baik.

penulis:Fadhil

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *