Licious Bersiap IPO pada 2026, Targetkan Valuasi $2 Miliar: Strategi Ekspansi dan Tantangan Pasar
Pengecer daging dan makanan laut daring asal India, Licious, tengah bersiap untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO) dalam 12 hingga 18 bulan mendatang. Perusahaan ini menargetkan valuasi sebesar $2 miliar, menandai langkah besar dalam industri makanan segar di India yang semakin berkembang.
Strategi Ekspansi Licious Menuju IPO
Licious, yang berbasis di Bengaluru, didukung oleh investor besar seperti Temasek dari Singapura serta Avendus Capital dan Bertelsmann Investments. Dalam beberapa tahun terakhir, Licious telah berhasil memperluas pasarnya dengan memanfaatkan platform perdagangan cepat seperti Swiggy Instamart dan Zomato.
Pendiri Licious, Abhay Hanjura dan Vivek Gupta, menyatakan bahwa perusahaan tengah dalam perjalanan menuju kesiapan IPO. “Kami fokus pada peningkatan skala bisnis dengan memperluas pasar, saluran distribusi, dan portofolio produk. Untuk mendukung hal ini, kami agresif mengembangkan gerai fisik dan menargetkan 500 gerai dalam lima tahun ke depan, serta memperluas produk siap masak dan siap santap,” ungkap mereka.
Latar Belakang Pertumbuhan dan Kinerja Keuangan
Licious mengalami pertumbuhan pesat sejak didirikan, dengan valuasi terakhir mencapai $1,5 miliar pada 2023. Namun, meskipun mengalami ekspansi, perusahaan masih menghadapi tantangan dalam hal profitabilitas.
Berdasarkan data dari Tracxn, kerugian Licious pada tahun fiskal 2024 menyusut menjadi 2,98 miliar rupee dari sebelumnya 5,29 miliar rupee pada 2023. Pendapatan perusahaan juga mengalami sedikit penurunan, dari 7,48 miliar rupee pada 2023 menjadi 6,87 miliar rupee pada 2024.
Tren IPO dan Tantangan Pasar di India
Pasar IPO India mencatat rekor pada 2024, namun sebagian besar perusahaan yang melantai mengalami tantangan besar dalam memberikan keuntungan bagi investor. Data menunjukkan bahwa 60% perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Bombay (BSE) diperdagangkan dengan harga di bawah nilai IPO mereka.
Sementara itu, indeks Nifty 50 turun 2,96% sepanjang tahun ini dan mengalami koreksi sekitar 12,5% dari rekor tertinggi pada September 2024. Perlambatan pertumbuhan pendapatan perusahaan, tekanan dari investor asing, serta kebijakan moneter AS menjadi faktor utama yang memengaruhi performa pasar saham India.
Keunggulan Licious dalam Industri Perdagangan Cepat
Licious telah memanfaatkan tren perdagangan cepat (quick commerce) yang berkembang di India, di mana konsumen semakin mengutamakan kenyamanan dan kecepatan dalam mendapatkan produk mereka. Dengan menjalin kemitraan strategis dengan platform seperti Swiggy Instamart dan Zomato, Licious berhasil menjangkau lebih banyak pelanggan dengan layanan pengiriman yang lebih cepat.
Selain itu, diversifikasi produk menjadi faktor utama dalam strategi pertumbuhan Licious. Dengan memperkenalkan produk siap saji dan memperluas kategori makanan olahan, Licious berharap dapat meningkatkan pangsa pasar dan meningkatkan profitabilitas menjelang IPO.
Kesimpulan: Masa Depan Licious dan Harapan Investor
Dengan strategi ekspansi yang agresif dan dukungan dari investor besar, Licious memiliki potensi besar untuk sukses dalam IPO yang direncanakan pada 2026. Namun, tantangan tetap ada, termasuk persaingan ketat di sektor perdagangan cepat serta kondisi pasar saham India yang fluktuatif.
Bagi investor, IPO Licious akan menjadi peluang menarik, terutama bagi mereka yang ingin berinvestasi di sektor e-commerce makanan yang terus berkembang di India. Keberhasilan perusahaan dalam mencapai target valuasi $2 miliar akan sangat bergantung pada kemampuannya untuk meningkatkan profitabilitas dan memperluas jangkauan pasar secara berkelanjutan.
penulis : rizki