1,322 total views, 4 views today
“Dia merupakan orang terpenting bagi Pak Budi”. Pernahkah kamu mendengar ungkapan seperti itu sebelumnya? Apakah “tangan kanan Pak Budi” adalah sebuah entitas atau makhluk hidup? Mengapa disebut dengan “dia”? Dalam studi bahasa, ungkapan “tangan kanan” dikategorikan sebagai gaya bahasa yang disebut majas. Masih ingatkah kamu tentang apa itu majas? Jika tidak, kita bisa belajar lagi bersama-sama tentang majas dalam artikel ini.
A.Pengertian Majas
Majas adalah salah satu bentuk gaya bahasa yang digunakan untuk memberikan suasana hidup pada sebuah kalimat. Secara sederhana, majas dapat membuat kalimat menjadi lebih hidup dan berkesan. Majas melakukan penyimpangan dari arti kata yang biasa digunakan, seperti yang terlihat dalam contoh “tangan kanan” dalam kalimat “Dia termasuk tangan kanan Pak Budi”. Dalam hal ini, arti dari “tangan kanan” berubah dari anggota tubuh menjadi orang yang dipercayakan.
B.Jenis-Jenis Majas
Jenis majas yang terdapat dalam Bahasa Indonesia sangatlah banyak, namun dalam artikel ini akan dibahas hanya beberapa jenis majas yang sering muncul dalam pelajaran. Secara umum, artikel ini akan membahas beberapa macam majas, seperti majas perbandingan, majas sindiran, majas penegasan, dan majas pertentangan.
1.Majas Perbandingan
Majas perbandingan adalah gaya bahasa yang membandingkan atau membandingkan antara dua objek atau lebih. Beberapa contoh jenis majas yang termasuk dalam majas perbandingan antara lain adalah alegori, personifikasi, metafora, metonimia, asosiasi, hiperbola, simile, antonomasia, pars pro toto, totem pro parte, dan eufimisme.
Baca Juga : Berkenalan Dengan Sistem Operasi Ubuntu
2.Majas Sindiran
Majas sindiran adalah gaya bahasa yang digunakan untuk menyatakan sesuatu dengan maksud menyindir. Beberapa contoh dari jenis majas sindiran antara lain adalah ironi, sarkasme, dan sinisme.
3.Majas Penegasan
Majas penegasan adalah gaya bahasa yang digunakan untuk menyatakan suatu hal secara tegas. Beberapa contoh dari jenis majas penegasan antara lain adalah pleonasme, repetisi, retorika, aliterasi, metonomia, simbolik, dan paralelisme.
4.Majas Pertentangan
Terakhir, majas pertentangan adalah gaya bahasa yang digunakan untuk mengekspresikan suatu hal dengan mempertentangkan hal lain. Majas pertentangan dapat dibagi menjadi majas litotes, antitesis, dan paradoks.
C. Contoh Macam-Macam Majas
1.Majas Perbandingan
-Majas Alegori
Majas Alegori adalah jenis majas yang menggambarkan sesuatu dengan ungkapan kiasan atau perbandingan. Contohnya: “Hidup itu seperti roda yang berputar, kadang berada di atas, kadang pula di bawah.”
-Majas Personifikasi
Majas personifikasi membandingkan antara manusia dan benda mati, seolah-olah benda itu memiliki sifat seperti manusia. Contohnya: “Deburan ombak memecah karang.”
-Majas Metafora
Majas Metafora adalah jenis majas yang menggunakan analogi atau perumpamaan untuk menjelaskan dua hal yang berbeda. Contohnya: “Anak itu dikenal sebagai kutu buku di kelasnya.”
-Majas Metonimia
Majas Metonimia menjelaskan suatu hal dengan menggunakan kata lain yang memiliki keterkaitan, seperti merek dagang. Contohnya: “Jamaah haji Indonesia pergi ke Makkah menggunakan Garuda.”
-Majas Asosiasi
Majas Asosiasi digunakan untuk membandingkan perasaan atau emosi dengan objek, simbol, atau situasi yang berbeda. Contohnya: “Suara hujan mengingatkan pada kesegaran dan ketenangan.”
-Majas Hiperbola
Majas Hiperbola adalah jenis majas yang menggunakan ungkapan yang berlebihan dan tidak masuk akal. Contohnya: “Dentuman itu menggelegar membelah angkasa.”
-Majas Simile
Majas simile digunakan untuk membandingkan dua hal yang berbeda dengan menggunakan kata “seperti” atau “sebagai”. Contohnya: “Kulitnya putih seperti salju.”
-Majas Antonomasia
Majas Antonomasia biasanya menggunakan nama atau gelar untuk mewakili orang atau sesuatu yang lebih spesifik, dan menyampaikan ide atau perasaan secara implisit. Contohnya: “Bapak Proklamator” mengacu pada Soekarno sebagai proklamator kemerdekaan Indonesia.
-Majas Pars Pro Toto
Majas Pars Pro Toto adalah jenis majas yang menggunakan sebagian unsur atau objek untuk mewakili keseluruhan objek. Contohnya: “Dari tadi pagi, ia tak menampakkan batang hidungnya.”
-Majas Pro Parte Totem
Majas pro parte totem adalah sebuah majas yang menyatakan keseluruhan objek, meskipun hanya sebagian dari objek tersebut yang dimaksudkan.
Contoh: Indonesia memenangkan pertandingan sepakbola melawan Malaysia malam kemarin.
-Majas Eufemisme
Majas eufemisme adalah majas yang menggunakan ungkapan yang lebih halus daripada ungkapan yang terasa kasar atau merugikan.
Contoh: Saat ini sedang dibicarakan tentang penyesuaian tarif tol.
2.Majas Sindiran
-Majas Ironi
Majas ironi menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan hal yang berlawanan dengan kenyataan.
Contoh: Suaranya begitu indah seperti sebuah kaset yang rusak.
-Majas Sarkasme
Majas sarkasme merupakan bentuk majas sindiran yang keras.
Contoh: Wajahmu begitu putih, aku bisa mengambil bedakmu dengan sendok.
-Majas Sinisme
Majas sinisme memiliki sifat mengolok-olok atau memperolok-olokkan ide atau pemikiran.
Contoh: Kamu sudah terlalu pintar, mengapa kamu masih bertanya kepada saya?
3.Majas Penegasan
-Majas Pleonasm
Majas pleonasm menambahkan informasi tambahan pada suatu kalimat meskipun tidak dibutuhkan.
Contoh: Dia sudah berada di bawah.
-Majas Pengulangan
Majas pengulangan adalah teknik mempertegas suatu maksud dengan mengulang kata, frasa, atau klausa.
Contoh: Hati-hati, tunggu kedatanganku besok! Tunggu saja!
-Majas Retorika
Majas retorika menggunakan kalimat tanya yang tidak membutuhkan jawaban dan bertujuan untuk mempertegas suatu hal.
Contoh: Siapa yang tidak ingin kaya?
-Majas Aliterasi
Majas aliterasi adalah majas yang menggunakan pengulangan huruf konsonan di awal kata.
Contoh: Beli bersama Biru dan Budi.
-Majas Metonimi
Majas metonimi menggunakan kata atau frasa untuk mewakili suatu objek yang terkait.
Contoh: Yonas dikenal sebagai anak yang suka membaca di sekolah.
-Majas Simbol
Majas simbol menggunakan simbol atau lambang untuk mengekspresikan ide atau perasaan.
Contoh: Mawar merah adalah simbol dari cinta yang romantis.
-Majas Paralel
Majas paralel adalah majas penegasan yang menggunakan pengulangan kata dengan struktur, ritme, atau gaya yang sama untuk menekankan ide atau perasaan.
Contoh: Siang hari digunakan untuk bekerja, malam hari digunakan untuk beristirahat.
Baca Juga: Universitas Teknokrat Indonesia Beri Pelatihan TOEIC di SMKN 1 Braja Selebah Lampung Timur
4.Majas Pertentangan
-Majas litotes
Majas Litotes adalah majas yang menggunakan ekspresi yang meremehkan diri sendiri.
Contohnya: Silahkan datang ke rumahku yang kotor.
-Majas antitesis
Majas antitesis pada dasarnya menggunakan dua kata yang bertentangan untuk menunjukkan perbedaan.
Contohnya: Dia adalah sinar dalam kegelapan, juga bayangan dalam cahaya.
-Majas Paradoks
Majas Paradoks menampilkan kontradiksi antara fakta dan realitas, meskipun pada kenyataannya memiliki kebenaran.
Contohnya: Daerah ini sangat kering, tetapi penduduknya sangat kaya.
Dengan demikian, setiap jenis majas memiliki tujuan tertentu dalam memperkuat maksud dan perasaan dalam suatu teks atau bahasa. Majas litotes memiliki tujuan untuk merendahkan diri, majas antitesis memiliki tujuan untuk mengungkapkan suatu pertentangan, dan majas paradoks memiliki tujuan untuk mengandung pertentangan antara kenyataan dan fakta yang ada. Ini adalah beberapa jenis majas yang biasanya ditemukan dalam pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah.