Public Article

Memahami Gejala Demam Berdarah pada Manusia

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Di Indonesia, DBD merupakan salah satu penyakit yang sering menyebar, terutama selama musim hujan. Artikel ini akan membahas gejala DBD pada tubuh manusia, cara penanganannya, dan metode pencegahannya.

Baca juga : 7 Lagu Tulus yang Cocok Menemani Hari-Harimu

Gejala DBD pada Dewasa

Gejala utama DBD pada orang dewasa adalah demam tinggi yang dapat mencapai 40°C. Selain demam, terdapat beberapa gejala lain yang sering menyertainya, antara lain:

  • Sakit Kepala: Rasa nyeri hebat yang biasanya dirasakan di sekitar dahi dan pelipis.
  • Nyeri pada Otot, Tulang, dan Sendi: Gejala ini sering disebut sebagai “Breakbone Fever” karena nyeri yang dirasakan sangat intens.
  • Mual dan Muntah: Pasien sering mengalami mual dan muntah-muntah.
  • Nyeri pada Bagian Belakang Mata: Nyeri ini dapat semakin parah saat mata digerakkan.
  • Pembengkakan Kelenjar Getah Bening: Kelenjar getah bening di leher dan bagian tubuh lainnya dapat membengkak.
  • Ruam: Bintik-bintik merah atau ruam sering muncul pada kulit.

Gejala-gejala ini umumnya ringan dan akan hilang dalam waktu sekitar satu minggu. Namun, dalam beberapa kasus, DBD dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih parah dan mengancam jiwa.

Gejala DBD Berat yang Memerlukan Penanganan Medis

DBD yang parah dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah serta penurunan jumlah trombosit (trombositopenia). Kondisi ini dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan lainnya, seperti syok, pendarahan internal, gagal fungsi organ, hingga kematian. Gejala DBD berat yang memerlukan penanganan medis segera meliputi:

  • Demam tinggi di atas 40°C
  • Sakit perut parah
  • Muntah terus-menerus
  • Pendarahan pada gusi atau mimisan
  • Darah pada kotoran, urin, atau muntah
  • Memar atau pendarahan di kulit
  • Sesak napas
  • Mudah lelah
  • Gelisah

Metode Pengobatan dan Pencegahan DBD pada Orang Dewasa

Hingga saat ini, belum ada pengobatan spesifik untuk DBD. Penanganan lebih difokuskan pada perawatan suportif untuk mengurangi gejala. Beberapa langkah yang perlu dilakukan saat mengalami gejala DBD adalah:

  • Istirahat yang Cukup: Istirahat total sangat penting untuk mendukung proses pemulihan tubuh.
  • Penuhi Kebutuhan Cairan Tubuh: Konsumsi banyak air, jus buah, atau cairan elektrolit untuk mencegah dehidrasi.
  • Konsultasi dengan Dokter: Dapatkan pengobatan yang tepat dari dokter untuk mengelola gejala dan mencegah komplikasi.

Cara Mencegah DBD

Untuk mencegah DBD, beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:

  • Menggunakan pengusir nyamuk seperti obat nyamuk bakar, semprot, atau losion anti-nyamuk.
  • Mengenakan pakaian yang menutup seluruh permukaan kulit saat beraktivitas di luar ruangan.
  • Menggunakan kipas angin atau AC saat berada di dalam ruangan.
  • Memasang jaring anti-nyamuk di jendela dan ventilasi udara.
  • Menyingkirkan tempat-tempat yang dapat menjadi sarang nyamuk seperti ban bekas, kaleng, pot bunga, atau wadah yang dapat menampung air.

Proses Terjadinya Demam Berdarah (DBD)

Penularan DBD terjadi melalui gigitan nyamuk betina Aedes yang terinfeksi virus dengue. Nyamuk ini terinfeksi setelah menghisap darah manusia yang mengalami viremia (virus berada dalam aliran darah). Virus kemudian berinkubasi dalam tubuh nyamuk selama sekitar 12 hari. Setelah masa inkubasi, virus akan aktif, dan jika nyamuk tersebut menggigit manusia, virus akan masuk ke dalam darah dan menginfeksi sel-sel tubuh yang sehat.

Indikasi DBD biasanya mulai muncul sekitar empat hingga 15 hari setelah gigitan nyamuk yang terinfeksi. Sistem kekebalan tubuh akan merespons dengan menghasilkan antibodi khusus yang bekerja sama dengan sel darah putih untuk melawan virus.

Fase Penyakit Demam Berdarah (DBD)

Penyakit DBD biasanya melalui tiga fase:

  1. Fase Demam: Ditandai dengan demam tinggi di atas 40°C yang muncul tiba-tiba dan berlangsung selama 2–7 hari. Gejala lain termasuk nyeri sendi dan otot, sakit kepala, dan ruam.
  2. Fase Kritis: Demam menurun drastis hingga suhu tubuh normal. Namun, pada fase ini, pasien berisiko mengalami kebocoran plasma darah, kerusakan organ tubuh, dan pendarahan hebat. Gejala yang perlu diwaspadai antara lain muntah-muntah terus menerus, sakit perut parah, mimisan, dan pendarahan di kulit.
  3. Fase Penyembuhan: Ditandai dengan kembalinya demam dan peningkatan kadar trombosit serta cairan tubuh. Gejala yang membaik termasuk peningkatan nafsu makan dan meredanya sakit perut.

Penanganan dan Pencegahan Lebih Lanjut

Selama masa pemulihan, penting untuk memastikan pasien mendapatkan asupan cairan yang cukup dan beristirahat total. Jika terjadi tanda-tanda bahaya, segera bawa pasien ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat, seperti infus cairan dan pemantauan tekanan darah serta kadar trombosit.

Baca juga : Panduan Praktis: Cara Ubah Background Foto di Canva dengan Mudah

Untuk mencegah penyebaran DBD, program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus harus dilakukan secara berkala, yaitu:

  • Menguras atau membersihkan tempat penampungan air.
  • Menutup rapat tempat penampungan air.
  • Mendaur ulang barang bekas yang dapat menampung air.

Langkah tambahan termasuk fogging dan memperbaiki saluran air yang tidak lancar. Dengan menjaga kebersihan lingkungan dan melaksanakan langkah-langkah pencegahan, risiko terkena DBD dapat diminimalkan.

Penulis : Rahmat zidan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *