Glaukoma merupakan suatu kondisi yang sering kali tidak menunjukkan gejala awal yang jelas, sehingga banyak individu tidak menyadari bahwa mereka mengalaminya. Kerusakan pada saraf optik dapat terjadi secara bertahap tanpa disadari, dan kehilangan penglihatan yang diakibatkannya biasanya tidak dapat dipulihkan.

baca juga: Kejagung Lakukan Pemeriksaan Terhadap Airlangga Hartarto Terkait Kasus Korupsi CPO

Gejala Glaukoma

  1. Gangguan Penglihatan
    Glaukoma seringkali mempengaruhi penglihatan perifer terlebih dahulu. Seiring berjalannya waktu, area pandang yang hilang dapat semakin meluas, menyebabkan penglihatan kabur atau terganggu.
  2. Penglihatan Terowongan
    Pada tahap lanjut, penglihatan penderita glaukoma dapat menyempit menjadi seperti melihat melalui terowongan, di mana area pandang tengah semakin terbatas.
  3. Kesulitan dalam Pencahayaan Rendah
    Penderita glaukoma mungkin mengalami kesulitan dalam melihat dengan jelas di kondisi pencahayaan yang redup atau gelap.
  4. Mata Merah dan Nyeri
    Dalam beberapa kasus, glaukoma dapat menyebabkan mata menjadi merah, terasa nyeri, atau mengalami kabur yang tidak kunjung hilang.
  5. Mual atau Muntah
    Pada glaukoma sudut tertutup akut, peningkatan tekanan intraokular yang tiba-tiba dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, sakit kepala, dan ketidaknyamanan yang signifikan.

Penyebab Glaukoma

Glaukoma dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk genetik, lingkungan, dan faktor risiko tertentu. Berikut adalah penyebab yang dikenal berkaitan dengan glaukoma:

  1. Tekanan Intraokular Tinggi
    Penyebab utama glaukoma adalah peningkatan tekanan intraokular, yang terjadi akibat ketidakseimbangan dalam produksi dan drainase cairan mata. Tekanan ini dapat merusak saraf optik secara perlahan.
  2. Gangguan Aliran Cairan Mata
    Hambatan dalam aliran cairan mata dapat meningkatkan tekanan intraokular. Hal ini dapat terjadi karena sumbatan pada saluran pembuangan cairan mata atau gangguan pada jaringan drainase.
  3. Faktor Genetik
    Terdapat bukti yang menunjukkan bahwa faktor genetik dapat berkontribusi terhadap risiko glaukoma. Individu dengan riwayat keluarga glaukoma berisiko lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi ini.
  4. Usia
    Glaukoma lebih umum terjadi pada individu yang lebih tua. Peningkatan usia merupakan faktor risiko signifikan untuk pengembangan glaukoma.
  5. Riwayat Kesehatan
    Beberapa kondisi kesehatan, seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit kardiovaskular, dapat berhubungan dengan peningkatan risiko glaukoma.
  6. Cedera Mata
    Cedera pada mata dapat berpotensi menyebabkan glaukoma, terutama jika terdapat kerusakan pada saluran drainase cairan mata.
  7. Penggunaan Obat Tertentu
    Penggunaan jangka panjang dari obat-obatan tertentu, termasuk steroid dalam bentuk tetes mata, dapat meningkatkan risiko glaukoma.

Cara Mengobati Glaukoma

  1. Obat Tetes Mata
    Obat tetes mata adalah pengobatan awal yang umum digunakan untuk glaukoma. Obat ini bekerja dengan mengurangi produksi cairan mata atau meningkatkan aliran keluar cairan, sehingga membantu mengendalikan tekanan intraokular. Penggunaan obat ini harus sesuai dengan petunjuk dokter.
  2. Prosedur Laser
    Prosedur seperti trabekuloplasti laser atau iridotomi laser dapat meningkatkan aliran keluar cairan mata atau membuka sudut drainase, yang pada gilirannya dapat mengurangi tekanan intraokular.
  3. Operasi Bedah
    Jika obat tetes mata dan prosedur laser tidak cukup efektif, operasi bedah mungkin direkomendasikan. Ini bisa meliputi pembuatan saluran baru untuk mengalirkan cairan mata atau pemasangan stent.
  4. Terapi Laser dan Bedah Mikroinvasif
    Teknologi baru, seperti terapi laser mikroinvasif dan bedah mikroinvasif, telah dikembangkan untuk mengobati glaukoma dengan invasivitas minimal dan waktu pemulihan yang lebih cepat.
  5. Pengobatan Kombinasi
    Terkadang, kombinasi dari berbagai metode pengobatan, seperti penggunaan obat tetes mata bersamaan dengan prosedur laser atau operasi bedah, mungkin diperlukan untuk mengelola glaukoma yang lebih kompleks.

baca juga: Kejagung Lakukan Pemeriksaan Terhadap Airlangga Hartarto Terkait Kasus Korupsi CPO

Dengan memahami gejala, penyebab, dan opsi pengobatan glaukoma, individu dapat lebih proaktif dalam menjaga kesehatan mata mereka dan mencegah potensi kehilangan penglihatan.

penulis: henggar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *