Ketika seseorang memulai pekerjaan baru, sering kali gaji pertama yang diterima tidak sesuai dengan jumlah yang tertera dalam kontrak. Hal ini disebabkan oleh metode perhitungan gaji yang dikenal dengan istilah gaji prorate atau prorata. Artikel ini akan menjelaskan pengertian gaji prorate, metode perhitungannya, serta memberikan contoh perhitungan untuk pemahaman yang lebih jelas.

Baca Juga : Jadwal dan Lokasi Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret 2024: Saksikan Fenomena Langka Ini di Indonesia

Apa Itu Gaji Prorate?

Istilah “prorate” atau “prorata” berasal dari bahasa Italia, yang berarti “proporsional”. Dalam konteks gaji, prorate merujuk pada perhitungan gaji yang diterima karyawan berdasarkan proporsi waktu kerja mereka dalam periode tertentu. Gaji prorate disesuaikan dengan jumlah hari atau jam kerja yang telah dilakukan dalam bulan tersebut.

Menurut informasi dari Indeed, gaji prorate sering kali lebih rendah daripada gaji penuh sesuai kontrak. Hal ini terjadi apabila karyawan baru bergabung di tengah bulan atau dalam situasi tertentu yang tidak memenuhi syarat untuk cuti berbayar.

Cara Menghitung Gaji Prorate

Perhitungan gaji prorate melibatkan beberapa langkah penting. Berikut adalah elemen-elemen yang perlu dipertimbangkan serta cara perhitungannya:

  1. Menghitung Upah per JamBerdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan, upah per jam dapat dihitung dengan rumus:Upah per Jam=Upah Sebulan173\text{Upah per Jam} = \frac{\text{Upah Sebulan}}{173} Upah per Jam=173Upah Sebulan​Angka 173 merupakan jumlah jam kerja rata-rata per bulan.
  2. Menghitung Jumlah Jam KerjaDengan asumsi sistem kerja 8 jam per hari dan 5 hari kerja dalam seminggu, jumlah jam kerja dalam seminggu adalah 40 jam. Rumus perhitungannya adalah:Jumlah Jam Kerja=Jumlah Hari×Jumlah Jam Kerja per Hari\text{Jumlah Jam Kerja} = \text{Jumlah Hari} \times \text{Jumlah Jam Kerja per Hari}Jumlah Jam Kerja=Jumlah Hari×Jumlah Jam Kerja per Hari
  3. Menghitung Gaji ProrateGaji prorate dapat dihitung dengan mengalikan jumlah jam kerja dengan upah per jam:Gaji Prorate=Jumlah Jam Kerja×Upah Per Jam\text{Gaji Prorate} = \text{Jumlah Jam Kerja} \times \text{Upah Per Jam}Gaji Prorate=Jumlah Jam Kerja×Upah Per JamAtau menggunakan rumus alternatif:Gaji Prorate=Jumlah Hari×Jumlah Jam Kerja per Hari173×Upah Sebulan\text{Gaji Prorate} = \frac{\text{Jumlah Hari} \times \text{Jumlah Jam Kerja per Hari}}{173} \times \text{Upah Sebulan}Gaji Prorate=173Jumlah Hari×Jumlah Jam Kerja per Hari​×Upah Sebulan

Contoh Perhitungan Gaji Prorate

Misalkan seorang karyawan baru bergabung pada tanggal 14 April dengan gaji bulanan sebesar Rp10 juta. Jika perusahaan menerapkan sistem 5 hari kerja per minggu dan bulan kerja dimulai dari tanggal 29, dengan karyawan bekerja selama 11 hari pada bulan April, maka perhitungan gaji prorate adalah sebagai berikut:Gaji Prorate=11 hari×8 jam173×Rp10.000.000\text{Gaji Prorate} = \frac{11 \text{ hari} \times 8 \text{ jam}}{173} \times Rp10.000.000Gaji Prorate=17311 hari×8 jam​×Rp10.000.000

Hasil perhitungan tersebut adalah Rp5.086.705. Ini menunjukkan bahwa gaji pada bulan pertama akan disesuaikan berdasarkan jumlah waktu kerja yang telah dilakukan.

Baca Juga : Mahasiswa FH UMSU Diberikan Pembekalan Nilai-Nilai Pancasila untuk Penguatan Karakter

Kesimpulan

Gaji prorate adalah metode perhitungan gaji yang proporsional berdasarkan waktu kerja karyawan dalam periode tertentu. Memahami konsep ini dan cara perhitungannya akan membantu karyawan mengelola harapan gaji mereka, terutama saat baru memulai pekerjaan di pertengahan bulan. Dengan informasi ini, karyawan dapat lebih siap dalam menghadapi perhitungan gaji prorate yang mungkin terjadi.

Penulis : Radit

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *