Mengapa Penjualan Tiket Pesawat Merosot Tajam? Ini Alasan Sebenarnya
Penjualan tiket pesawat mengalami penurunan drastis dalam beberapa bulan terakhir. Sejumlah faktor, termasuk kecelakaan pesawat yang terjadi baru-baru ini, kebijakan pemerintah, serta ketidakpastian ekonomi, diduga menjadi penyebab utama fenomena ini. Para eksekutif maskapai penerbangan seperti CEO Delta Airlines, Ed Bastian, dan CEO American Airlines, Robert Isom, telah mengungkapkan kekhawatiran mereka mengenai tren ini.
Dampak Insiden Kecelakaan Pesawat terhadap Penurunan Penjualan
Penurunan penjualan tiket pesawat terjadi setelah beberapa insiden besar yang mengguncang industri penerbangan. Pada Januari 2025, kecelakaan tragis melibatkan pesawat American Airlines yang bertabrakan dengan helikopter Black Hawk di Washington, DC, menewaskan 67 orang. Insiden ini menjadi kecelakaan udara paling mematikan di Amerika Serikat dalam dua dekade terakhir.
Tak lama setelah itu, pada Februari 2025, pesawat Delta Airlines mengalami kecelakaan saat mendarat di Bandara Internasional Toronto Pearson. Meskipun semua 80 penumpang dan awak pesawat selamat, kejadian ini semakin memperburuk kepercayaan publik terhadap keamanan penerbangan.
CEO Delta Airlines, Ed Bastian, mengatakan bahwa insiden ini berdampak langsung terhadap kepercayaan masyarakat dalam bepergian dengan pesawat. “Kami melihat penurunan signifikan dalam pemesanan tiket setelah kejadian tersebut,” ujarnya dalam konferensi industri JPMorgan pada 9 Maret 2025.
Faktor Ekonomi dan Kebijakan Pemerintah Berkontribusi pada Penurunan Permintaan
Selain faktor keselamatan, kebijakan baru yang diterapkan oleh pemerintahan Trump juga disebut-sebut sebagai penyebab penurunan tiket pesawat. Beberapa kebijakan terkait perdagangan, tarif, dan pembatasan perjalanan dinas pemerintah menyebabkan pengurangan permintaan penerbangan, terutama di segmen perjalanan bisnis.
CEO United Airlines, Scott Kirby, mengungkapkan bahwa faktor ekonomi juga memainkan peran dalam tren ini. “Kami melihat beberapa dampak negatif pada pasar domestik, terutama dalam segmen wisatawan yang lebih memilih menunda perjalanan hingga situasi ekonomi lebih stabil,” katanya.
Dampak terhadap Maskapai dan Langkah Strategis yang Ditempuh
Sebagai respons terhadap penurunan permintaan ini, beberapa maskapai besar telah memangkas proyeksi pendapatan mereka untuk kuartal pertama tahun 2025. American Airlines, misalnya, mengoreksi perkiraan kerugiannya menjadi 60 hingga 80 sen per saham, lebih tinggi dibandingkan prediksi sebelumnya sebesar 20 hingga 40 sen per saham.
Di sisi lain, maskapai juga berupaya meningkatkan minat pelanggan dengan menawarkan diskon besar-besaran, meningkatkan layanan, dan memperketat standar keselamatan untuk mengembalikan kepercayaan publik.
Harapan dan Prospek Masa Depan
Meskipun terjadi penurunan penjualan tiket pesawat, CEO Delta Airlines dan United Airlines masih optimis bahwa permintaan perjalanan internasional dan kelas premium akan tetap stabil. Mereka juga berharap langkah-langkah yang diambil saat ini dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap industri penerbangan.
Dengan perbaikan dalam kebijakan keselamatan, strategi pemasaran yang lebih agresif, serta pemulihan ekonomi global, industri penerbangan diharapkan dapat kembali pulih dalam beberapa bulan ke depan.
Penulis: M. Rizki