Apa Itu HBsAg?
HBsAg, atau “Hepatitis B Surface Antigen,” adalah protein yang terdapat pada permukaan virus hepatitis B. Keberadaan HBsAg dalam darah menandakan infeksi aktif hepatitis B. Tes HBsAg digunakan secara rutin untuk mendeteksi infeksi ini, baik dalam pemeriksaan kesehatan, skrining donor darah, maupun kasus yang dicurigai terinfeksi hepatitis B. Hasil positif menunjukkan infeksi aktif, sementara hasil negatif berarti tidak ada infeksi pada saat tes dilakukan. Hasil positif tidak selalu menandakan infeksi kronis, karena sebagian besar individu dapat sembuh dalam beberapa bulan.
Gejala HBsAg
- Kelelahan dan Kelemahan: Gejala umum yang sering dirasakan.
- Hilang Nafsu Makan: Menurunnya nafsu makan dan berat badan.
- Mual dan Muntah: Sering terjadi saat makan atau minum.
- Nyeri Abdomen: Ketidaknyamanan di sekitar area hati.
- Urin Gelap: Urin berwarna seperti teh.
- Jaundice: Kulit dan mata menguning.
- Gatal-gatal: Sebagai respons terhadap gangguan fungsi hati.
- Demam: Demam ringan hingga tinggi.
Dampak HBsAg
- Hepatitis B Akut: Gejala mirip flu, seperti kelelahan, mual, muntah, dan demam. Kebanyakan sembuh dalam beberapa bulan, namun dapat memerlukan perawatan medis jika serius.
- Hepatitis B Kronis: 5-10% orang dewasa dan 90% bayi yang terinfeksi dapat mengalami infeksi kronis, menyebabkan kerusakan hati seperti sirosis dan kanker hati. Infeksi kronis bisa asimptomatik namun tetap menular.
- Penularan Virus: Melalui darah, cairan tubuh, atau dari ibu ke anak saat melahirkan. Risiko meningkat melalui hubungan seksual tanpa kondom dan penggunaan jarum suntik bersama.
- Dampak Psikologis: Rasa cemas, takut, dan stigma sosial.
- Kewaspadaan Saat Donor Darah: Darah dengan HBsAg positif tidak dapat digunakan untuk transfusi.
Baca Juga: Panduan Praktis Mendaftarkan IMEI Ponsel Resmi 2023
Cara Mengobati HBsAg
- Obat Antivirus: Seperti lamivudine, entecavir, tenofovir, dan adefovir untuk menghambat replikasi virus.
- Vaksinasi Hepatitis B: Penting untuk pencegahan infeksi.
- Pantauan Rutin: Tes laboratorium untuk memantau aktivitas virus dan fungsi hati.
- Perubahan Gaya Hidup: Hindari alkohol, makan makanan sehat, dan hindari perilaku risiko penularan.
- Perawatan Dukungan: Untuk mengatasi gejala dan komplikasi serta meningkatkan kualitas hidup.
Penulis: Diyo