Mengenal Lavender Marriage: Pernikahan Tanpa Cinta untuk Menghindari Stigma Sosial
Belakangan ini, istilah “lavender marriage” semakin sering dibicarakan, terutama di kalangan generasi muda yang aktif mendiskusikan isu-isu hubungan. Tapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan lavender marriage?
Apa Itu Lavender Marriage?
Lavender marriage adalah pernikahan antara seorang pria dan wanita, di mana salah satu pasangan memiliki orientasi seksual yang berbeda, seperti homoseksual atau biseksual. Pernikahan ini biasanya dilakukan bukan karena cinta, melainkan karena alasan-alasan tertentu yang lebih kompleks.
Mengapa Dikenal dengan Istilah “Lavender”?
Istilah “lavender” merujuk pada warna yang dianggap mewakili non-konformitas dalam hal gender dan seksualitas. Lavender marriage sering kali diatur untuk menyembunyikan orientasi seksual salah satu pasangan dari tekanan sosial yang ada. Warna lavender sendiri dikenal sebagai simbol dari keberagaman dan ketidaksesuaian dengan norma tradisional.
Tujuan dari Lavender Marriage
Pernikahan jenis ini sering kali terjadi di negara-negara dengan stigma sosial yang kuat terhadap komunitas LGBTQ. Meskipun ada pengakuan terhadap pernikahan sesama jenis di beberapa negara, banyak individu yang memilih lavender marriage untuk melindungi diri mereka dari diskriminasi dan untuk menjaga reputasi serta karier mereka. Selain itu, lavender marriage juga memberikan keuntungan hukum dan finansial, seperti pengurangan pajak, hak waris, dan akses ke tunjangan kesehatan.
Fenomena Lavender Marriage di Dunia
Walaupun topik ini sering kali dibicarakan dengan hati-hati, lavender marriage tetap menjadi kenyataan di banyak negara. Bahkan, fenomena ini sering ditemukan di kalangan publik figur seperti selebritas dan politisi. Lavender marriage berfungsi sebagai cara untuk menyeimbangkan antara identitas seksual pribadi dan tuntutan sosial yang ada.
Pernikahan semacam ini menunjukkan bahwa meskipun sudah ada kemajuan dalam pengakuan terhadap orientasi seksual, isu ini masih relevan dan perlu dibicarakan secara terbuka.
penulis:Fadhil