Kanker serviks, atau kanker leher rahim, adalah jenis kanker yang muncul di area leher rahim (serviks), yaitu bagian bawah rahim yang terhubung dengan vagina. Kanker ini umumnya berkembang secara perlahan selama beberapa tahun, dan pada tahap awal sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas. Jika tidak diobati, kanker serviks dapat menyebar ke jaringan sekitarnya dan akhirnya ke bagian tubuh lainnya.
Sebagian besar kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi virus human papillomavirus (HPV), terutama jenis HPV tipe 16 dan 18. HPV adalah infeksi yang umum dan dapat menyebar melalui hubungan seksual. Oleh karena itu, vaksinasi HPV sangat penting untuk mencegah infeksi dan mengurangi risiko kanker serviks.
Baca juga : Update Terbaru UMR Sumatera Selatan 2024: Berapa Besarannya? Lihat Penjelasannya!
Penyebab Kanker Serviks
- Infeksi HPV Tipe tertentu dari HPV, terutama tipe 16 dan 18, memiliki hubungan yang kuat dengan perkembangan kanker serviks. HPV dapat menyebar melalui kontak kulit-ke-kulit, terutama melalui hubungan seksual, dan dapat menyebabkan perubahan pada sel-sel leher rahim yang dapat berkembang menjadi kanker.
- Merokok Merokok dapat meningkatkan risiko kanker serviks. Zat kimia dalam rokok dapat merusak sel-sel pada leher rahim dan mengganggu respons imun tubuh terhadap infeksi HPV.
- Sistem Kekebalan yang Lemah Sistem kekebalan yang lemah, misalnya karena infeksi HIV atau penggunaan obat imunosupresan, dapat meningkatkan risiko kanker serviks. Sistem kekebalan yang baik membantu melawan infeksi HPV dan mencegah perkembangan kanker.
- Riwayat Seksual Memulai aktivitas seksual pada usia muda, memiliki banyak pasangan seksual, atau pasangan seksual yang memiliki banyak pasangan dapat meningkatkan risiko infeksi HPV, dan akibatnya, meningkatkan risiko kanker serviks.
- Riwayat Keluarga Riwayat kanker serviks dalam keluarga dapat meningkatkan risiko Anda, meskipun sebagian besar kasus kanker serviks tidak diwarisi secara langsung.
- Paparan DES DES (dietilstilbestrol) adalah hormon yang pernah digunakan untuk mencegah keguguran. Wanita yang terpapar DES dalam kandungan ibu mereka memiliki risiko sedikit lebih tinggi untuk mengembangkan kanker serviks.
- Nutrisi dan Pola Makan Pola makan yang buruk dan rendah serat, serta kekurangan vitamin dan mineral tertentu, dapat meningkatkan risiko kanker serviks.
Cara Mengobati Kanker Serviks
- Pembedahan Prosedur bedah dapat melibatkan pengangkatan bagian leher rahim yang terkena atau seluruh rahim (histerektomi). Pembedahan juga dapat dilakukan untuk mengangkat kelenjar getah bening di sekitar leher rahim (limfadenektomi) jika kanker telah menyebar.
- Radioterapi Radioterapi menggunakan sinar radiasi untuk menghancurkan sel-sel kanker. Ini bisa menjadi pilihan utama pengobatan atau digunakan setelah pembedahan untuk membunuh sisa sel kanker yang mungkin masih ada.
- Kemoterapi Kemoterapi melibatkan penggunaan obat-obatan kanker untuk membunuh sel-sel kanker atau menghambat pertumbuhannya. Kemoterapi bisa digunakan sendiri atau dalam kombinasi dengan pembedahan atau radioterapi.
- Terapi Target Terapi target adalah jenis pengobatan yang mengarahkan komponen tertentu dalam sel kanker. Ini bisa melibatkan obat-obatan yang dirancang untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker atau memicu kematian sel kanker.
- Imunoterapi Imunoterapi merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel kanker, membantu tubuh melawan kanker dengan lebih efektif.
- Terapi Radiasi Internal (Brakiterapi) Dalam brakiterapi, bahan radioaktif ditempatkan di dalam atau sangat dekat dengan tumor, memungkinkan radiasi yang lebih kuat langsung diarahkan ke daerah yang terkena.
- Kryoterapi Prosedur ini melibatkan pembekuan dan penghancuran sel kanker menggunakan nitrogen cair.
- Terapi Fotodinamik Terapi ini melibatkan suntikan obat sensitif cahaya ke dalam tubuh dan kemudian mengekspos daerah yang terkena cahaya, yang akan merusak sel kanker.
Baca Juga : Panduan Mendapatkan Kuota Internet Gratis dari Berbagai Operator: Telkomsel, Indosat, Tri, XL, dan Lainnya
Kesimpulan
Kanker serviks adalah jenis kanker yang berkembang di leher rahim dan sering kali disebabkan oleh infeksi HPV. Tindakan pencegahan, seperti vaksinasi HPV dan gaya hidup sehat, sangat penting dalam mengurangi risiko kanker serviks. Pengobatan kanker serviks bervariasi mulai dari pembedahan, radioterapi, kemoterapi, terapi target, hingga metode lain yang lebih spesifik. Dukungan medis yang tepat dan deteksi dini sangat penting untuk keberhasilan pengobatan.
Penulis : Ahmad Fauzansyah