Public Article

Mengupas Tuntas Perbedaan KRL, MRT, dan LRT

Transportasi massal kini menjadi pilihan utama di kota-kota besar di Indonesia, khususnya di wilayah metropolitan. Beberapa moda transportasi massal yang populer adalah KRL (Kereta Rel Listrik), MRT (Mass Rapid Transit), dan LRT (Light Rail Transit). Ketiga moda ini beroperasi dengan tenaga listrik dan memiliki karakteristik yang berbeda dari kereta api konvensional yang digerakkan lokomotif. Meskipun memiliki kesamaan sebagai transportasi publik yang efisien dan ramah lingkungan, KRL, MRT, dan LRT memiliki perbedaan signifikan dalam kapasitas, kecepatan, dan cakupan wilayah.

Baca Juga : Jengkol: Manfaat, Nutrisi, dan Cara Konsumsi yang Sehat

Berikut penjelasan lengkap mengenai perbedaan antara KRL, MRT, dan LRT:

1. KRL (Kereta Rel Listrik)

KRL adalah moda transportasi listrik yang memiliki 8 hingga 10 gerbong dengan kapasitas mencapai 2.000 penumpang. Moda ini dapat melaju hingga 90 km/jam dan dilengkapi dengan sekitar 80 stasiun yang tersebar di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi). KRL menggunakan aliran listrik dari atas kereta dan beroperasi di lintasan permukaan maupun lintasan layang, sehingga dapat menjangkau wilayah yang lebih luas dibandingkan MRT dan LRT.

2. MRT (Mass Rapid Transit)

MRT memiliki kapasitas penumpang hingga 1.950 orang dan terdiri dari 6 gerbong. Kecepatan MRT mencapai 110 km/jam, menjadikannya salah satu moda transportasi tercepat untuk mengatasi kemacetan di Jakarta. Dengan hanya 13 stasiun yang terletak di ibu kota, MRT dirancang untuk perjalanan cepat di dalam kota dengan rute yang melewati lintasan layang dan bawah tanah. MRT juga mengandalkan tenaga listrik dari atas kereta untuk operasionalnya.

Baca Juga : Mengenal Jurusan Ilmu Komunikasi:Kurikulum, Peluang Kerja, dan Tantangannya

3. LRT (Light Rail Transit)

LRT memiliki ukuran dan kapasitas yang lebih kecil dibandingkan KRL dan MRT, dengan hanya 2 hingga 4 gerbong yang mampu mengangkut sekitar 600 penumpang. Moda ini melaju dengan kecepatan hingga 90 km/jam dan mencakup 18 stasiun di wilayah Jabodebek (Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi). Berbeda dengan KRL dan MRT, LRT mendapatkan tenaga listrik dari aliran bawah kereta dan beroperasi secara eksklusif di jalur layang.

Ketiga moda transportasi ini hadir sebagai solusi alternatif bagi masyarakat perkotaan untuk perjalanan yang nyaman dan efisien. Pilihan antara KRL, MRT, dan LRT dapat disesuaikan dengan kebutuhan perjalanan serta tujuan akhir para pengguna.

Penulis : Farid

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *