Bulan Ramadan adalah momen yang penuh keberkahan, tetapi bagi sebagian orang, menjalani puasa sambil tetap menjaga kebugaran tubuh bisa menjadi tantangan. Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui Sekolah Farmasi mengadakan kegiatan inspiratif bertajuk Nge-JAMU (Ngejajal Ilmu Sambil Minum Sehat Bersama Sekolah Farmasi ITB) dengan tema “Tetap Bugar dan Sehat di Bulan Ramadan dengan Berolahraga”. Kegiatan ini diadakan di Pojok Herbal Sekolah Farmasi ITB pada akhir Februari 2025 lalu dan menghadirkan narasumber ahli di bidang kesehatan dan olahraga.
Nge-JAMU ITB: Inovasi dalam Gaya Hidup Sehat
Pojok Herbal ITB menjadi wadah bagi mahasiswa, akademisi, dan masyarakat umum untuk mendalami manfaat tanaman herbal serta gaya hidup sehat. Salah satu agenda penting dalam program Nge-JAMU adalah membahas strategi menjaga kebugaran selama Ramadan dengan kombinasi olahraga yang tepat dan konsumsi herbal tradisional.
Dalam acara ini, Dr. Muhamad Fahmi Hasan, S.Pd., M.Or., seorang dosen Kelompok Keahlian Ilmu Keolahragaan SF ITB serta pegiat literasi olahraga dan kesehatan, berbagi wawasan mengenai bagaimana puasa tidak seharusnya menjadi hambatan untuk tetap aktif bergerak.
Tips Berolahraga Saat Puasa
Menjalankan ibadah puasa tidak berarti harus menghindari aktivitas fisik sepenuhnya. Menurut Dr. Fahmi, olahraga tetap bisa dilakukan selama Ramadan dengan menyesuaikan jenis dan intensitasnya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Waktu Ideal untuk Berolahraga
Berikut adalah tiga waktu terbaik untuk melakukan olahraga saat berpuasa:
- Satu jam sebelum berbuka puasa
Pada waktu ini, tubuh berada dalam kondisi rendah energi, tetapi tetap bisa melakukan aktivitas ringan hingga sedang seperti jalan santai atau yoga. - Setelah berbuka hingga sebelum Isya
Setelah berbuka, tubuh mulai mendapatkan asupan energi kembali, sehingga bisa melakukan olahraga yang lebih intens seperti jogging ringan atau bersepeda. - Setelah salat Tarawih
Jika seseorang ingin melakukan olahraga yang lebih berat seperti latihan kekuatan, sebaiknya dilakukan setelah Tarawih dengan durasi yang tidak terlalu lama agar tidak mengganggu waktu tidur.
2. Jenis Olahraga yang Disarankan
Dr. Fahmi menyarankan agar setiap orang memilih olahraga sesuai dengan kondisi tubuh dan kebiasaan masing-masing. Beberapa olahraga yang aman dilakukan saat puasa antara lain:
- Jalan kaki santai – Baik dilakukan sebelum berbuka puasa untuk menghindari dehidrasi.
- Yoga dan stretching – Membantu menjaga fleksibilitas tubuh dan meredakan stres.
- Jogging ringan – Bisa dilakukan setelah berbuka untuk meningkatkan kebugaran.
- Latihan kekuatan ringan – Seperti push-up atau angkat beban dengan intensitas rendah setelah Tarawih.
Peran Jamu dalam Menjaga Kebugaran Selama Ramadan
Selain berolahraga, konsumsi jamu dan herbal juga dapat membantu tubuh tetap bugar selama Ramadan. Pojok Herbal ITB menampilkan berbagai produk berbasis penelitian yang dikembangkan oleh Sekolah Farmasi ITB, termasuk jamu, teh herbal, suplemen, dan obat herbal yang telah diuji secara ilmiah.
Beberapa ramuan herbal yang bermanfaat untuk menjaga kebugaran saat puasa antara lain:
- Wedang Jahe – Membantu menjaga daya tahan tubuh dan memberikan efek hangat.
- Teh Rosella – Kaya akan antioksidan dan membantu menjaga hidrasi tubuh.
- Kunyit Asam – Berfungsi sebagai antiinflamasi dan membantu menjaga pencernaan.
- Temulawak – Meningkatkan fungsi hati dan membantu metabolisme tubuh.
Menurut apt. Yangie Dwi, Ph.D., selaku moderator dalam acara ini, Pojok Herbal ITB tidak hanya berfungsi sebagai tempat riset dan edukasi tetapi juga sebagai platform untuk mempromosikan gaya hidup sehat berbasis herbal kepada masyarakat luas.
Membangun Kesadaran Akan Kesehatan Selama Ramadan
Kegiatan Nge-JAMU ini tidak hanya memberikan wawasan tentang olahraga dan herbal, tetapi juga menjadi ruang diskusi interaktif antara akademisi dan masyarakat. Tujuan dari acara ini adalah meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan di bulan Ramadan tanpa mengesampingkan aspek ibadah.
Dengan adanya kolaborasi antara berbagai fakultas dan sekolah di ITB, diharapkan semakin banyak inovasi yang dapat dihasilkan untuk membantu masyarakat menjalani Ramadan dengan tubuh yang sehat dan bugar.
Kesimpulan
Puasa tidak seharusnya menjadi alasan untuk berhenti berolahraga dan menjaga kesehatan. Dengan menyesuaikan waktu dan jenis olahraga serta mengonsumsi herbal yang tepat, tubuh tetap bisa bugar selama Ramadan. Inisiatif seperti Nge-JAMU Pojok Herbal ITB memberikan wawasan yang sangat bermanfaat bagi masyarakat dalam menerapkan gaya hidup sehat selama bulan suci.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, harapannya masyarakat semakin sadar akan pentingnya olahraga dan konsumsi herbal dalam menjaga keseimbangan tubuh selama Ramadan. Sebuah langkah inovatif yang diusung oleh ITB ini dapat menjadi contoh bagi institusi lain dalam mengedukasi masyarakat tentang kesehatan yang berbasis penelitian ilmiah dan budaya lokal.
Penulis: M. Rizki