Neil Young Tolak Dynamic Pricing untuk Konser, Terinspirasi oleh Robert Smith dari The Cure
Neil Young memutuskan untuk tidak menggunakan sistem dynamic pricing dalam tur konsernya yang akan datang, Love Earth. Keputusan ini terinspirasi oleh Robert Smith, vokalis The Cure, yang telah lama menentang praktik tersebut.
Apa Itu Dynamic Pricing? Dynamic pricing adalah strategi penetapan harga tiket yang memungkinkan harga naik sesuai dengan permintaan. Ticketmaster memasarkan konsep ini sebagai tiket “platinum” atau “in demand,” yang sering kali membuat harga tiket melonjak tajam ketika permintaan meningkat.
Robert Smith: Kritik Tajam terhadap Dynamic Pricing Robert Smith menjadi salah satu musisi yang secara terbuka menentang dynamic pricing. Pada tahun 2023, ia menyebut sistem ini sebagai “penipuan rakus,” dan pada 2024 ia menambahkan bahwa banyak artis yang sebenarnya mengetahui praktik ini tetapi enggan mengambil tindakan. Menurutnya, jika semua musisi menolak dynamic pricing, maka sistem tersebut akan hilang dengan sendirinya.
Neil Young: Mengutamakan Penggemar dalam Penjualan Tiket Terinspirasi oleh sikap Smith, Neil Young menulis di situs webnya bahwa ia menyadari memiliki pilihan dalam menetapkan harga tiket untuk tur konsernya. Ia menyatakan bahwa dynamic pricing adalah praktik yang merugikan penggemar musik di seluruh dunia.
Young juga menjelaskan bahwa selama ini tim manajemennya telah berusaha melindunginya serta penggemarnya dari calo tiket. Namun, sistem “platinum” Ticketmaster justru memungkinkan harga tiket melambung tinggi, dan keuntungan dari harga tinggi itu diberikan kepadanya. Young merasa hal ini tidak adil dan memutuskan untuk menghapus sistem tersebut dari penjualan tiket konsernya.
Ticketmaster: Menanggapi Keputusan Neil Young Menanggapi keputusan Young, Ticketmaster menyatakan bahwa mereka hanya berperan sebagai platform yang menjual tiket atas nama penyelenggara acara, termasuk tim artis, promotor, dan produser teater. Mereka menegaskan bahwa harga tiket sepenuhnya ditentukan oleh pihak penyelenggara.
Kontroversi Dynamic Pricing di Industri Musik Dynamic pricing telah menimbulkan banyak kontroversi dalam industri musik. Salah satu kasus paling terkenal adalah pada tur Oasis di Inggris, di mana harga tiket yang awalnya sekitar £148,50 melonjak menjadi £355,20 akibat tingginya permintaan. Hal ini memicu kemarahan penggemar dan mendapat sorotan dari pejabat pemerintah.
Liam Gallagher sempat menanggapi keluhan penggemar dengan tidak peduli, tetapi akhirnya Oasis mengklarifikasi bahwa mereka menyerahkan keputusan harga tiket sepenuhnya kepada manajemen dan promotor mereka. Namun, setelah mendapatkan banyak kritik, band tersebut memutuskan untuk tidak menggunakan dynamic pricing di negara lain dalam tur dunia mereka.
Upaya The Cure Mengatasi Biaya Tambahan Ticketmaster Selain menolak dynamic pricing, The Cure juga menetapkan harga tiket yang lebih rendah dan secara aktif mengawasi biaya tambahan yang dikenakan Ticketmaster. Pada tahun 2023, setelah mengetahui bahwa biaya layanan yang dikenakan kepada penggemar AS lebih tinggi dari harga tiket itu sendiri, Robert Smith mengkritik Ticketmaster secara terbuka. Akibat tekanan tersebut, Ticketmaster akhirnya mengembalikan sebagian biaya dengan memberikan pengembalian dana sebesar $10 kepada para pembeli tiket yang terdampak.
Kesimpulan Keputusan Neil Young untuk menolak dynamic pricing dalam tur Love Earth menunjukkan bahwa artis memiliki kekuatan untuk melindungi penggemarnya dari harga tiket yang tidak masuk akal. Dengan mencontoh langkah The Cure, Young berharap dapat memberikan pengalaman konser yang lebih adil bagi semua penggemar musiknya.
Penulis: Muhammad Iqbal Ridho