Mengapa MPASI Diberikan pada Usia 6 Bulan?

Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) dimulai pada usia 6 bulan karena kebutuhan nutrisi bayi yang semakin meningkat tidak dapat lagi dipenuhi hanya dengan ASI. Pada usia ini, bayi memerlukan tambahan energi, protein, vitamin, dan mineral yang dapat diperoleh dari makanan padat. Selain itu, MPASI berfungsi untuk melatih kemampuan motorik bayi, khususnya otot-otot di mulut, serta mencegah masalah gizi di masa depan.

Baca juga : Cara Memeriksa Status BPJS Kesehatan Anda

Tanda-Tanda Bayi Siap Mengonsumsi MPASI

Sebelum memulai pemberian MPASI, penting untuk memastikan bahwa bayi menunjukkan tanda-tanda kesiapan, antara lain:

  1. Bayi dapat duduk dengan posisi tegak dan mengangkat kepala tanpa bantuan.
  2. Bayi menunjukkan ketertarikan pada makanan dengan mencoba meraih makanan yang ada di depannya.
  3. Bayi memiliki kemampuan motorik yang baik, seperti menggenggam dan memasukkan makanan atau mainan ke dalam mulut.
  4. Bayi cenderung condong ke depan dan membuka mulut saat melihat makanan.
  5. Bayi tampak lebih lapar meskipun sudah diberikan ASI.

Strategi Pemberian MPASI yang Tepat

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), terdapat empat strategi penting dalam pemberian MPASI yang efektif:

  1. Tepat Waktu
    MPASI harus diberikan pada usia 6 bulan atau sesuai dengan arahan dokter jika ada kondisi khusus.
  2. Memadai
    MPASI harus memenuhi kebutuhan energi, protein, mineral, dan vitamin bayi. Sajikan menu yang bervariasi dengan berbagai sumber makanan.
  3. Aman dan Higienis
    Proses penyimpanan, pengolahan, dan penyajian makanan harus dilakukan secara aman dan higienis. Gunakan peralatan yang bersih dan aman untuk bayi.
  4. Pemberian Responsif
    Berikan makanan saat bayi lapar dan hindari memaksanya makan jika sudah merasa kenyang.

Panduan Pemberian MPASI Berdasarkan Usia

  1. Usia 6 Bulan
    • Frekuensi dan Porsi: 2-3 kali sehari dengan porsi 2-3 sendok makan setiap kali makan. Tambahkan makanan selingan 1-2 kali sehari.
    • Tekstur: Makanan halus seperti puree.
  2. Usia 7 Bulan
    • Frekuensi dan Porsi: 2-3 kali sehari dengan porsi meningkat secara bertahap hingga ½ mangkuk atau 125 ml. Tambahkan makanan selingan 1-2 kali sehari.
    • Tekstur: Makanan halus tapi lebih kental.
  3. Usia 8-9 Bulan
    • Frekuensi dan Porsi: 2-3 kali sehari dengan porsi ½ mangkuk atau 125 ml. Tambahkan camilan 1-2 kali sehari.
    • Tekstur: Makanan lumat (mashed) dan potongan kecil (finger foods).
  4. Usia 10-11 Bulan
    • Frekuensi dan Porsi: 3-4 kali sehari dengan porsi sekitar 250 ml. Tambahkan makanan selingan 1-2 kali sehari.
    • Tekstur: Makanan cincang halus, cincang kasar, dan finger foods.

Resep MPASI untuk Bayi Usia 6-8 Bulan

  1. Bubur Ikan Dori
    • Bahan: 1 potong ikan dori, 3 sendok makan beras, 3 potongan kecil bawang bombay, 5 potong wortel, jahe secukupnya, seledri, 200 ml air.
    • Cara Membuat: Rebus beras dengan air, tambahkan wortel, ikan dori, bawang bombay, dan jahe. Aduk hingga tekstur lembut, saring, dan sajikan hangat.
  2. Bubur Hati Ayam
    • Bahan: Segenggam beras putih, satu potong hati ayam, sepuluh butir kacang merah, empat potong wortel kecil, keju, minyak kelapa, dan 400 ml air.
    • Cara Membuat: Cuci bahan, masak dalam slow cooker kecuali keju dan minyak kelapa. Lumatkan, saring, tambahkan keju, dan sajikan hangat.
  3. Bubur Ubi Ungu
    • Bahan: Ubi ungu, beras, sayuran pilihan (seperti wortel atau bayam), kaldu ayam.
    • Cara Membuat: Rebus beras dengan kaldu ayam, tambahkan ubi ungu dan sayuran, masak hingga lembut, saring, dan sajikan hangat.

Baca juga : Panduan Praktis dan Cepat untuk Transfer Saldo Dana ke LinkAja

Makanan yang Perlu Dihindari

  1. Jus buah karena rendah serat dan nutrisi.
  2. Susu sapi segar atau UHT sebelum usia 1 tahun.
  3. Madu karena risiko botulisme.
  4. Makanan keras yang dapat menyebabkan tersedak.
  5. Penyedap rasa, gula, dan garam.

MPASI adalah langkah penting dalam perkembangan bayi yang dimulai pada usia 6 bulan. Dengan memberikan MPASI yang tepat, memadai, aman, dan responsif, serta memperhatikan tanda-tanda kesiapan bayi, Anda dapat membantu si kecil tumbuh sehat dan kuat. Selalu konsultasikan dengan dokter anak jika ada kekhawatiran atau pertanyaan mengenai pemberian MPASI.

Penulis : Rahmat zidan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *