Pendahuluan Saham PT Petrosea Tbk (PTRO) mengalami penurunan tajam sebesar 24,61% ke Rp 2.880 pada perdagangan Jumat (7/2/2025). Kejatuhan ini mengejutkan para investor, terutama karena saham PTRO sebelumnya cukup aktif diperdagangkan dengan volume transaksi mencapai 390,67 juta saham, frekuensi 91.880 kali, dan nilai transaksi mencapai Rp 1,18 triliun.
Namun, meskipun mengalami tekanan akibat perkembangan terkait indeks MSCI, saham Petrosea tetap menarik perhatian pembeli, termasuk investor ritel dan institusi yang melihat peluang di balik penurunan harga ini. Artikel ini akan mengulas lebih dalam tentang faktor yang mempengaruhi pergerakan saham PTRO, strategi para pemborong saham, serta prospek jangka panjang Petrosea di industri energi dan konstruksi Indonesia.
Faktor Penurunan Saham PTRO Salah satu faktor utama yang menyebabkan anjloknya harga saham PTRO adalah pengumuman dari MSCI yang menyatakan bahwa Petrosea, bersama dengan Barito Renewables Energy (BREN) dan Petrindo Jaya Kreasi (CUAN), tidak akan dimasukkan dalam MSCI Indonesia Investable Market Index pada review indeks Februari 2025. Keputusan ini memicu aksi jual besar-besaran di pasar, mengingat indeks MSCI menjadi acuan bagi banyak investor global.
Selain itu, tekanan terhadap harga saham juga dipicu oleh sentimen negatif yang melanda sektor pertambangan dan energi, terutama terkait ketidakpastian kebijakan serta fluktuasi harga komoditas. Hal ini membuat para investor lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi di sektor ini.
Aksi Pemborongan Saham oleh Investor Meski mengalami tekanan, saham PTRO tetap menarik minat pembeli. Broker Stockbit Sekuritas mencatat adanya net buy sebesar Rp 45,8 miliar pada 7 Februari 2025, yang menunjukkan bahwa para pengguna platform Stockbit melihat potensi besar dalam emiten ini. Mereka memanfaatkan momentum kejatuhan harga untuk masuk dengan harga lebih rendah.
Tidak hanya investor ritel, salah satu Komisaris Petrosea, Erwin Ciputra, juga melakukan aksi borong saham dengan membeli 500 ribu saham PTRO di harga Rp 3.712 pada 3 Februari 2025. Dengan transaksi ini, total kepemilikan Erwin Ciputra meningkat menjadi 7,35 juta saham PTRO. Langkah ini menunjukkan keyakinan manajemen terhadap prospek jangka panjang perusahaan.
Transformasi Petrosea: Peluang di Tengah Tantangan Meskipun menghadapi tantangan di pasar saham, PT Petrosea Tbk (PTRO) terus menunjukkan transformasi luar biasa di tengah dinamika industri energi dan konstruksi Indonesia. Dengan pengalaman lebih dari 52 tahun, perusahaan ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai penyedia layanan terintegrasi di sektor kontrak tambang, rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (EPC), serta jasa logistik minyak dan gas.
Henan Putihrai Sekuritas (HPS) melihat bahwa strategi diversifikasi bisnis yang dijalankan Petrosea mampu memberikan nilai tambah jangka panjang. Perusahaan terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan pasar, yang menjadikannya lebih tangguh dalam menghadapi fluktuasi harga komoditas.
Strategi Investasi di Saham PTRO Bagi investor yang tertarik untuk berinvestasi di saham PTRO, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan:
- Mengamati Pergerakan Saham dan Sentimen Pasar
- Memantau perkembangan indeks MSCI dan kebijakan pemerintah terkait sektor energi.
- Menggunakan analisis teknikal untuk menentukan titik beli dan jual yang optimal.
- Diversifikasi Portofolio
- Jangan hanya mengandalkan saham PTRO, tetapi juga memasukkan saham lain dari sektor yang berbeda untuk mengurangi risiko.
- Pertimbangkan investasi dalam instrumen lain seperti obligasi atau reksa dana saham.
- Menilai Fundamental Perusahaan
- Menganalisis laporan keuangan dan kinerja bisnis Petrosea.
- Menilai strategi ekspansi dan diversifikasi perusahaan dalam jangka panjang.
- Mengikuti Jejak Investor Besar
- Mengamati aksi beli dari manajemen perusahaan, seperti yang dilakukan Erwin Ciputra.
- Memperhatikan laporan transaksi oleh investor institusional yang seringkali memiliki analisis lebih dalam sebelum berinvestasi.
Prospek Masa Depan Saham PTRO Meskipun tidak masuk dalam indeks MSCI, PT Petrosea tetap memiliki fundamental yang kuat dan peluang pertumbuhan di masa depan. Dengan pengalaman panjang di industri energi dan konstruksi, serta komitmen terhadap inovasi, perusahaan ini berpotensi untuk terus berkembang.
Beberapa faktor yang dapat mendorong pemulihan dan pertumbuhan saham PTRO ke depan meliputi:
- Permintaan yang stabil dalam sektor tambang dan energi
- Strategi diversifikasi bisnis yang efektif
- Investasi dalam teknologi dan efisiensi operasional
- Dukungan kebijakan pemerintah dalam pengembangan infrastruktur dan energi di Indonesia
Kesimpulan Anjloknya harga saham PTRO menjadi momen yang menarik bagi investor untuk mempertimbangkan strategi investasi yang tepat. Meskipun tekanan pasar menyebabkan volatilitas, minat beli dari investor besar dan strategi transformasi bisnis Petrosea menunjukkan bahwa perusahaan ini masih memiliki potensi jangka panjang yang solid. Dengan analisis yang tepat dan strategi investasi yang cermat, saham PTRO tetap menjadi opsi menarik dalam portofolio investasi.
Bagi investor yang ingin mengambil peluang dari volatilitas ini, penting untuk selalu melakukan riset mendalam dan mengikuti perkembangan pasar agar dapat mengambil keputusan yang lebih informasional dan menguntungkan.
penulis : rizki