:format(webp)/article/Ano1hs5m2E6p5pgBMQv2p/original/019776200_1639798078-Cara-Sederhana-Membangun-Rasa-Percaya-Diri-Anak.jpg)
Setiap orang tua tentu ingin melihat anaknya tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, mandiri, dan bahagia. Namun, kepercayaan diri bukan sesuatu yang muncul begitu saja. Ia dibentuk dari pengalaman sehari-hari, terutama dari pola asuh yang diterapkan di rumah. Salah satu pendekatan yang terbukti efektif adalah parenting positif—gaya pengasuhan yang mengedepankan empati, komunikasi, dan penghargaan terhadap anak.
Parenting positif bukan berarti memanjakan anak atau membiarkan segala keinginannya dituruti. Justru sebaliknya, metode ini membantu anak memahami batasan dengan cara yang lebih sehat dan membangun kepercayaan dirinya secara alami.
Apa Itu Parenting Positif dan Mengapa Penting?
Parenting positif adalah pendekatan pengasuhan yang berfokus pada membangun hubungan hangat antara orang tua dan anak, tanpa menggunakan hukuman keras atau ancaman. Tujuan utamanya adalah membantu anak mengembangkan keterampilan emosional, sosial, dan moral, dengan cara yang menyenangkan dan penuh penghargaan.
Mengapa ini penting? Karena anak-anak belajar dari interaksi sehari-hari. Ketika mereka merasa dihargai, didengar, dan didampingi dengan penuh kasih, mereka tumbuh dengan rasa percaya diri yang kuat.
Beberapa manfaat utama parenting positif antara lain:
- Anak lebih mudah mengelola emosi
- Terbentuk hubungan yang lebih hangat antara anak dan orang tua
- Anak tumbuh dengan rasa tanggung jawab dan empati
- Risiko perilaku negatif berkurang
Bagaimana Cara Menumbuhkan Percaya Diri Anak Lewat Parenting Positif?
Kepercayaan diri anak terbentuk dari berbagai pengalaman kecil yang terakumulasi dari waktu ke waktu. Berikut beberapa langkah sederhana namun efektif:
- Berikan Pujian yang Spesifik dan Tulus
Hindari pujian berlebihan seperti “kamu hebat banget” tanpa konteks. Lebih baik katakan, “Mama bangga kamu sudah mencoba membereskan mainanmu sendiri.” - Dengarkan Pendapat Anak
Libatkan anak dalam keputusan kecil sehari-hari, seperti memilih baju atau menu makan siang. Ini membuat mereka merasa dihargai dan mampu mengambil keputusan. - Biarkan Anak Menghadapi Tantangan
Jangan terlalu cepat menolong. Biarkan anak mencoba menyelesaikan masalah sendiri, tentu dengan dukungan jika diperlukan. - Berikan Batasan yang Jelas dan Konsisten
Anak butuh tahu mana yang boleh dan tidak. Tapi sampaikan batasan ini dengan cara yang tenang dan masuk akal, bukan dengan marah-marah. - Luangkan Waktu Berkualitas
Bermain, bercerita, atau sekadar mendengarkan curhat anak tanpa distraksi gadget bisa memperkuat ikatan emosional dan menumbuhkan rasa aman.
Apa Dampak Pola Asuh Negatif Terhadap Percaya Diri Anak?
Sering kali, tanpa disadari, orang tua menerapkan pola asuh yang justru merusak rasa percaya diri anak. Beberapa contoh pola asuh yang perlu dihindari:
- Sering membandingkan dengan anak lain
Kalimat seperti “Lihat tuh, kakakmu saja bisa!” bisa membuat anak merasa tidak cukup baik. - Memberi label negatif
Menyebut anak “nakal”, “malas”, atau “ceroboh” akan melekat dalam pikirannya dan memengaruhi cara ia melihat dirinya sendiri. - Kritik berlebihan tanpa solusi
Mengkritik tanpa membimbing hanya membuat anak merasa gagal.
Dengan mengganti pendekatan ini menjadi lebih positif, anak akan tumbuh dengan lebih percaya diri dan merasa dirinya berharga.
Bagaimana Orang Tua Bisa Menjadi Contoh yang Baik?
Anak-anak belajar banyak dari meniru. Jadi, jika ingin anak percaya diri, orang tua juga perlu menunjukkan sikap yang sama dalam kehidupan sehari-hari.
Tips menjadi role model yang baik:
- Tunjukkan sikap optimis dalam menghadapi masalah
- Akui kesalahan sendiri dan tunjukkan bagaimana memperbaikinya
- Tunjukkan bahwa mencoba lebih penting daripada harus selalu sempurna
- Gunakan bahasa yang membangun saat berbicara, baik pada anak maupun diri sendiri
Ketika anak melihat orang tuanya berani mencoba, tidak takut gagal, dan mampu bangkit dari kesalahan, mereka pun akan mencontohnya.
Kesimpulan: Percaya Diri Dimulai dari Rumah
Parenting positif bukan sekadar metode mengasuh, tapi adalah bentuk nyata cinta dan kepercayaan kepada anak. Lewat pendekatan ini, orang tua bisa membantu anak merasa aman, dihargai, dan didukung untuk menjadi versi terbaik dirinya.
Kepercayaan diri bukan sesuatu yang diwariskan, tapi dibangun—sedikit demi sedikit, setiap hari. Dengan kata-kata yang membangun, pelukan yang tulus, dan waktu yang berkualitas, orang tua bisa menjadi pilar utama dalam perjalanan anak menuju masa depan yang cerah. Jadi, yuk mulai terapkan parenting positif hari ini, dan lihat bagaimana anak tumbuh dengan lebih bahagia dan percaya diri.
Penulis: AFIRA FARIDA FITRIANI