artikel

Pasar Asia-Pasifik Menguat di Tengah Ketidakpastian Tarif Trump

Pasar saham Asia-Pasifik sebagian besar mengalami kenaikan pada Senin (4/3) seiring para investor menunggu kejelasan mengenai rencana Presiden AS Donald Trump untuk menerapkan tarif terhadap mitra dagang utama.

Investor Menunggu Keputusan Tarif AS

Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, mengungkapkan kepada Fox News bahwa tarif yang akan dikenakan terhadap Meksiko dan Kanada mulai Selasa masih bersifat “dinamis.” Artinya, angka tarif bisa lebih rendah dari usulan awal sebesar 25%. Sementara itu, tambahan bea masuk 10% untuk impor dari China telah dipastikan akan diterapkan.

Performa Bursa Saham Asia-Pasifik

  • Jepang: Indeks Nikkei 225 naik 1,7% dan ditutup di level 37.785,47, sedangkan Topix menguat 1,77% ke 2.729,56.
  • Hong Kong: Hang Seng Index naik 0,44%.
  • China: CSI 300 turun tipis 0,04% ke 3.888,47.
  • Taiwan: Taiex Index melemah 1,29% ke 22.756,25, mencapai level terendah sejak Februari.
  • Australia: S&P/ASX 200 menguat 0,9% dan ditutup di 8.245,7.
  • Korea Selatan: Pasar tutup karena hari libur nasional.

Data Ekonomi Asia dan Reaksi Pasar

  • Australia: Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur S&P Global untuk Februari berada di 50,4, hampir sama dengan 50,6 pada Januari.
  • China: PMI manufaktur Caixin/S&P Global Februari tercatat 50,8, lebih tinggi dari perkiraan Reuters 50,3 dan meningkat dibanding Januari yang sebesar 50,1.
  • India: Pasar saham dipantau ketat setelah ekonomi India tumbuh 6,2% pada kuartal fiskal ketiga (Oktober-Desember 2024), naik dari revisi pertumbuhan 5,6% pada kuartal sebelumnya.

Pasar Saham AS Ditutup Menguat

Tiga indeks utama Wall Street mengakhiri perdagangan Jumat (1/3) dengan kenaikan setelah pekan yang bergejolak dan kerugian di bulan Februari.

  • S&P 500 naik 1,59% ke 5.954,50.
  • Dow Jones menguat 601,41 poin atau 1,39% ke 43.840,91.
  • Nasdaq Composite naik 1,63% menjadi 18.847,28.

Kenaikan tajam pada sesi penutupan Jumat sebagian dipicu oleh rebalancing indeks dan aksi beli teknikal, meskipun sempat ada tekanan akibat ketegangan geopolitik antara Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy terkait konflik Rusia-Ukraina.

PENULIS MUHAMMAD FITRAH RAJASA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *