Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) telah mengatur penyesuaian jadwal pembelajaran selama bulan Ramadan untuk menghormati kondisi siswa yang menjalankan ibadah puasa. Proses pembelajaran akan dipersingkat agar tidak membebani peserta didik. Hal ini disampaikan oleh Direktur Sekolah Dasar Kemendikdasmen, Salim Somad, yang mengungkapkan bahwa meskipun pembelajaran disesuaikan dengan Ramadan, materi tetap harus relevan dengan kurikulum yang berlaku.
Salim Somad menambahkan bahwa materi pembelajaran perlu diperkaya dengan nilai-nilai yang mengandung makna ibadah di bulan Ramadan, sehingga siswa bisa mendapatkan manfaat spiritual dan pendidikan sekaligus. Kemendikdasmen juga mendorong para guru untuk menggunakan berbagai metode pembelajaran yang bervariasi, agar siswa tidak mudah bosan dan tetap merasa belajar adalah sebuah kebutuhan, bukan hanya kewajiban.
Baca Juga : Kemendagri Imbau Kepala Daerah Kirim Wakil Jika Berhalangan Hadir dalam Retret
Durasi Pembelajaran yang Disesuaikan
Menurut Abdul Halim Muharam, Widyaprada Direktorat Sekolah Dasar Kemendikdasmen, durasi jam pembelajaran selama Ramadan perlu disesuaikan dengan kondisi fisik siswa yang sedang berpuasa. Selain itu, jenis aktivitas pembelajaran, baik teori maupun praktik, harus diintegrasikan dengan kegiatan keagamaan yang ada di lingkungan sekolah. Dengan demikian, diharapkan ada keseimbangan yang baik antara ibadah dan kegiatan belajar.
Pentingnya Koordinasi Selama Ramadan
Pemerintah telah mengeluarkan Surat Edaran Bersama yang mencakup penyesuaian jadwal pembelajaran pada bulan Ramadan 2025. Kegiatan pembelajaran di luar sekolah, seperti di lingkungan keluarga atau tempat ibadah, akan dilakukan pada tanggal 27-28 Februari dan 3-5 Maret 2025. Sedangkan untuk pembelajaran di sekolah, dimulai pada tanggal 6 Maret hingga 25 Maret 2025. Libur bersama Idul Fitri akan berlangsung pada tanggal 26-28 Maret dan 2-8 April 2025.
Penting bagi semua pihak, termasuk pemangku kepentingan dan orang tua, untuk melakukan koordinasi, sosialisasi, dan pengawasan selama periode ini. Orang tua diharapkan turut serta memberikan bimbingan kepada anak-anak mereka, baik dalam melaksanakan ibadah maupun dalam menjalani pembelajaran mandiri selama Ramadan.
Penulis : Alif Nur Tauhidin