artikelARTIKEL PENDIDIKAN

Pendidikan di Era Gotabaya Rajapaksa: Perkembangan dan Tantangan dalam Sistem Pendidikan Sri Lanka

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam membangun masa depan sebuah negara. Di Sri Lanka, sektor pendidikan mengalami berbagai perkembangan dan tantangan yang signifikan, terutama selama masa pemerintahan Gotabaya Rajapaksa. Sebagai Presiden Sri Lanka yang menjabat dari 2019 hingga 2022, Gotabaya Rajapaksa memegang peran penting dalam mengatur kebijakan pendidikan yang berdampak pada kualitas dan aksesibilitas pendidikan di negara tersebut. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana kebijakan pendidikan selama era Gotabaya Rajapaksa membentuk sistem pendidikan Sri Lanka, tantangan yang dihadapi, serta langkah-langkah yang diambil untuk memperbaikinya.

1. Gotabaya Rajapaksa dan Pendekatan Terhadap Pendidikan

Gotabaya Rajapaksa, yang dikenal sebagai seorang mantan pejabat militer dan politisi, menjabat sebagai Presiden Sri Lanka dengan visi untuk meningkatkan sektor-sektor penting di negara tersebut, termasuk pendidikan. Pendidikan di Sri Lanka selama pemerintahan Rajapaksa menjadi salah satu sektor yang mengalami perubahan signifikan, meskipun kebijakan pendidikan yang diterapkan menghadapi banyak tantangan.

Salah satu tujuan utama Gotabaya Rajapaksa adalah memperkuat sistem pendidikan Sri Lanka untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan sosial. Pemerintahan Rajapaksa menyadari pentingnya memberikan akses pendidikan yang merata dan berkualitas bagi semua lapisan masyarakat, dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.

2. Kebijakan Pendidikan Selama Pemerintahan Gotabaya Rajapaksa

Pemerintahan Gotabaya Rajapaksa mengambil berbagai langkah untuk memperbaiki sistem pendidikan Sri Lanka, termasuk memfokuskan perhatian pada beberapa kebijakan utama berikut:

a. Peningkatan Akses Pendidikan

Salah satu fokus utama Gotabaya Rajapaksa adalah memastikan bahwa pendidikan dapat diakses oleh semua kalangan, termasuk masyarakat pedesaan dan daerah terpencil. Dengan meningkatkan fasilitas pendidikan dan memberikan bantuan keuangan, pemerintah berusaha mengurangi kesenjangan antara daerah perkotaan dan pedesaan. Peningkatan ini bertujuan untuk menciptakan peluang yang setara bagi siswa di seluruh Sri Lanka.

b. Reformasi Kurikulum

Selama masa pemerintahan Gotabaya, ada upaya untuk mereformasi kurikulum pendidikan agar lebih relevan dengan kebutuhan dunia kerja yang terus berkembang. Peningkatan kualitas pendidikan juga mencakup pelatihan dan pengembangan keterampilan bagi guru, agar mereka dapat memberikan pendidikan yang lebih efektif dan sesuai dengan standar internasional.

c. Pengembangan Pendidikan Teknologi

Dengan perkembangan teknologi yang pesat, Gotabaya Rajapaksa juga mendorong integrasi teknologi dalam pendidikan. Dalam hal ini, pemerintah berupaya untuk memperkenalkan platform pembelajaran digital dan meningkatkan literasi digital di kalangan siswa. Langkah ini bertujuan untuk mempersiapkan generasi muda Sri Lanka agar lebih siap bersaing dalam era global yang semakin digital.

d. Pengurangan Ketergantungan pada Pengajaran Tradisional

Di era Gotabaya, pemerintah mencoba mengurangi ketergantungan pada pengajaran yang berbasis pada metode tradisional dan mengembangkan pendekatan pembelajaran yang lebih dinamis, berbasis proyek, dan berbasis keterampilan. Ini untuk memastikan bahwa siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan teoretis, tetapi juga keterampilan praktis yang berguna dalam kehidupan nyata dan dunia profesional.

baca juga : Kalender Pendidikan Loyola: Menyusun Jadwal Pembelajaran yang Efektif di Dunia Pendidikan

3. Tantangan yang Dihadapi oleh Sektor Pendidikan di Masa Gotabaya Rajapaksa

Meskipun ada beberapa kebijakan pendidikan yang positif selama masa kepresidenan Gotabaya Rajapaksa, sektor pendidikan Sri Lanka juga dihadapkan pada berbagai tantangan besar. Berikut adalah beberapa tantangan yang dihadapi oleh pemerintah dalam mengimplementasikan kebijakan pendidikan mereka:

a. Krisis Ekonomi dan Pengaruhnya pada Pendidikan

Sri Lanka mengalami krisis ekonomi yang parah selama pemerintahan Gotabaya Rajapaksa, yang dipicu oleh beberapa faktor, termasuk utang negara yang membengkak, inflasi yang tinggi, dan penurunan sektor pariwisata. Krisis ini memengaruhi banyak sektor, termasuk pendidikan, karena banyak dana yang dialokasikan untuk pendidikan terpangkas, dan infrastruktur pendidikan mengalami kekurangan anggaran.

b. Protes dan Ketidakpuasan Masyarakat

Selama masa kepresidenan Gotabaya, beberapa kebijakan pendidikan mendapat respons negatif dari masyarakat. Misalnya, keputusan untuk mengubah sistem ujian dan pengurangan anggaran untuk pendidikan tinggi menyebabkan protes di kalangan mahasiswa dan dosen. Ketidakpuasan ini berdampak pada stabilitas sektor pendidikan dan menyebabkan pemerintah harus mencari solusi untuk meredakan ketegangan.

c. Masalah Infrastruktur dan Fasilitas

Banyak sekolah di daerah terpencil Sri Lanka masih menghadapi masalah terkait infrastruktur dan fasilitas yang tidak memadai. Meskipun ada beberapa upaya untuk meningkatkan akses pendidikan, kondisi fisik sekolah di banyak daerah masih membutuhkan perhatian serius, termasuk dalam hal perbaikan bangunan dan penyediaan peralatan pendidikan yang layak.

d. Pengaruh Pandemi COVID-19

Pandemi COVID-19 yang melanda dunia juga berdampak pada pendidikan di Sri Lanka. Pemerintah Gotabaya Rajapaksa harus menghadapi tantangan besar dalam memfasilitasi pembelajaran jarak jauh, terutama bagi siswa yang tidak memiliki akses yang cukup terhadap teknologi. Ketidakmerataan akses terhadap internet dan perangkat pembelajaran digital memperburuk ketimpangan dalam sektor pendidikan.

baca juga : Manfaat Alat Pendidikan: Meningkatkan Pembelajaran dan Keterampilan Siswa

4. Upaya Meningkatkan Pendidikan di Sri Lanka Pasca Gotabaya Rajapaksa

Setelah berakhirnya masa pemerintahan Gotabaya Rajapaksa pada 2022, pemerintah Sri Lanka di bawah kepemimpinan baru menghadapi tantangan besar dalam memperbaiki dan mereformasi sektor pendidikan. Beberapa langkah yang diambil untuk mengatasi masalah yang ditinggalkan oleh kebijakan Gotabaya meliputi:

a. Peningkatan Anggaran Pendidikan

Dengan berakhirnya krisis ekonomi, pemerintah baru berfokus pada peningkatan anggaran pendidikan untuk memastikan bahwa sektor ini dapat berkembang dan memberikan peluang yang lebih baik bagi generasi muda Sri Lanka. Ini termasuk pendanaan untuk infrastruktur sekolah, gaji guru, dan pengembangan teknologi pendidikan.

b. Penyempurnaan Kurikulum dan Sistem Ujian

Kurikulum yang lebih berbasis pada keterampilan praktis dan teknologi terus diperkenalkan, sambil menanggapi kritik terhadap sistem ujian yang kaku dan kurang memadai. Pemerintah baru juga mengusulkan reformasi dalam penilaian siswa agar lebih berfokus pada pengembangan keterampilan.

c. Penyediaan Akses Pendidikan yang Lebih Merata

Untuk mengatasi kesenjangan antara daerah perkotaan dan pedesaan, pemerintah baru berupaya meningkatkan akses pendidikan di daerah-daerah yang sebelumnya tertinggal. Peningkatan fasilitas pendidikan di pedesaan dan bantuan untuk siswa dari keluarga miskin menjadi prioritas.

5. Kesimpulan

Pendidikan di Sri Lanka pada masa pemerintahan Gotabaya Rajapaksa mengalami banyak perubahan, baik dari segi kebijakan maupun tantangan yang dihadapi. Meskipun ada beberapa langkah positif untuk meningkatkan kualitas pendidikan, krisis ekonomi, ketidakpuasan masyarakat, dan masalah infrastruktur masih menjadi kendala besar. Namun, sektor pendidikan tetap menjadi prioritas bagi pemerintah Sri Lanka, yang terus berusaha melakukan reformasi untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif dan berkualitas.

Dengan langkah-langkah perbaikan yang terus dilakukan, Sri Lanka diharapkan dapat mengatasi tantangan yang ada dan memberikan pendidikan yang lebih baik bagi generasi masa depan. Pendidikan adalah kunci untuk membangun bangsa, dan dengan kebijakan yang tepat, Sri Lanka dapat mengembangkan potensi besar yang dimiliki oleh masyarakatnya.

Penulis : wayan yosa amellia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *