dunia olahraga

Perbedaan Olahraga Kardio dan Strength Training, Mana Lebih Efektif?

Kalau kamu sedang dalam perjalanan menuju hidup lebih sehat, mungkin pernah bingung memilih antara olahraga kardio dan strength training. Keduanya punya manfaat masing-masing, tapi pertanyaannya—mana yang lebih efektif untuk membakar lemak, membentuk tubuh, dan menjaga kebugaran jangka panjang?

Nah, daripada bingung, yuk kita bahas secara santai tapi tetap informatif soal perbedaan antara dua jenis latihan populer ini. Siapa tahu, setelah membaca ini, kamu bisa lebih bijak dalam memilih atau bahkan mengombinasikan keduanya!


Apa Itu Olahraga Kardio dan Apa Manfaatnya?

Olahraga kardio adalah aktivitas fisik yang meningkatkan detak jantung dan sistem pernapasan. Nama “kardio” sendiri berasal dari kata “cardiovascular” yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah. Contoh paling umum dari latihan kardio adalah lari, jalan cepat, bersepeda, berenang, hingga lompat tali.

Manfaat utama olahraga kardio antara lain:

  • Meningkatkan daya tahan tubuh dan stamina
  • Membakar kalori dan membantu menurunkan berat badan
  • Menyehatkan jantung dan paru-paru
  • Mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati
  • Menurunkan risiko penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi

Latihan ini cocok dilakukan siapa saja karena intensitasnya bisa disesuaikan, dari yang ringan seperti berjalan kaki, hingga yang berat seperti HIIT (High Intensity Interval Training).


Baca juga : Apa Itu Kecerdasan Buatan dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Apa Itu Strength Training dan Kenapa Penting?

Strength training atau latihan kekuatan adalah jenis olahraga yang bertujuan untuk melatih otot dan meningkatkan massa otot tubuh. Latihan ini biasanya dilakukan dengan beban, seperti dumbbell, barbel, resistance band, atau bahkan hanya dengan berat badan sendiri (bodyweight training).

Manfaat strength training di antaranya:

  • Meningkatkan kekuatan dan massa otot
  • Membentuk postur dan tubuh yang lebih ideal
  • Mempercepat metabolisme, bahkan saat sedang tidak berolahraga
  • Mengurangi risiko osteoporosis dan cedera pada otot atau sendi
  • Membantu pembakaran lemak dalam jangka panjang

Latihan kekuatan tidak hanya untuk mereka yang ingin “berotot”, tapi juga penting untuk orang dewasa, termasuk lansia, agar tetap bugar dan aktif.


Mana yang Lebih Efektif untuk Menurunkan Berat Badan?

Ini pertanyaan yang paling sering muncul. Jawabannya? Tergantung tujuan kamu.

Kalau fokusmu adalah membakar kalori dalam waktu cepat, maka kardio bisa jadi pilihan yang lebih efektif. Misalnya, berlari selama 30 menit bisa membakar 300–500 kalori, tergantung intensitas dan berat badan.

Tapi kalau tujuanmu adalah membentuk tubuh dan menjaga berat badan dalam jangka panjang, maka strength training justru lebih unggul. Kenapa? Karena latihan kekuatan membangun otot, dan otot membutuhkan lebih banyak energi untuk bertahan. Artinya, kamu akan membakar lebih banyak kalori bahkan saat sedang duduk santai.

Idealnya, kombinasi keduanya adalah yang terbaik. Kardio untuk membakar lemak dan meningkatkan stamina, strength training untuk membentuk otot dan memperkuat tubuh.


Baca juga : Cara Efektif Menjaga Keamanan Informasi di Era Digital

Kapan Waktu Terbaik untuk Melakukan Kardio atau Strength Training?

Kamu bisa menyesuaikan dengan jadwal dan kemampuan tubuh. Tapi sebagai panduan umum:

  • Pagi hari cocok untuk kardio ringan seperti jalan cepat atau jogging
  • Sore hari ideal untuk latihan kekuatan karena tubuh sudah lebih siap
  • Jika ingin melakukan keduanya, lakukan strength training dulu, baru lanjut kardio untuk hasil optimal

Kombinasi Latihan Kardio dan Kekuatan, Apa Manfaatnya?

Menggabungkan kedua jenis latihan bisa memberikan manfaat yang lebih lengkap:

  • Lemak turun, otot terbentuk
  • Kebugaran meningkat secara menyeluruh
  • Tubuh lebih proporsional dan metabolisme lebih efisien
  • Risiko cedera berkurang karena tubuh lebih seimbang

Contoh rutinitas yang bisa kamu coba:

Senin & Kamis: Strength training (push-up, squat, plank)
Selasa & Jumat: Kardio (lari, skipping, HIIT)
Rabu & Minggu: Yoga, stretching, atau istirahat aktif
Sabtu: Campuran keduanya (circuit training)

Penulis : Eka Asmara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *