Pendahuluan
Di era pendidikan modern yang berkembang dengan pesat, banyak teori pendidikan yang muncul, namun ada pula yang tetap bertahan dan relevan meski telah ada selama puluhan bahkan ratusan tahun. Salah satunya adalah perenialisme pendidikan. Perenialisme adalah salah satu filsafat pendidikan yang berfokus pada prinsip-prinsip dasar yang abadi dan selalu relevan dalam kehidupan manusia. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang apa itu perenialisme pendidikan, prinsip-prinsipnya, kelebihan dan kekurangannya, serta bagaimana pendekatan ini tetap berperan dalam sistem pendidikan saat ini.
Apa Itu Perenialisme Pendidikan?
Secara sederhana, perenialisme pendidikan adalah pendekatan pendidikan yang menekankan nilai-nilai dan prinsip-prinsip universal yang tidak lekang oleh waktu. Istilah “perenial” sendiri berasal dari kata Latin “perennis” yang berarti “abadi” atau “bertahan lama”. Artinya, perenialisme berfokus pada pengajaran tentang gagasan-gagasan besar, nilai-nilai moral, dan konsep-konsep dasar yang dianggap tidak akan berubah meskipun zaman terus berganti.
Pendekatan ini didasarkan pada keyakinan bahwa ada pengetahuan tertentu yang sifatnya universal, benar, dan relevan sepanjang masa. Perenialisme menekankan pentingnya mempelajari karya-karya klasik dari tokoh-tokoh besar di berbagai bidang, seperti filsafat, sastra, sains, dan matematika. Perenialisme percaya bahwa pengetahuan ini adalah dasar bagi pengembangan intelektual dan moral manusia.
Prinsip-Prinsip Dasar Perenialisme Pendidikan
Ada beberapa prinsip utama yang mendasari perenialisme dalam pendidikan, yaitu:
- Pengetahuan yang Abadi dan Universal Perenialisme menekankan bahwa ada kebenaran dan pengetahuan yang bersifat abadi. Kebenaran ini tidak tergantung pada budaya atau waktu tertentu. Misalnya, prinsip-prinsip moral, hukum alam, dan konsep logika dasar tetap relevan dan harus diajarkan kepada setiap generasi.
- Pentingnya Karya-Karya Klasik Dalam perenialisme, karya-karya klasik seperti karya Plato, Aristoteles, Shakespeare, dan tokoh-tokoh besar lainnya dianggap sangat penting karena mengandung nilai-nilai universal. Karya-karya ini dipercaya mampu membantu siswa memahami konsep dasar tentang kebenaran, keindahan, dan moralitas.
- Pengembangan Pikiran Logis dan Rasional Perenialisme bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan logis. Hal ini dicapai dengan mempelajari filsafat, logika, dan sains. Melalui pemikiran rasional, siswa diharapkan bisa memahami dan mengevaluasi dunia di sekitarnya dengan lebih baik.
- Pendidikan Moral dan Etika Selain aspek intelektual, perenialisme juga menekankan pendidikan moral. Tujuan pendidikan bukan hanya untuk menghasilkan individu yang cerdas, tetapi juga individu yang berkarakter. Ini dicapai dengan menanamkan nilai-nilai universal yang membantu siswa menjadi pribadi yang lebih baik dan bermoral.
- Kurikulum yang Berpusat pada Guru Perenialisme berpendapat bahwa guru adalah sumber utama pengetahuan dan memiliki peran penting dalam membimbing siswa. Guru bertindak sebagai pemandu dan mentor yang memberikan arahan kepada siswa untuk memahami konsep-konsep mendasar. Pendidikan perenialis lebih berpusat pada guru daripada siswa.
Kelebihan Perenialisme dalam Pendidikan
Mengapa perenialisme pendidikan masih dianggap relevan di era modern ini? Berikut adalah beberapa kelebihannya:
- Mengembangkan Pemikiran Kritis Perenialisme mendorong siswa untuk berpikir kritis dan tidak hanya menerima informasi secara pasif. Dengan mempelajari karya-karya besar yang mengandung pemikiran mendalam, siswa diajak untuk memahami dan mempertanyakan ide-ide dasar tentang kehidupan dan realitas.
- Memberikan Dasar Moral yang Kuat Dalam perenialisme, siswa tidak hanya diajarkan untuk cerdas, tetapi juga beretika. Pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai moral membantu siswa tumbuh menjadi individu yang berkarakter baik dan bertanggung jawab dalam masyarakat.
- Mempersiapkan Siswa untuk Beradaptasi di Berbagai Zaman Perenialisme meyakini bahwa konsep-konsep dasar dan nilai-nilai universal akan tetap relevan dalam situasi apa pun. Dengan belajar tentang hal-hal yang abadi, siswa akan lebih siap menghadapi berbagai perubahan di masa depan, karena mereka memiliki landasan pemikiran yang kuat.
- Fokus pada Penguasaan Materi yang Mendalam Perenialisme berfokus pada pemahaman mendalam daripada sekadar hafalan atau pengetahuan dangkal. Siswa diajak untuk memahami inti dari setiap konsep, bukan hanya permukaannya. Ini menghasilkan siswa yang benar-benar memahami materi yang mereka pelajari.
Kekurangan Perenialisme dalam Pendidikan
Meskipun memiliki banyak kelebihan, pendekatan perenialisme juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain:
- Kurang Fleksibel terhadap Perubahan Zaman Perenialisme terkadang dianggap kaku karena terlalu fokus pada hal-hal yang abadi dan kurang memperhatikan perkembangan terbaru dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era digital saat ini, pendekatan ini mungkin terasa kurang relevan untuk mengajarkan keterampilan teknologi yang dinamis dan terus berkembang.
- Mengabaikan Minat dan Kebutuhan Individu Siswa Perenialisme menempatkan fokus pada guru dan materi ajar, sehingga kurang memberikan ruang bagi minat, kebutuhan, dan keunikan individu siswa. Pendekatan ini bisa jadi kurang efektif bagi siswa yang memiliki gaya belajar yang berbeda atau minat yang unik.
- Kurangnya Fokus pada Keterampilan Praktis Perenialisme lebih fokus pada konsep dan prinsip dasar yang abadi daripada keterampilan praktis yang mungkin lebih dibutuhkan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari atau dalam dunia kerja. Keterampilan praktis, seperti keterampilan komunikasi digital dan kolaborasi, mungkin kurang mendapatkan perhatian dalam pendekatan ini.
Contoh Implementasi Perenialisme dalam Pendidikan
Perenialisme biasanya diterapkan dalam program pendidikan yang mengutamakan studi klasik atau kurikulum berbasis liberal arts. Beberapa sekolah dan universitas di berbagai negara menerapkan pendekatan ini dengan fokus pada:
- Pembelajaran Filsafat dan Karya-Karya Klasik Siswa diajak untuk mempelajari pemikiran tokoh-tokoh besar seperti Plato, Aristoteles, dan Confucius untuk memahami konsep-konsep dasar tentang kehidupan dan etika.
- Diskusi Mendalam tentang Nilai-Nilai Universal Pendidikan perenialis sering melibatkan diskusi kelas yang mendalam tentang topik-topik seperti kebenaran, keadilan, dan moralitas. Tujuannya adalah agar siswa memahami nilai-nilai tersebut dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
- Pengembangan Logika dan Kemampuan Berpikir Kritis Mata pelajaran seperti logika, matematika, dan sains digunakan sebagai sarana untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis pada siswa.
Bagaimana Perenialisme Pendidikan Tetap Relevan di Era Modern?
Di tengah perkembangan teknologi dan informasi yang pesat, perenialisme masih relevan untuk memberikan dasar intelektual dan moral yang kuat. Beberapa cara agar perenialisme dapat tetap relevan, antara lain:
- Menggabungkan Teknologi dalam Proses Pembelajaran Perenialisme dapat diadaptasi dengan mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran. Guru dapat menggunakan teknologi sebagai sarana untuk menyampaikan karya-karya klasik atau sebagai alat untuk memfasilitasi diskusi yang mendalam.
- Memberikan Ruang untuk Pembelajaran yang Fleksibel Meskipun perenialisme berpusat pada guru, pendekatan ini dapat memberikan fleksibilitas dalam gaya belajar siswa. Misalnya, siswa dapat diberikan proyek atau tugas yang memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi konsep-konsep klasik dengan cara yang relevan bagi diri mereka sendiri.
- Mengadaptasi Nilai-Nilai Abadi ke dalam Kehidupan Modern Perenialisme tidak harus terbatas pada studi klasik. Nilai-nilai seperti kejujuran, rasa hormat, dan rasa tanggung jawab tetap dapat diajarkan dan diterapkan dalam konteks kehidupan modern, seperti di lingkungan kerja atau masyarakat.
Baca juga:
Buku Literasi PendidikanBuku Literasi Pendidikan: Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di Era Digital
Kesimpulan
Perenialisme pendidikan adalah pendekatan yang menekankan pada prinsip-prinsip dasar yang abadi dan tidak lekang oleh waktu. Pendekatan ini menawarkan kelebihan dalam pengembangan pemikiran kritis, pendidikan moral, dan dasar intelektual yang kuat. Namun, perenialisme juga memiliki beberapa kelemahan, seperti kurangnya fleksibilitas dan fokus pada keterampilan praktis yang relevan.
Di era modern ini, pendekatan perenialisme tetap relevan apabila dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan siswa saat ini. Dengan memadukan nilai-nilai abadi dan teknologi modern, pendidikan perenialisme dapat terus memberikan kontribusi yang berarti bagi pengembangan generasi muda. Mari terus mendukung penerapan pendidikan yang berlandaskan prinsip-prinsip dasar dan nilai-nilai universal demi masa depan yang lebih baik.
penulis:resa ramadhani