Persikabo 1973 Resmi Degradasi ke Liga 3: Pelatih Kecewa dengan Manajemen
Persikabo 1973 Terdegradasi ke Liga 3
Persikabo 1973 resmi terdegradasi ke Liga 3 setelah mengalami kekalahan telak 0-3 dari Adhyaksa FC dalam lanjutan babak 18 besar degradasi Grup I, Senin (10/2/2025). Dengan hasil ini, Persikabo hanya mampu mengoleksi satu poin dari lima pertandingan dan tidak lagi memiliki kesempatan untuk keluar dari zona degradasi.
Degradasi ini menjadi pukulan telak bagi Laskar Padjajaran, yang musim lalu juga harus turun kasta dari Liga 1 ke Liga 2. Kini, mereka kembali terpuruk ke Liga 3, menandakan kemerosotan besar dalam performa dan manajemen tim.
Kekecewaan Pelatih: Merasa Dijadikan Tumbal Manajemen

Pelatih Persikabo 1973, Budiardjo Thalib, menyampaikan permintaan maaf kepada suporter dan masyarakat Bogor atas kegagalan timnya bertahan di Liga 2. Ia mengaku kecewa dan merasa dijadikan “tumbal” oleh manajemen klub yang dianggap tidak memberikan dukungan finansial serta infrastruktur yang memadai.
“Saya awalnya dijanjikan berbagai hal yang bagus oleh manajemen. Namun pada kenyataannya, banyak janji yang tidak ditepati, terutama terkait dengan finansial tim dan perekrutan pemain,” ungkap Budiardjo dalam sesi wawancara pascalaga.
Menurutnya, salah satu faktor utama yang menyebabkan performa buruk Persikabo 1973 adalah minimnya sokongan dana dari manajemen. Hal ini berdampak pada rekrutmen pemain berkualitas serta kesejahteraan para pemain dan staf pelatih.
Performa Buruk dan Minimnya Dukungan Finansial
Persikabo 1973 tampil sangat buruk sepanjang fase degradasi Liga 2. Dalam lima pertandingan yang telah dimainkan, mereka hanya mampu mengumpulkan satu poin, hasil dari satu kali seri dan empat kekalahan. Dengan satu pertandingan tersisa, perolehan poin mereka sudah tidak bisa mengejar tim di atasnya, sehingga dipastikan turun kasta.
Buruknya performa Persikabo 1973 juga dipengaruhi oleh berbagai masalah internal yang berlarut-larut. Salah satunya adalah keterlambatan gaji pemain, yang berdampak langsung pada moral dan semangat bertanding di lapangan.
“Bagaimana kami bisa fokus jika masalah gaji saja tidak jelas? Kami mencoba tetap profesional, tapi tekanan mental dan kurangnya dukungan dari manajemen membuat semuanya semakin sulit,” ujar salah satu pemain Persikabo yang enggan disebutkan namanya.
Suporter Persikabo 1973 Kecewa dan Geram
Kabar degradasi Persikabo 1973 ke Liga 3 langsung disambut dengan kekecewaan besar oleh para pendukung setia mereka. Banyak suporter yang meluapkan kekesalannya melalui media sosial, menuntut pertanggungjawaban dari manajemen klub.
“Ini adalah hasil dari manajemen yang buruk. Klub ini seharusnya bisa tetap bersaing di level atas, tapi keputusan yang diambil selalu salah. Kami tidak bisa terus menerus kecewa seperti ini,” ujar salah satu anggota kelompok suporter Persikabo, Pasoepati Bogor.
Beberapa suporter juga menggelar aksi protes di depan kantor klub, meminta transparansi dari pihak manajemen terkait kondisi finansial dan strategi tim ke depan.
Apa Selanjutnya untuk Persikabo 1973?
Dengan kepastian terdegradasi ke Liga 3, masa depan Persikabo 1973 kini menjadi tanda tanya besar. Klub ini harus segera berbenah jika ingin kembali ke kasta yang lebih tinggi dalam waktu dekat.
Beberapa langkah yang harus segera dilakukan manajemen adalah:
- Menyelesaikan masalah finansial, termasuk gaji pemain dan staf.
- Merekrut pemain-pemain berkualitas yang bisa membantu tim kembali ke Liga 2.
- Memperbaiki struktur organisasi klub, agar manajemen lebih profesional dan transparan.
- Meningkatkan komunikasi dengan suporter, agar dukungan tetap ada meski tim sedang dalam kondisi sulit.
Jika langkah-langkah ini tidak segera diambil, bukan tidak mungkin Persikabo 1973 akan semakin terpuruk dan sulit untuk kembali bersaing di level yang lebih tinggi.
Kesimpulan
Degradasi Persikabo 1973 ke Liga 3 menjadi kenyataan pahit bagi klub dan para pendukungnya. Dengan berbagai masalah internal, mulai dari finansial hingga buruknya manajemen, tim ini harus melakukan perombakan besar-besaran jika ingin kembali bangkit.
Kini, harapan ada pada manajemen klub untuk segera mengambil langkah tegas dalam menyelamatkan masa depan Persikabo 1973. Jika tidak, sejarah panjang klub ini bisa saja berakhir di kasta bawah sepak bola Indonesia.
tri kurnia aji m